FF Four Foolish Singles 6
Author : Yonggyu90
Main Cast : B.A.P
Park Minri
Park Jaehee
Choi Jihye
Park Yura
Length : Continuous
Genre : Friendship and etc.
Rate : 13+
notes : FF gaje yang yang over aneh... asli buatan saya.... yang njiplak saya sumpahin bintitan. yang mau share boleh tapi jangan lupa cr nya B.A.P Indonesia atau ~ Yonggyu90 ok^^
Author : Yonggyu90
Main Cast : B.A.P
Park Minri
Park Jaehee
Choi Jihye
Park Yura
Length : Continuous
Genre : Friendship and etc.
Rate : 13+
notes : FF gaje yang yang over aneh... asli buatan saya.... yang njiplak saya sumpahin bintitan. yang mau share boleh tapi jangan lupa cr nya B.A.P Indonesia atau ~ Yonggyu90 ok^^
Chapter 6
GUB GUB GUB GUB GUB
Dan lagi suara aneh itu muncul di
antara mereka. Semaikn lama semakin keras. Bagaikan suara perkusi dari
gallon-galon bekas yang di lantunkan sekumpulan orang di pinggir jalan. Kacau.
Bagai angin topan yang bertabrakan dengan tornado.
Dan menyebabkan Himchan tak mampu
berdiri dengan sempurna. Jaehee tersadar dan langsung menarik tangannya dari
kening Himchan. Himchan langsung mengalihkan pandangannya dari jaehee. Keduanya
tersengal-sengal seolah baru terjatuh ke dasar palung yang teramat dalam. Dan
saling membelakangi.
“yaaa… lagi pula kejadian yang
menimpa sunbae itu sudah beberapa minggu yang lalu, haishhh….” Jaehee menoleh
dan mencoba mencairkan kecanggungan yang terjadi di antara mereka.
“Ya.. meskipun begitu, tetap saja
ini membekas.” Himchan ikut menoleh dan masih mempertahankan spekulasinya.
“Araseo…!” jaehee semakin cemberut.
Kemudian matanya menatap tangannya yang di cengkeram Himchan kuat. Himchan
mengikuti arah mata jaehee yang menatap Tangannya yang mencengkeram tangan
Jaehee.
“sunbae… lepaskan tanganku.” Jaehee
berkata kemudian.
“Ani… aku tak akan melepaskannya
sebelum kau pergi bersamaku ke ruang penertiban.” Himchan mencengkeram semakin
kuat.
“Yakkk ini sakit.” Jaehee meringis,
terlihat dia seolah tengah merasakan permen nano-nano rasa melon *emang ada?*
-_-
“Biar saja!” Himchan seolah tak
peduli akan penderitaan Jaehee.
“Aku harus memakai sepatu itu.”
Jaehee menunduk memelas kepada himchan. Himchan merasa tak tega dengan keadaan
jaehee saat ini.
“Baiklah!” Himchan menarik jaehee
ke bangku di dekat mereka dan mendudukkan Jaehee paksa. Sedetik kemudian
Himchan duduk di atas Jaehee.
“Yakkkk…. Sunbae! Kau berat!!!
Jangan duduk di atasku!!” Jaehee terlihat tidak menikmati keadaan itu.
“Biar… dari pada kau kabur, lebih
baik aku yang memakaikan sepatumu.” Himchan yang duduk di pangkuan Jaehee
sedikit menunduk dan memakaikan sepatu Jaehee.
“kan tidak harus begini juga
caranya.” Jaehee mencoba memukul punggung himchan yang tengah duduk di
pangkuannya membelakanginya sembari meringis.
Tanpa pemberitahuan apa pun Himchan
beralih duduk di samping Jaehee dan menarik Jaehee dalam pangkuannya.
“Yak… aisshhhh….” Jaehee mencoba
berontak. “aigooo sunbae…. Kan gak harus kek gini juga.”
“Sudah jangan bawel. Beruntung aku
mau memakaikan untukmu.” Himchan berkilah.
Terlihat Yura tengah berjalan
dengan Minri dari arah depan. Kemudian
mata mereka menangkap dua orang yang terlihat tengah melakukan tindakan
asusila di sekolah. Shock dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Seorang namja
tengah memangku seorang gadis di bangku koridor.
