Four foolish singles 9
Author : Yonggyu90
Main Cast :
B.A.P
Park
Minri
Park Jaehee
Choi Jihye
Park Yura
Length : Continuous
Genre : Friendship
and etc.
Rate : 13+
note : banyak typo dan cerita semakin gaje xD
Chapter 9
“Bukankah
itu Jihye ku? Kenapa dia senyum-senyum begitu?” Youngjae berkomat-kamit.
“Hyung,
aku mendengarmu. Dia bukan Jihye-mu, tapi Jihye ku.” Zelo menatap kea rah
Youngjae sinis.
“Ya..
ya… apa ini??? sudah jelas dia milikku.” Jongup mulai meninggikan suaranya.
“Ashhh…
dasar kau kepedean.” Youngjae tak terima dan semakin meninggikan suaranya.
“Kau
juga kepedean Hyung!” Zelo menaikkan suaranya kea rah Youngjae.
“Yaa…
intinya Jihye itu pacarku.” Jongup semakin meninggikan suaranya.
“Kapan
kalian jadian? Aku yang sudah dengannya.” Youngjae semakin tak terima. Dan
terus hal itu terjadi. Setiap Jongup mencela akan di cela balik oleh Zelo dan
kemudian oleh Youngjae. Dan suara mereka semakin meninggi dan meninggi, seperti
sebuah paduan suara yang harmonisasinya gagal total.
Dan
sepertinya kehabisan ketiga namja yang diserang cemburu maksimal itu mulai
memasang kuda-kuda. Zelo mulai menyingsingkan lengan blazer almamternya,
Youngjae melemparkan tasnya dan Jongup mulai membuka resleting celananya *loh*
Melihat
hal itu tiga orang namja yang berjalan di belakang mereka langsung berlari
menghampiri dan mencoba melerai pergulatan yang akan segera bermula.
“Yak…
dasar idiot!” Daehyun menarik Youngjae.
“Sudah-sudah….”
Yongguk menarik kerah belakang Zelo sehingga membuat namja jangkung itu hampir
terjengkang.
“Bodoh,
seharusnya tadi suaramu lebih tinggi, kalo perlu pake toa auditorium.” Himchan
memberikan pengarahan pada Jongup sembari menyemangati bak Jenderal, mendengar
itu Jongup manggut-manggut.
“HIMCHANNNNNN!!!!!”
teriak Daehyun dan Yongguk bersamaan.
“Eoh…
mian… mian…” Himchan menepuk jidatnya sendiri.
“Sebenarnya
apa yang terjadi?” Yongguk bertanya ingin tahu kronologi dari permasalahan yang
baru saja terjadi.
“Begini
hyung….” Zelo mengambil ancang-ancang hendak menceritakan semua. Yongguk,
Himchan dan Daehyun pun menatap Zelo syahdu(?)
“Sebenarnya….”
Jongup menimpali. Kini tatapan mereka beralih ke Jongup penasaran. Dengan sabar
mereka menunggu lanjutan cerita.
“Begitulah
kira-kira ceritanya…” Youngjae menimpali sembari menerawang jauh ke angkasa.
Daehyun,
Yongguk dan Himchan hanya menatap Youngjae penuh rasa iba. Sampai akhirnya…
“ELU
BELON CERITA DODOL!! MANA KITA NGERTI CERITANYA GIMANA!!!” himchan berteriak
histeris yang diikuti Yongguk yang pingsan dan Daehyun yang terkena serangan
ayan.
“lah jadi tadi belon cerita toh?”
Tanya Youngjae polos.
“BELON!!!!!”
teriak yang lain bersamaan.
“Kirain
author buat kaya yang di pelem-pelem itu Hyung.” Youngjae menjelaskan.
“Loh
kok author di bawa-bawa???” :O author nongol.
“DOOJOON OPPAAAAAAAAA!!!!” Sebuah teriakan Yeoja di seberang
koridor yang sangat familiar sontak membuat mereka menoleh ke arah yeoja itu
secara serempak.
