Blogger Widgets

Entri Populer

Selasa, 08 Oktober 2013

FF B.A.P FOUR FOOLISH SINGLES comedy & friendship chapt 9



Four foolish singles 9

Author : Yonggyu90
Main Cast            : B.A.P
                Park Minri
                 Park Jaehee
                 Choi Jihye
                 Park Yura
Length  : Continuous
Genre   : Friendship and etc.
Rate       : 13+
 note : banyak typo dan cerita semakin gaje xD


Chapter 9

                “Bukankah itu Jihye ku? Kenapa dia senyum-senyum begitu?” Youngjae berkomat-kamit.
                “Hyung, aku mendengarmu. Dia bukan Jihye-mu, tapi Jihye ku.” Zelo menatap kea rah Youngjae sinis.
                “Ya.. ya… apa ini??? sudah jelas dia milikku.” Jongup mulai meninggikan suaranya.
                “Ashhh… dasar kau kepedean.” Youngjae tak terima dan semakin meninggikan suaranya.
                “Kau juga kepedean Hyung!” Zelo menaikkan suaranya kea rah Youngjae.
                “Yaa… intinya Jihye itu pacarku.” Jongup semakin meninggikan suaranya.
                “Kapan kalian jadian? Aku yang sudah dengannya.” Youngjae semakin tak terima. Dan terus hal itu terjadi. Setiap Jongup mencela akan di cela balik oleh Zelo dan kemudian oleh Youngjae. Dan suara mereka semakin meninggi dan meninggi, seperti sebuah paduan suara yang harmonisasinya gagal total.
                Dan sepertinya kehabisan ketiga namja yang diserang cemburu maksimal itu mulai memasang kuda-kuda. Zelo mulai menyingsingkan lengan blazer almamternya, Youngjae melemparkan tasnya dan Jongup mulai membuka resleting celananya *loh*
                Melihat hal itu tiga orang namja yang berjalan di belakang mereka langsung berlari menghampiri dan mencoba melerai pergulatan yang akan segera bermula.
                “Yak… dasar idiot!” Daehyun menarik Youngjae.
                “Sudah-sudah….” Yongguk menarik kerah belakang Zelo sehingga membuat namja jangkung itu hampir terjengkang.
                “Bodoh, seharusnya tadi suaramu lebih tinggi, kalo perlu pake toa auditorium.” Himchan memberikan pengarahan pada Jongup sembari menyemangati bak Jenderal, mendengar itu Jongup manggut-manggut.
                “HIMCHANNNNNN!!!!!” teriak Daehyun dan Yongguk bersamaan.
                “Eoh… mian… mian…” Himchan menepuk jidatnya sendiri.
                “Sebenarnya apa yang terjadi?” Yongguk bertanya ingin tahu kronologi dari permasalahan yang baru saja terjadi.
                “Begini hyung….” Zelo mengambil ancang-ancang hendak menceritakan semua. Yongguk, Himchan dan Daehyun pun menatap Zelo syahdu(?)
                “Sebenarnya….” Jongup menimpali. Kini tatapan mereka beralih ke Jongup penasaran. Dengan sabar mereka menunggu lanjutan cerita.
                “Begitulah kira-kira ceritanya…” Youngjae menimpali sembari menerawang jauh ke angkasa.
                Daehyun, Yongguk dan Himchan hanya menatap Youngjae penuh rasa iba. Sampai akhirnya…
                “ELU BELON CERITA DODOL!! MANA KITA NGERTI CERITANYA GIMANA!!!” himchan berteriak histeris yang diikuti Yongguk yang pingsan dan Daehyun yang terkena serangan ayan.
                “lah jadi tadi belon cerita toh?” Tanya Youngjae polos.
                “BELON!!!!!” teriak yang lain bersamaan.
                “Kirain author buat kaya yang di pelem-pelem itu Hyung.” Youngjae menjelaskan.
                “Loh kok author di bawa-bawa???” :O author nongol.