“bukankah itu presiden sekolah???”
Minri bertanya ragu-ragu.
“Ne, itu Himchan sunbae. Aishhhh
mereka melakukan hal mesum di sekolah???” Yura bergidik. Mereka tidak menyadari
jika gadis yang bersama Himchan itu adalah Jaehee.
“Ahhhh sakit….” Jaehee kesakitan
saat Himchan berusaha memakaikan sepatunya.
“Tahan…!” jawab Himchan pelan.
Minri dan Yura semakin merinding
melihat aksi sang presiden sekolah di bangku koridor. Di saat mereka berdua
bengong, minri di tabrak seseorang dari belakang.
“Aigoooo…. Himchan???? Apa yang dia
lakukan???” Yongguk terlihat shock menatap Himchan. Minri menatap Yongguk
sekilas. Namun kembali menatap Himchan dan gadis yang tak terlihat wajahnya
yang berjarak 10 meter dari mereka.
“Ahssh…. Pelan-pelan dong!!!”
Jaehee mengomel lagi karena Himchan belum juga berhasil memakaikan sepatunya.
“Bawellll…. Tahan, sedikit lagi
masuk.” Himchan terlihat berkeringat.
“Mwooooooo?????” mereka bertiga
terkejut mendengar teriakan Jaehee dan Himchan yang lebih mirip desahan aneh.
Mereka ikut berkeringat.
“wuahhhhhh ada pemandangan asik
nih….” Zelo mendekat dan memasang kamera ponselnya.
“yak… kau! Masih kecil jangan mesum
seperti dia!” toyor Yongguk.
“araseo….” Zelo merengut dan
memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku almamaternya.
“sepertinya kau juga mesum.” Minri
nimbrung.
“Yak… apa maksudmu???” Yongguk
menatap minri dalam.
“eobseo!!!” jawab minri yang
kemudian dikejutkan suara asusila di depan mereka.
“Ahhhhhhhhhhhh akhirnya masuk juga…..
hofhhh hofhhh” seru Jaehee dan Himchan bersamaan dengan deru nafas yang begitu
memburu. Lega. Kemudian Yura dan minri mengenali siapa gadis yang bersama
Himchan tadi.
“mmee…mmmeee..mmmeee…rrrekaaa…”
Yura tergagap dan berbalik arah menarik minri bagaikan robot yang kehabisan
batre. Yongguk menutup mata Zelo dan menyeretnya menjauhi makhluk biadab di
atas bangku itu.
“Ayo kita pergi. Sepertinya Hyungmu
satu itu sudah tak waras.” Yongguk mengoceh bagaikan burung beo di pasar senen.
“Aishhhh Hyung, aku juga mau
lihat.” Zelo mencoba melepaskan tangan Yongguk yang menutup erat matanya.
“Kagak boleh!!!!” Jawab Yongguk
sembari terus menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya.
Dua puluh meter di depan yongguk
dan Zelo, Minri dan Yura terus terdiam dan sesekali menggelengkan wajahnya tak
percaya.
“Yura ya…. Apa karena appa dan umma
kami sibuk terus, jadinya adik kembarku mengalami depresi dan lari ke dalam hal
asusila itu?” Minri terlihat sedih dalam nada bicaranya. Terlihat dia seolah
kehabisan JJangppong kesukaannya dan tak rela.
“Mola... hiks… kenapa Jaehee jadi
seperti itu???” Yura sesenggukan namun air matanya tak keluar. Kemudian dia
mengucek-ucek matanya sehingga panas dan berair. Dan kini nampaklah dia
menangis.
“Padahal saudari kembar ku itu
adalah saudari paling mengerikan… hiks… paling jelek… kenapa dia bisa seperti
ini…. ouwoooo.” Minri berhenti dan menggaruk-garuk pilar di dekat mereka.
“Aishhhh kau salah sekenario. Itu
sekenario untuk tarzan.” Yura mengingatkan.
“Oh… iya kah?” minri terkejut dan
menatap ke author. “di ulang ya thor?” Tanya minri ke author.
“iyeeee…. Kagak nyadar ape lu pade
lebay…” Author nimbrung.