Ya…
Jaehee berteriak kearah namja tampan yang kini berdiri di depan Jihye yang
masih dalam fase antara ayan dan setep. Sontak pria yang merasa terpanggil itu
pun menoleh kearah jaehee. Jihye melongo tak percaya jika Jaehee yang notabene
sepupu jauhnya itu mengenal pria tampan yang tak mungkin selevel dengan mereka.
“JAEHEE-YA?”
Doojoon tersenyum lebar ketika mengetahui Jaehee memanggilnya. “Jaehee-ya…..”
Doojoon merentangkan tangannya kea rah jaehee. Jaehee yang berada tak jauh dari
sana ikut merentangkan tangan kea rah doojoon. Jaehee bertingkah seolah-olah
tengah bermain dalam sebuah drama Dora the Eksplorer. *masa iya Dora itu drama
thor? -_-
“Oppa…
boghosippeo!!” jaehee berlari mendekati Doojoon untuk memeluk namja tampan itu.
“Nado
Jaehee-ya…” Doojoon juga berlari mendekati jaehee dengan tangan terlentang
seperti di pelem-pelem india.
JREEEEEENGGGGGG….
Dan lagu india pun di putar. Terenteng… terenteng… teren…teng…teng… *music
india ceritanya*
NGEEEKKKKKKK……
Namun….. tiba-tiba lagu india yang menjadi backsound itu pun
rusak ketika ternyata Doojoon berlari melewati jaehee dan tak menghiraukannya.
Jaehee shock. Jihye nyengir kuda melihat tingkah manusia-manusia yang perlu dicagaralamkan
itu.
Dan
ternyata Doojoon malah memeluk Yura dan malah cipika cipiki seperti
telettubbies reuni.
“Yura-ya,
apa kabar?” Doojoon menepuk-nepuk punggung Yura yang berada dalam pelukannya.
*ada semut di punggung Yura maksudnya.*
“Oppa…
boghosippeo….” Yura membalas pelukan Doojoon dan balas menepuk-nepuk punggung
Doojoon.
GRRRRRRRR!!!!!!
Dan saatnya Jaehee bertransformasi jadi ratu vampire. Matanya berkilat-kilat,
hidungnya kembang kempis dan ekornya bergoyang-goyang.
Di
seberang koridor, tiba-tiba kepala Daehyun berasap. Hidungnya mengeluarkan api.
“Yaa…
apa-apaan di sana itu.” >.< daehyun geram.
“Kenapa
denganmu?” Tanya Jongup polos menyadari perubahan pada Daehyun yang menggeram.
“Dasar
namja yadong!” Daehyun mengumpat sendirian dan menjejak-jejakkan kakinya
geregetan masih tak sadar jika semua temannya memperhatikan.
“Yaaaa….
Oppaaaaa…. Kau salah peluk >.<” jaehee merajuk dengan
menghentak-hentakkan kakinya seperti kuda hendak berpacu.
“Eoh…
aku salah peluk ya?” Doojoon melepaskan pelukannya dari yura dan berbalik kea
rah Jaehee. Yura terkikik seperti kuda meringkik.
“Aku di
sini….>.<” jaehee semakin menghentak-hentakkan kakinya geram.
“Ahhh
araseo… minhae…” Doojoon berbalik kea rah jaehee dan langsung memeluknya. Senyumnya
mengembang.
“Huweeeeeeeee….
Oppaaa…. Kemana saja kau??” jaehee berpelukan dengan Doojoon dengan sangat
erat.
“Aisshhhh
jinja???? Siapa namja itu??? Yaa… enak sekali dia peluk-peluk.” Himchan
mengeluarkan belalainya.
Mendengar
geraman Himchan Yongguk dkk langsung menoleh kea rah himchan. namun ternyata
Himchan sudah mengeluarkan ajian kanuragannya dan menghilang.
“Loh…
kemana dia?” Zelo celingukan.
“Molla,
tadi masih di sini.” Jawab Yongguk sembari menggaruk-garuk kepala Jongup.
“Ini
kepala ku hyung.” jongup pingsan.
“lihat
itu!” suara Youngjae membuat semua orang mengalihkan perhatian pada sesuatu
yang di tunjuk Youngjae.
“Aku
juga merindukanmu jaehee-ya.” doojoon mengeratkan pelukan pada jaehee.