“DOOJOON OPPAAAAAAAAA!!!!” Sebuah teriakan Yeoja di seberang koridor yang sangat familiar sontak membuat mereka menoleh ke arah yeoja itu secara serempak.
                Ya… Jaehee berteriak kearah namja tampan yang kini berdiri di depan Jihye yang masih dalam fase antara ayan dan setep. Sontak pria yang merasa terpanggil itu pun menoleh kearah jaehee. Jihye melongo tak percaya jika Jaehee yang notabene sepupu jauhnya itu mengenal pria tampan yang tak mungkin selevel dengan mereka.
                “JAEHEE-YA?” Doojoon tersenyum lebar ketika mengetahui Jaehee memanggilnya. “Jaehee-ya…..” Doojoon merentangkan tangannya kea rah jaehee. Jaehee yang berada tak jauh dari sana ikut merentangkan tangan kea rah doojoon. Jaehee bertingkah seolah-olah tengah bermain dalam sebuah drama Dora the Eksplorer. *masa iya Dora itu drama thor? -_-
                “Oppa… boghosippeo!!” jaehee berlari mendekati Doojoon untuk memeluk namja tampan itu.
                “Nado Jaehee-ya…” Doojoon juga berlari mendekati jaehee dengan tangan terlentang seperti di pelem-pelem india.
                JREEEEEENGGGGGG…. Dan lagu india pun di putar. Terenteng… terenteng… teren…teng…teng… *music india ceritanya*
                NGEEEKKKKKKK……
Namun….. tiba-tiba lagu india yang menjadi backsound itu pun rusak ketika ternyata Doojoon berlari melewati jaehee dan tak menghiraukannya. Jaehee shock. Jihye nyengir kuda melihat tingkah manusia-manusia yang perlu dicagaralamkan itu.
                Dan ternyata Doojoon malah memeluk Yura dan malah cipika cipiki seperti telettubbies reuni.
                “Yura-ya, apa kabar?” Doojoon menepuk-nepuk punggung Yura yang berada dalam pelukannya. *ada semut di punggung Yura maksudnya.*
                “Oppa… boghosippeo….” Yura membalas pelukan Doojoon dan balas menepuk-nepuk punggung Doojoon.
                GRRRRRRRR!!!!!! Dan saatnya Jaehee bertransformasi jadi ratu vampire. Matanya berkilat-kilat, hidungnya kembang kempis dan ekornya bergoyang-goyang.
                Di seberang koridor, tiba-tiba kepala Daehyun berasap. Hidungnya mengeluarkan api.
                “Yaa… apa-apaan di sana itu.” >.< daehyun geram.
                “Kenapa denganmu?” Tanya Jongup polos menyadari perubahan pada Daehyun yang menggeram.
                “Dasar namja yadong!” Daehyun mengumpat sendirian dan menjejak-jejakkan kakinya geregetan masih tak sadar jika semua temannya memperhatikan.
                “Yaaaa…. Oppaaaaa…. Kau salah peluk >.<” jaehee merajuk dengan menghentak-hentakkan kakinya seperti kuda hendak berpacu.
                “Eoh… aku salah peluk ya?” Doojoon melepaskan pelukannya dari yura dan berbalik kea rah Jaehee. Yura terkikik seperti kuda meringkik.
                “Aku di sini….>.<” jaehee semakin menghentak-hentakkan kakinya geram.
                “Ahhh araseo… minhae…” Doojoon berbalik kea rah jaehee dan langsung memeluknya. Senyumnya mengembang.
                “Huweeeeeeeee…. Oppaaa…. Kemana saja kau??” jaehee berpelukan dengan Doojoon dengan sangat erat.
                “Aisshhhh jinja???? Siapa namja itu??? Yaa… enak sekali dia peluk-peluk.” Himchan mengeluarkan belalainya.
                Mendengar geraman Himchan Yongguk dkk langsung menoleh kea rah himchan. namun ternyata Himchan sudah mengeluarkan ajian kanuragannya dan menghilang.
                “Loh… kemana dia?” Zelo celingukan.
                “Molla, tadi masih di sini.” Jawab Yongguk sembari menggaruk-garuk kepala Jongup.
                “Ini kepala ku hyung.” jongup pingsan.
                “lihat itu!” suara Youngjae membuat semua orang mengalihkan perhatian pada sesuatu yang di tunjuk Youngjae.
                “Aku juga merindukanmu jaehee-ya.” doojoon mengeratkan pelukan pada jaehee.