“lhaahhhh yang buat siapeeeee??? Lo
nyalahin siapeeee????” minri protes.
“Iye…ye??? Lupa -_- sori oceeeee….!”
Author smirk ^.~
“Padahal saudari kembar ku itu
adalah saudari paling mengerikan… hiks… paling jelek… kenapa dia bisa seperti
ini….Hikz.. kami selalu bersama dalam suka duka, dia tak pernah mengeluh akan
keadaan orang tua kami yang sibuk. Tapi ternyata…. Hikz.” Minri berhenti dan
menggaruk-garuk pilar di dekat mereka.
Yongguk dan Zelo yang berada di
belakang mereka merasa merinding menyaksikan minri yang terlihat seperti nyemot
tengah mencari pisang. Minri kemudia menoleh ke belakang karena sadar ada yang
memperhatikan.
“Neooooooo!!! Lope-lope, apa yang
kau lihat huh?????” Minri terlihat mengganas.
Sekali lagi minri meneriakkan
lope-lope yang membuat Hati Yongguk menciut bagaikan Gulali terkena air. Yura
kemudian terkikik menatap Yongguk.
“Lope-lope???” Zelo bergumam lirih.
Baru sadar dan mulai mencerna apa yang di katakan minri, Zelo kemudian tertawa
tanpa empati.
“BWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH”
Wajah Yongguk memerah, semakin
merah dan merah. Sedetik kemudian timbullah satu tanduk di ujung kepalanya.
Tumbuhlah ekornya. Dan nampaklah…. Dia bertransformasi menjadi hellboy.
Secepat kilat, Yongguk menarik
tangan minri dan mencengkeramnya erat. Dia kemudian menarik minri dalam
dekapannya dan langsung menciumnya.
Minri cengo, kaget, shocked. Tak
tau apa yang sedang di rasakannya sekarang. Perasaannya bagai es doger. Jantungnya
seolah terpasang Bom rakitan Noordin M Top yang telah meledak meluluh lantakkan
segala isi perutnya. Darahnya berhenti. Matanya masih melotot tak percaya.
“hhhhaaaahhhhh?????” Yura dan Zelo
melongo. Kaget dengan tindakan Yongguk yang begitu gesit. Dari arah belakang Zelo, Himchan yang mencengekeram tangan
Jaehee dan menyeretnya berhenti mendadak dan ikut cengo.
“Mm..mm…wo..??” Jaehee dan Himchan
tergagap bersama.
Adegan seolah di pause layaknya
video game. Hening.
“Omo???” Daehyun yang berjalan dari
arah belakang Jaehee ikut terkejut dan berdiri mematung. Matanya seolah
melompat dari kelopaknya.
Jihye berjalan di koridor seberang
dan melihat Yura ada di sana, kemudian dia berlari mendekati yura yang terlihat
melongo. “Eonnn………nie…” teriakan Jihye melemah seketika ketika dia melihat
pemandangan di depan mereka. Dan terdiam bagaikan manekin di pasar loak.
Semua hanya terdiam.
Sedetik kemudian Yongguk melepaskan
ciumannya pada minri dan menatap minri angker. Minri masih melongo tak percaya.
“Hanya dengan cara seperti ini kau
bisa menutup mulutmu yang cerewet itu Park Minri.”
Minri masih shock. Mulutnya seperti
jadi terkunci. Seolah ada ribuan ton batu yang tengah menyumpal mulutnya saat
itu.
Yongguk melepaskan cengkeramannya
pada minri dan berlalu pergi menyeret Zelo yang kesadarannya belum pulih 100%.
“eonnieee??” Jihye memanggil minri
tak percaya.
Daehyun yang berada di samping
jaehee dan Himchan matanya bertabrakan dengan tatapan mata Yura. Yura menarik
nafas panjang dan mencoba mengontrol dirinya sebeblum akhirnya di berbalik dan
pergi meninggalkan TKP.
GLUBUGHHHH!!!
Minri pingsan.
Bukan karena apa? Tapi karena dia
terlalu shock menerima ciuman spontan dari Yongguk, yang bahkan dia bermimpi
saja tak pernah dan tak mampu.