Namun
sedetik kemudian datanglah bencana alam yang tanpa di duga sebelumnya. Angin
berhembus sangat kencang, daun-daun berterbangan dan muncullah sosok “Kau-Tau-Siapa”
dengan berkomat-kamit tak karuan.
“YAAAA
PARK JAEHEE!!!!” sebuah suara serak dan basah mengejutkan dua insan yang tengah
berpelukan itu. dan mencoba memisahkan pelukan yang tadi begitu erat.
“Yakk
sunbae?” Jaehee tertegun melihat himchan sudah berada di sampingnya dengan muka
memerah seperti kodok keinjek Hulk dan mencoba memisahkan paksa pelukan
kangennya dengan Doojoon.
“Eoh…
siapa kau?” Doojoon heran melihat namja bermata kucing itu terus menatapnya
tajam.
Jihye
mendekati yura yang tak bisa berkata apa-apa melihat pemandangan langka itu.
“yakkk
eonnie, kalian sudah kenal dengan pria tampan itu?” Jihye mengerutkan keningnya
sembari menunjuk dua namja yang tengah adu telepati. Saling bertatap. Dan author
pingsan ngebayangin tatapan Doojoon dan Himchan *plok*
“Tentu
saja. Dia kan Doojoon Oppa.” Kata Yura santai namun heran melihat tingkah
Himchan yang tiba-tiba nyelonong.
“Kau
bertanya siapa aku? Aku, Kim Himchan. sang presiden sekolah.” Himchan
memberikan penekanan pada kata presiden sekolah sembari membanggakan dirinya.
“Kau sendiri siapa mentang-mentang tampan, seenaknya saja kau main peluk-peluk!?”
Himchan menggerutu dengan bentuk mulutnya yang mencibir-cibir aneh.
“Chhh…”
Doojoon hanya berdecih pelan sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Namun juga
bangga, karena Himchan mengakui ketampanannya.
Jaehee
nyengir keheranan melihat Himchan.
“Ya…
kenapa sunbae ada di sini?” jaehee sedikit kesal sembari memukul lengan Himchan.
“Yakk
Appo!!!!” Himchan berteriak seraya mengelus-elus tangannya yang dipukul Jaehee.
“… apa yang kau lakukan dengan namja ini?” Himchan balik bertanya.
“Eoh?”
jaehee terkejut. “Kan sunbae lihat sendiri aku tadi sedang apa? Memangnya apa
masalahnya?” jawab Jaehee enteng.
“Apa
dia pacarmu?” Tanya doojoon tiba-tiba kepada Jaehee.
“MWO????”
Himchan dan jaehee shock mendengar pertanyaan Doojoon.
“Pacar?”
Jaehee bertanya balik.
“Ne!
aku pacarnya.” Himchan menjawab sambil menampakkan ekspresi orang tengah
menahan pipis. Walau dia sendiri tak mengerti kenapa dia mengaku-ngaku sebagai
pacar jaehee. kemudian dia sedikit kikuk dan bingung.
Yura
dan Jihye beserta lima ekor namja di seberang koridor hanya melongokkan
mulutnya tak percaya dengan apa yang mereka dengar.
“MWO???”
jaehee semakin shocked! “Yaa… sun__”
“Kalau
dia pacarku kau mau apa?” Himchan memotong kalimat jaehee.
“Eoh…
melihat ekspresimu sepertinya kau hanya mengaku-ngaku saja.” Jawab Doojoon
tenang.
“Yaa
Doojoon oppa, dia_”
“Diam!”
Himchan menggertak jaehee yang hendak mengeluarkan interupsi yang sedari tadi
sudah memuai dalam perutnya.
“Aishhhh…
aku bisa gila!!!!” jaehee mengacak-acak rambutnya frustasi.
“Kita
harus latihan!” Himchan menarik lengan Jaehee kuat untuk meninggalkan Doojoon,
Yura dan Jihye yang masih bengong tanpa ekspresi dengan sedikit terhuyung.
“Yaa…
ini sakit tau!” Jaehee mencoba melepas cengkeraman Himchan.
Kemudian
Himchan berhenti berjalan dan berbalik menatap jaehee.
“w..w..waeyo?
kenapa sunbae menatapku seperti itu?” jaehee gemetar.