                Namun sedetik kemudian datanglah bencana alam yang tanpa di duga sebelumnya. Angin berhembus sangat kencang, daun-daun berterbangan dan muncullah sosok “Kau-Tau-Siapa” dengan berkomat-kamit tak karuan.
                “YAAAA PARK JAEHEE!!!!” sebuah suara serak dan basah mengejutkan dua insan yang tengah berpelukan itu. dan mencoba memisahkan pelukan yang tadi begitu erat.
                “Yakk sunbae?” Jaehee tertegun melihat himchan sudah berada di sampingnya dengan muka memerah seperti kodok keinjek Hulk dan mencoba memisahkan paksa pelukan kangennya dengan Doojoon.
                “Eoh… siapa kau?” Doojoon heran melihat namja bermata kucing itu terus menatapnya tajam.
                Jihye mendekati yura yang tak bisa berkata apa-apa melihat pemandangan langka itu.
                “yakkk eonnie, kalian sudah kenal dengan pria tampan itu?” Jihye mengerutkan keningnya sembari menunjuk dua namja yang tengah adu telepati. Saling bertatap. Dan author pingsan ngebayangin tatapan Doojoon dan Himchan *plok*
                “Tentu saja. Dia kan Doojoon Oppa.” Kata Yura santai namun heran melihat tingkah Himchan yang tiba-tiba nyelonong.
                “Kau bertanya siapa aku? Aku, Kim Himchan. sang presiden sekolah.” Himchan memberikan penekanan pada kata presiden sekolah sembari membanggakan dirinya. “Kau sendiri siapa mentang-mentang tampan, seenaknya saja kau main peluk-peluk!?” Himchan menggerutu dengan bentuk mulutnya yang mencibir-cibir aneh.
                “Chhh…” Doojoon hanya berdecih pelan sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Namun juga bangga, karena Himchan mengakui ketampanannya.
                Jaehee nyengir keheranan melihat Himchan.
                “Ya… kenapa sunbae ada di sini?” jaehee sedikit kesal sembari memukul lengan Himchan.
                “Yakk Appo!!!!” Himchan berteriak seraya mengelus-elus tangannya yang dipukul Jaehee. “… apa yang kau lakukan dengan namja ini?” Himchan balik bertanya.
                “Eoh?” jaehee terkejut. “Kan sunbae lihat sendiri aku tadi sedang apa? Memangnya apa masalahnya?” jawab Jaehee enteng.
                “Apa dia pacarmu?” Tanya doojoon tiba-tiba kepada Jaehee.
                “MWO????” Himchan dan jaehee shock mendengar pertanyaan Doojoon.
                “Pacar?” Jaehee bertanya balik.
                “Ne! aku pacarnya.” Himchan menjawab sambil menampakkan ekspresi orang tengah menahan pipis. Walau dia sendiri tak mengerti kenapa dia mengaku-ngaku sebagai pacar jaehee. kemudian dia sedikit kikuk dan bingung.
                Yura dan Jihye beserta lima ekor namja di seberang koridor hanya melongokkan mulutnya tak percaya dengan apa yang mereka dengar.
                “MWO???” jaehee semakin shocked! “Yaa… sun__”
                “Kalau dia pacarku kau mau apa?” Himchan memotong kalimat jaehee.
                “Eoh… melihat ekspresimu sepertinya kau hanya mengaku-ngaku saja.” Jawab Doojoon tenang.
                “Yaa Doojoon oppa, dia_”
                “Diam!” Himchan menggertak jaehee yang hendak mengeluarkan interupsi yang sedari tadi sudah memuai dalam perutnya.
                “Aishhhh… aku bisa gila!!!!” jaehee mengacak-acak rambutnya frustasi.
                “Kita harus latihan!” Himchan menarik lengan Jaehee kuat untuk meninggalkan Doojoon, Yura dan Jihye yang masih bengong tanpa ekspresi dengan sedikit terhuyung.
                “Yaa… ini sakit tau!” Jaehee mencoba melepas cengkeraman Himchan.
                Kemudian Himchan berhenti berjalan dan berbalik menatap jaehee.
                “w..w..waeyo? kenapa sunbae menatapku seperti itu?” jaehee gemetar.