“Yakkkk…. Eonnie…” teriak Jihye dan
Jaehee bersamaan. Namun Hanya Jihye yang mendekati minri. Himchan kembali
menarik tangan Jaehee pergi menuju ruang penertiban sekolah.
Daehyun yang menangkap kebencian di
mata yura langsung berlari mengejar Yura yang tengah pergi dengan tergesa-gesa
di depannya.
“Yak… Hyung…. itu ada kekasihku,
kau mau membawaku ke mana?” teriak Zelo kesal karena dia yang baru saja melihat
Jihye harus di culik paksa Yongguk pergi dari TKP.
“eonnie…. Jebal… bangun….” Jihye
menepuk-nepuk pipi minri yang kini tengah berada di pangkuannya.
“Sunbae….!” Minri sadar dan
langsung terduduk bengong. “Dia menciumku???” minri menoleh kea rah Jihye tak
percaya.
“Ne… kalian berciuman lama sekali.”
Jihye menggaruk-garuk kepalanya yang tidak
gatal.
“Ahhh..”
GLUBUGHHH!!!
Minri pingsan lagi.
“Yakkkk eonnie …!!! Haishhh….”
Jihye geregetan.
---
Di sebuah gudang di sudut sekolah,
enam namja terlihat sedang berkutat dengan pikiran masing-masing. Yongguk
terlihat tersenyum-senyum menghadap jendela, Jongup terlihat tidur telentang di
atas bangku yang sudah tak layak pakai di sana dan dia mulai menciptakan
pulau-pulau liliput di sana. Di sudut lain, Himchan tengah memegangi tangan
kirinya sembari sesekali tersenyum. Daehyun sesekali menarik nafasnya dan
mengacak-acak rambutnya frustasi. Zelo melihat ketiga hyungnya bergantian tak
mengerti, sesekali dia menggaruk tengkuknya dan menggelengkan kepalanya aneh.
Youngjae, dia terlihat tengah asik memegang sebuah pena dan buku. Sesekali dia
tersenyum dan mengangguk-angguk layaknya burung kakak tua.
“Ahhhhhhhssss…..” Daehyun kembali
melolong. Fikirannya kembali kepada kejadian kemarin di koridor saat pulang
sekolah.
Yura yang terlihat menghindari
Daehyun berjalan dengan sangat cepat. Berharap dia segera pergi dari hadapan
Daehyun.
“Ya… Park Yura!!!” teriak Daehyun
yang berlari kea rah Yura. Bukannya berhenti tapi Yura malah mempercepat laju
kakinya. Dia bahkan tidak menoleh kea rah Daehyun yang memanggilnya.
“Ya… Park Yura.” Sekali lagi
daehyun berteriak, namun kali ini dia menarik tangan Yura dan mengeblok jalan
Yura.
“Kenapa Sunbae?” Tanya Yura
berpura-pura tidak terjadi apa-apa dan berusaha senormal mungkin.
“Kenapa kau menghindariku?” Tanya
Daehyun.
“Menghindari mu??? Chhh….” Yura
melipat tangannya di dada. “Aku tak menghindarimu, lagi pula… kalau pun aku
menghindari sunbae, bukankah itu yang sunbae harapkan? Karena sunbae muak
padaku.” Yura melepaskan lipatan tangannya. “Aku harus segera pergi Sunbae,
anyeong….” Yura pergi dan menyenggo pundak kiri Daehyun.
Dan kini, entah mengapa Daehyun
merasa menyesal dengan Yura yang tak lagi peduli padanya dan mengejarnya
seperti dulu. Dia mengacak-acak rambutnya lagi.
“ARGGGGGGGHHHH!!!!!!” Daehyun
berteriak hesteris.
GLODAKK!!!
DUAGH!!!!
KLOTEKKKK!!!
KLINTINGGGGGG!!! *nah loh -_-
Jongup yang tadi asik membuat pulau
liliput terjungkal kaget.
Yongguk dan Himchan yang tersenyum-senyum
gaje kejedot dinding saking shocknya denger teriakan Daehyun yang memilukan.
Youngjae, nyusruk ke bangku. Dan Zelo
mencari uang recehannya yang berhamburan.
TBC