Tanpa berpikir panjang, Himchan membungkuk dan merahi tubuh
jaehee dan di pikulnya di pundak seperti kayu.
“Yakkk
lepaskan aku!!!” jaehee meronta-ronta dengan kepala terbalik di punggung
Himchan. semua mata hanya bengong dan terdiam, tak tau apa yang harus mereka
lakukan.
Minri
telah selesai dari kamar mandi, dia berjalan dengan membaca buku xxx nya.
“Minri…
Minri eonnie… tolong aku!!!” Jaehee meronta-ronta memanggil Minri.
“Yaaa…
Sunbae??? Apa yang akan kau lakukan pada adikku.” Minri hendak mengejar
Himchan. Namun sebuah tangan Kuat menarik Minri. Minri terkejut dan menatap
oraang itu.
“Oppa???”
Minri tak percaya dengan siapa yang kini berada di depannya.
“Aku
merindukanmu Park minri.” Orang itu pun langsung memeluk Minri. Namun minri
masih shock tak percaya.
Tiba-tiba
ada suara gemuruh di antara lima ekor namja yang berada di koridor seberang. Dan
nampaknya salah satu di antara mereka kini sedang terserang cemburu maksimal.
“Kenapa
udara panas sekali.” Yongguk memecahkan keheningan.
“Panas?”
Daehyun balik bertanya.
“bukankah
ini musim dingin?” jongup menggaruk kepalanya.
Yongguk
yang mendengar pertanyaan Daehyun dan Jongup seolah tersulut emosinya dan
membentak mereka.
“AKU
PANAS! KAU TAU PANAS????” Yongguk beranjak pergi, namun setelah beberapa
langkah dia menendang sebuah tempat sampah.
Glontaanggggg…..
“Panas?”
Youngjae memikirkan kata itu.
“kalian
tau apa yang terjadi dengan Yongguk Hyung?” Zelo bertanya kepada
teman-temannya.
Ketiga temannya
hana menggendikkan bahu tanda tak mengerti.
“ckckckck…
aku bahkan yang paling kecil aja tau.” Zelo mencibir yang lain.
“memangnya
apa?” Daehyun ingin tau.
“Bukankah
namja yang memeluk Minri Sunbae itu ganteng maksimal?” Zelo bertanya lagi
memberikan teka-teki.
“terus?”
Youngjae penasaran.
“Yongguk
Hyung kan jelek. Dia iri dengan namja yang gantengnya ganteng maksimal.” Jawab
Zelo kemudian.
“Oh…
bisa jadi bisa jadi.” Jongup meng-oh panjang dan kemudian mengangguk-angguk.
Daehyun
meraba dadanya perlahan. Kemudian dia menoleh kea rah yura di seberang koridor.
GUB GUB
GUB GUB…
Dia kemudian
menggeleng pelan. Dirasakannya lagi degub jantungnya dan menatap Yura lagi.
GEZZZZZZ
Tanpa sengaja
tatapan Daehyun bertemu dengan tatapan yura. Dan bunyi itu pun makin terdengar
kuat.
“Hyung!”
Youngjae menyikut Daehyun dan membuat nama itu hilang ingatan sesaat.
“Ww..wwae?”
Daehyun mengatur nafasnya.
“Apa
kau tak mendengar bunyi aneh?” Youngjae menatap Daehyun tajam.
“Yakkk…
kk..kke..kkenapa kau menatapku begitu?” Daehyun mengeratkan dekapan di dadanya
berusaha menyembunyinkan degub Jantungnya yang semakin keras dan kacau balau.
“Yaa…
kenapa kau ketakutan begitu?” Youngjae semakin menyelidik.
Jongup
kemudian mengendus-endus seperti mencium bau sesuatu. Daehyun juga menangkap
bau itu.
“Yakkk
kentut??” daehyun berteriak sembari memencet hidungnya dan menahan nafas.
“Itu
maksudku bunyi aneh.” Youngjae juga mencubit hidungnya menahan nafas. Namun kemudian
mereka tersadar bahwa Zelo sudah tak ada di sana.