Tanpa berpikir panjang, Himchan membungkuk dan merahi tubuh jaehee dan di pikulnya di pundak seperti kayu.
                “Yakkk lepaskan aku!!!” jaehee meronta-ronta dengan kepala terbalik di punggung Himchan. semua mata hanya bengong dan terdiam, tak tau apa yang harus mereka lakukan.
                Minri telah selesai dari kamar mandi, dia berjalan dengan membaca buku xxx nya.
                “Minri… Minri eonnie… tolong aku!!!” Jaehee meronta-ronta memanggil Minri.
                “Yaaa… Sunbae??? Apa yang akan kau lakukan pada adikku.” Minri hendak mengejar Himchan. Namun sebuah tangan Kuat menarik Minri. Minri terkejut dan menatap oraang itu.
                “Oppa???” Minri tak percaya dengan siapa yang kini berada di depannya.
                “Aku merindukanmu Park minri.” Orang itu pun langsung memeluk Minri. Namun minri masih shock tak percaya.
                Tiba-tiba ada suara gemuruh di antara lima ekor namja yang berada di koridor seberang. Dan nampaknya salah satu di antara mereka kini sedang terserang cemburu maksimal.
                “Kenapa udara panas sekali.” Yongguk memecahkan keheningan.
                “Panas?” Daehyun balik bertanya.
                “bukankah ini musim dingin?” jongup menggaruk kepalanya.
                Yongguk yang mendengar pertanyaan Daehyun dan Jongup seolah tersulut emosinya dan membentak mereka.
                “AKU PANAS! KAU TAU PANAS????” Yongguk beranjak pergi, namun setelah beberapa langkah dia menendang sebuah tempat sampah.
                Glontaanggggg…..
                “Panas?” Youngjae memikirkan kata itu.
                “kalian tau apa yang terjadi dengan Yongguk Hyung?” Zelo bertanya kepada teman-temannya.
                Ketiga temannya hana menggendikkan bahu tanda tak mengerti.
                “ckckckck… aku bahkan yang paling kecil aja tau.” Zelo mencibir yang lain.
                “memangnya apa?” Daehyun ingin tau.
                “Bukankah namja yang memeluk Minri Sunbae itu ganteng maksimal?” Zelo bertanya lagi memberikan teka-teki.
                “terus?” Youngjae penasaran.
                “Yongguk Hyung kan jelek. Dia iri dengan namja yang gantengnya ganteng maksimal.” Jawab Zelo kemudian.
                “Oh… bisa jadi bisa jadi.” Jongup meng-oh panjang dan kemudian mengangguk-angguk.
                Daehyun meraba dadanya perlahan. Kemudian dia menoleh kea rah yura di seberang koridor.
                GUB GUB GUB GUB…
                Dia kemudian menggeleng pelan. Dirasakannya lagi degub jantungnya dan menatap Yura lagi.
                GEZZZZZZ
                Tanpa sengaja tatapan Daehyun bertemu dengan tatapan yura. Dan bunyi itu pun makin terdengar kuat.
                “Hyung!” Youngjae menyikut Daehyun dan membuat nama itu hilang ingatan sesaat.
                “Ww..wwae?” Daehyun mengatur nafasnya.
                “Apa kau tak mendengar bunyi aneh?” Youngjae menatap Daehyun tajam.
                “Yakkk… kk..kke..kkenapa kau menatapku begitu?” Daehyun mengeratkan dekapan di dadanya berusaha menyembunyinkan degub Jantungnya yang semakin keras dan kacau balau.
                “Yaa… kenapa kau ketakutan begitu?” Youngjae semakin menyelidik.
                Jongup kemudian mengendus-endus seperti mencium bau sesuatu. Daehyun juga menangkap bau itu.
                “Yakkk kentut??” daehyun berteriak sembari memencet hidungnya dan menahan nafas.
                “Itu maksudku bunyi aneh.” Youngjae juga mencubit hidungnya menahan nafas. Namun kemudian mereka tersadar bahwa Zelo sudah tak ada di sana.
                “ZELO????” teriak mereka bertiga kemudian ketika menyadari Zelo telah meninggalkan jejak Bom atom dengan kekuatan yang mampu membuat semua makhluk di sekitar kejang-kejang.