“ZELO????”
teriak mereka bertiga kemudian ketika menyadari Zelo telah meninggalkan jejak
Bom atom dengan kekuatan yang mampu membuat semua makhluk di sekitar
kejang-kejang.
===
Minri masih
terdiam tak membalas pelukan Doojoon. Namja yang tadi menarik tangannya. Merasa
dua orang itu butuh privasi, yura mengajak jihye pergi ke cafeteria.
“Apa
kabar?” kata Doojoon pelan dalam pelukannya.
Minri masih
tak bergeming.
“Kenapa
kau datang?” Tanya minri tanpa ekspresi. Datar.
“Untukmu!”
Doojoon melepaskan pelukannya dan menatap minri. *saatnya serius nih*
“jangan
berkata begitu jika jawabannya tak seperti itu.” minri menepis tangan Doojoon
yang kini berada di pundaknya.
“Aku
benar-benar ingin menemimu. Makanya aku menerima tawaran menjadi pelatih
kaligrafimu.” Doojoon menatap minri sendu.
“Eoh…
pacarmu? Kim Hyemi. Bagaimana dia? Apa dia baik-baik saja?” Tanya minri kemudian
sembari menyilangkan tangannya.
“Ku
mohon jangan sebut Hyemi. Aku sudah tak ada apa-apa dengannya. Kau tau aku
hanya mencintaimu. Bukan Hyemi.” Doojoon mencoba meraih tangan Minri namun
ditepisnya.
“Chh…
dasar namja. Jadi setelah kau pergi dengan Hyemi dan meninggalkanku, kini kau
kembali lagi setelah kau putus dengannya?” Minri tersenyum jengah. “Oppa… kau
sudah tak ada di hidupku. Aku tak mencintaimu lagi, aku sadar… waktu itu aku
masih labil saat mencintaimu. Jadi anggap saja itu hanya Cinta monyet. Dan jangan
katakan cinta lagi di hadapanku. Aku sudah muak.” Minri menggeleng-gelengkan
kepalanya merasa dia sudah sangat lelah.
“Minri-ya…
beri aku kesempatan lagi.” Doojoon memohon.
“Oppa..
aku pernah berkata padamu dulu sebelum kita berpacaran, bahwa kesempatan itu
hanya sekali. Dan nyatanya kau meninggalkanku demi hyemi. Jadi kesempatan itu
sudah habis, kau tau? Enyahlah dariku dan tolak tawaran mengajariku seni
kaligrafi.” Minri kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan Doojoon yang masih
tertegun dengan pernyataan minri.
Di sudut
cafeteria, Yura dan jihye sedang menyeruput Ice Moccachino-nya. Jihye yang tadi
berniat latihan basket kini jadi enggan dan hanya bermalas-malasan di kantin
dengan Yura.
“Eonnie-ya,
sebenarnya oppa yang gantengnya ganteng maksimal itu siapa sih? Bagaimana bisa
Eonnies kenal dengan dia. Dan bahkan waktu Minri eonnie datang, kenapa kita
harus enyah dari sana?” Tanya jihye sembari mempermainkan sedotan cup nya.
“Dia
itu Yoon Doojoon. Uhm… senior kami dulu di middle school. Tepatnya dia kelas
akhir dan kami kelas awal. Yah dia sangat dekat dengan kami. Bahkan dia dulu
namja chingu Minri. Geundaseo… dia memutuskan minri secara sepihak karena dia
memilih Kim Hyemi sunbae kami.” Yura menerawang jauh.
“Woahhh
jinja??? Padahal tampan sekali.” Jihye mendengus kesal.
“Yaa…
jangan melihat dari tampang. Lagi pula, sebagian besar orang tampan itu
nyakitin. Jelaskan? Doojoon oppa tampan
nyakitin, truz… si sunbae cerewet itu juga nyakitin. Grrr… masih inget dia dulu
buat eonnie nangis-nangis.” Yura dengan penuh nafsu menusuk-nusukkan pisau di
sebuah roti isi di depannya yang membuat jihye meringis ketakutan.
“Eonnie…
kesian Roti isi nya…” Jihye menarik piring roti isi di depan Yura ke hadapannya
sembari meringis memamerkan deretan giginya bak iklan pasta gigi Kodomo.
Yura
hanya mendengus kesal dan membanting pisau roti itu yang membuat semua mata
orang yang ada di cafeteria menatap horror ke arahnya.
“Dan
kau? Apa yang kau lakukan dengan ketiga namja itu?” yura menyelidik Jihye.
“Eoh
ituu…” jihye semakin meringis.
“Yaaa…
aku tau maksudmu…” Yura mendelik tak percaya.
“Eonnie…
eonnie tau kan kalau sungai itu bercabang? Dan jika salah satu sisinya ditutup
maka daerah yang tak dialiri air itu akan kekeringan. Kasian kan? Dan lagi
bagian yang menutup pasti akan banjir karena kelebihan volume.” Jihye berkilah.
*sekedar mengingatkan… kalimat ini diambil dari dramanya akan jung ilwoo dengan
beberapa perubahan xD*
“Aishhhh…
jinja?? Kalau begini kau sama saja dengan Doojoon.” Yura mendengus kesal.
“Aniyo…
Oppa itu kan memilih salah satunya, sedangkan aku memilih semuanya. Bayangkan Eonnie.
Jongup oppa itu baik, Zelo oppa itu lucu, trus Youngjae oppa juga pinter. Apa eonnie
tak kasihan? Aku menyukai semuanya!” Jihye memukuli meja cafeteria penuh
semangat.
“Yaa…
jangan berlebihan. Zelo dan Jongup itu sebaya denganmu kenapa harus memanggil
oppa begitu?”
“Aku
kan perempuan eonnie, jadi aku akan merasa dilindungi jika aku memanggil mereka
‘oppa’” Jihye yang kelewat polo situ mencoba menjelaskan sedetil mungkin. Dan membuat
yura semakin geregetan.
“AAA…..
kau jangan membuatku gila!” yura mendengus kesal dan hanya dib alas cengiran
jihye.
==
“Yak
lepaskan aku!” jaehee meronta-ronta meminta bantuan ketika dia menyadari
Himchan membawanya masuk menuju sebuah ruangan yang sangat gelap.
BRUGHHH!!!
Himchan
menjatuhkan jaehee begitu saja dan membuat Yeoja itu kesakitan.
“Apa
yang akan kau lakukan?” jaehee semakin takut ketika mendapati himchan menutup
pintu dan berbalik padanya.
“Menurutmu?
Apa yang akan aku lakukan Park jaehee?” himchan tersenyum misterius.
“ANDWAEEEEEE
JANGAN PERKOSA AKU!!!!” Melihat hal itu jaehee memjamkan matanya takut-takut
dan menggeleng-gelengkan kepalanya cepat sembari berteriak.
TOKKKK!!!
Sebuah benda
keras menghantam kening jaehee.
“Siapa
yang mau memperkosamu? Melihatmu saja aku tak nafsu.” Himchan bergidik ngeri
setelah memukul jaehee dengan stik Jjanggu.
“Aishhh..
kau menakutiku!” Jaehee beringsut berdiri dan menginjak kaki himchan penuh
nafsu.
“Yakkk
kau….! Ahhh…. Kenapa kau hobi sekali menginjak kaki?” himchan menahan sakit di
kakinya.
“Siapa
suruh kau gila? Buat apa kau mengaku-ngaku sebagai pacarku?” jaehee
mengeluarkan pertanyaan yang membuat himchan tergagap.
“Aa…
sebaiknya kita mulai latihannya. Pemukul tamburmu ada di sana.” Pipi Himchan
terlihat memerah ketika dia mencoba mengalihkan perhatian jaehee.
Jaehee hanya
kesal karena merasa dipermainkan himchan.
Minri
masuk ke dalam kelasnya mengambil tas kemudian berjalan pergi. Dia berniat
mencari Yura dan jihye yang berada di cafeteria. Namun ketika dia berjalan
melewati tangga, ada seorang namja yang sedang bersandar di dinding. Salah satu
tangannya di masukkannya ke dalam saku celana. Dan tangan satunya menahan tas
punggungnya yang hanya menggantung di sebelah bahunya.
“Siapa
namja itu?” suara berat itu menghentikan langkah minri yang berniat tak
menghiraukannya.
TBC