===

                Minri masih terdiam tak membalas pelukan Doojoon. Namja yang tadi menarik tangannya. Merasa dua orang itu butuh privasi, yura mengajak jihye pergi ke cafeteria.
                “Apa kabar?” kata Doojoon pelan dalam pelukannya.
                Minri masih tak bergeming.
                “Kenapa kau datang?” Tanya minri tanpa ekspresi. Datar.
                “Untukmu!” Doojoon melepaskan pelukannya dan menatap minri. *saatnya serius nih*
                “jangan berkata begitu jika jawabannya tak seperti itu.” minri menepis tangan Doojoon yang kini berada di pundaknya.
                “Aku benar-benar ingin menemimu. Makanya aku menerima tawaran menjadi pelatih kaligrafimu.” Doojoon menatap minri sendu.
                “Eoh… pacarmu? Kim Hyemi. Bagaimana dia? Apa dia baik-baik saja?” Tanya minri kemudian sembari menyilangkan tangannya.
                “Ku mohon jangan sebut Hyemi. Aku sudah tak ada apa-apa dengannya. Kau tau aku hanya mencintaimu. Bukan Hyemi.” Doojoon mencoba meraih tangan Minri namun ditepisnya.
                “Chh… dasar namja. Jadi setelah kau pergi dengan Hyemi dan meninggalkanku, kini kau kembali lagi setelah kau putus dengannya?” Minri tersenyum jengah. “Oppa… kau sudah tak ada di hidupku. Aku tak mencintaimu lagi, aku sadar… waktu itu aku masih labil saat mencintaimu. Jadi anggap saja itu hanya Cinta monyet. Dan jangan katakan cinta lagi di hadapanku. Aku sudah muak.” Minri menggeleng-gelengkan kepalanya merasa dia sudah sangat lelah.
                “Minri-ya… beri aku kesempatan lagi.” Doojoon memohon.
                “Oppa.. aku pernah berkata padamu dulu sebelum kita berpacaran, bahwa kesempatan itu hanya sekali. Dan nyatanya kau meninggalkanku demi hyemi. Jadi kesempatan itu sudah habis, kau tau? Enyahlah dariku dan tolak tawaran mengajariku seni kaligrafi.” Minri kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan Doojoon yang masih tertegun dengan pernyataan minri.
               
                Di sudut cafeteria, Yura dan jihye sedang menyeruput Ice Moccachino-nya. Jihye yang tadi berniat latihan basket kini jadi enggan dan hanya bermalas-malasan di kantin dengan Yura.
                “Eonnie-ya, sebenarnya oppa yang gantengnya ganteng maksimal itu siapa sih? Bagaimana bisa Eonnies kenal dengan dia. Dan bahkan waktu Minri eonnie datang, kenapa kita harus enyah dari sana?” Tanya jihye sembari mempermainkan sedotan cup nya.
                “Dia itu Yoon Doojoon. Uhm… senior kami dulu di middle school. Tepatnya dia kelas akhir dan kami kelas awal. Yah dia sangat dekat dengan kami. Bahkan dia dulu namja chingu Minri. Geundaseo… dia memutuskan minri secara sepihak karena dia memilih Kim Hyemi sunbae kami.” Yura menerawang jauh.
                “Woahhh jinja??? Padahal tampan sekali.” Jihye mendengus kesal.
                “Yaa… jangan melihat dari tampang. Lagi pula, sebagian besar orang tampan itu nyakitin. Jelaskan?  Doojoon oppa tampan nyakitin, truz… si sunbae cerewet itu juga nyakitin. Grrr… masih inget dia dulu buat eonnie nangis-nangis.” Yura dengan penuh nafsu menusuk-nusukkan pisau di sebuah roti isi di depannya yang membuat jihye meringis ketakutan.
                “Eonnie… kesian Roti isi nya…” Jihye menarik piring roti isi di depan Yura ke hadapannya sembari meringis memamerkan deretan giginya bak iklan pasta gigi Kodomo.
                Yura hanya mendengus kesal dan membanting pisau roti itu yang membuat semua mata orang yang ada di cafeteria menatap horror ke arahnya.
                “Dan kau? Apa yang kau lakukan dengan ketiga namja itu?” yura menyelidik Jihye.
                “Eoh ituu…” jihye semakin meringis.
                “Yaaa… aku tau maksudmu…” Yura mendelik tak percaya.
                “Eonnie… eonnie tau kan kalau sungai itu bercabang? Dan jika salah satu sisinya ditutup maka daerah yang tak dialiri air itu akan kekeringan. Kasian kan? Dan lagi bagian yang menutup pasti akan banjir karena kelebihan volume.” Jihye berkilah. *sekedar mengingatkan… kalimat ini diambil dari dramanya akan jung ilwoo dengan beberapa perubahan xD*
                “Aishhhh… jinja?? Kalau begini kau sama saja dengan Doojoon.” Yura mendengus kesal.
                “Aniyo… Oppa itu kan memilih salah satunya, sedangkan aku memilih semuanya. Bayangkan Eonnie. Jongup oppa itu baik, Zelo oppa itu lucu, trus Youngjae oppa juga pinter. Apa eonnie tak kasihan? Aku menyukai semuanya!” Jihye memukuli meja cafeteria penuh semangat.
                “Yaa… jangan berlebihan. Zelo dan Jongup itu sebaya denganmu kenapa harus memanggil oppa begitu?”
                “Aku kan perempuan eonnie, jadi aku akan merasa dilindungi jika aku memanggil mereka ‘oppa’” Jihye yang kelewat polo situ mencoba menjelaskan sedetil mungkin. Dan membuat yura semakin geregetan.
                “AAA….. kau jangan membuatku gila!” yura mendengus kesal dan hanya dib alas cengiran jihye.
                ==

                “Yak lepaskan aku!” jaehee meronta-ronta meminta bantuan ketika dia menyadari Himchan membawanya masuk menuju sebuah ruangan yang sangat gelap.
                BRUGHHH!!!
                Himchan menjatuhkan jaehee begitu saja dan membuat Yeoja itu kesakitan.
                “Apa yang akan kau lakukan?” jaehee semakin takut ketika mendapati himchan menutup pintu dan berbalik padanya.
                “Menurutmu? Apa yang akan aku lakukan Park jaehee?” himchan tersenyum misterius.
                “ANDWAEEEEEE JANGAN PERKOSA AKU!!!!” Melihat hal itu jaehee memjamkan matanya takut-takut dan menggeleng-gelengkan kepalanya cepat sembari berteriak.
                TOKKKK!!!
                Sebuah benda keras menghantam kening jaehee.
                “Siapa yang mau memperkosamu? Melihatmu saja aku tak nafsu.” Himchan bergidik ngeri setelah memukul jaehee dengan stik Jjanggu.
                “Aishhh.. kau menakutiku!” Jaehee beringsut berdiri dan menginjak kaki himchan penuh nafsu.
                “Yakkk kau….! Ahhh…. Kenapa kau hobi sekali menginjak kaki?” himchan menahan sakit di kakinya.
                “Siapa suruh kau gila? Buat apa kau mengaku-ngaku sebagai pacarku?” jaehee mengeluarkan pertanyaan yang membuat himchan tergagap.
                “Aa… sebaiknya kita mulai latihannya. Pemukul tamburmu ada di sana.” Pipi Himchan terlihat memerah ketika dia mencoba mengalihkan perhatian jaehee.
                Jaehee hanya kesal karena merasa dipermainkan himchan.

                Minri masuk ke dalam kelasnya mengambil tas kemudian berjalan pergi. Dia berniat mencari Yura dan jihye yang berada di cafeteria. Namun ketika dia berjalan melewati tangga, ada seorang namja yang sedang bersandar di dinding. Salah satu tangannya di masukkannya ke dalam saku celana. Dan tangan satunya menahan tas punggungnya yang hanya menggantung di sebelah bahunya.
                “Siapa namja itu?” suara berat itu menghentikan langkah minri yang berniat tak menghiraukannya.

TBC