Look at Me Babo!!!
Author : Yonggyu90
Genre : (comedy, romantic, sad) terserah reader :D
Main Cast : Shin Soohyun U-Kiss & Park Jaehee (reader/ OC)
Other Cast : U-Kiss member and other
Length : Long shot / chapter
Note : Yang gak suka gak usah ngebash ne^^
Are u ready to read?? Let’s check
this out^^
Chapter 3
Dua
orang pria dan seorang gadis berhanbok hijau muda memasuki sebuah restaurant di
sudut kota. Terlihat raut kusut di wajahnya, seolah dia enggan ikut bersama
kedua orang pria itu.
“Tuan
Park…!” seorang perempuan yang berumur sekitar 50-an tahun mengenakan hanbok
biru muda dengan aksen pink memanggil pria paruh baya yang baru saja memasuki
restaurant tersebut bersama kedua cucunya. Mereka pun menghampiri.
“Aigooo…
cantik sekali…” perempuan itu langsung mendatangi jaehee dan memeluknya. Jaehee
hanya tersenyum ramah kea rah ibu tersebut kemudian menunduk dan tak sempat memandang
sekelilingnya.
“Soohyun ah kau tak mau menyapanya?
Lihatlah… dia begitu cantik.” Ny. Shin mencoba mengalihkan perhatian Soohyun
yang sedari tadi bermain ponselnya dan tak begitu memperhatikan ibunya dan
ayahnya yang sedang menjamu tamunya.
“Hyung… dia cantik sekali…” Donghoo
menarik-narik kemeja Soohyun, berharap namja itu menoleh kea rah yeoja yang di
maksud.
‘Soohyun?’ batin jaehee yang
kemudian mendongakkan kepalanya ingin tahu.
“Kau??????”
Soohyun terlonjak dan menunjuk jaehee dengan tatapan tidak percaya. Sedang
jaehee hanya terdiam melongo seolah matanya hampir terjatuh dari kelopaknya dan
sedikit mundur karena terkejut.
“Soohyunssi… ternyata kau??” Tanya Kiseop penasaran.
Soohyun
semakin terkejut ketika mendapati relasi kerjanya juga berada di sana.
“Lee
Kiseop?” Soohyun terbelalak. Jaehee hanya terdiam dan tak bisa berkata apa pun.
Dia terlihat sangat pucat.
‘Katakan
ini hanya mimpi. Bangunlah park jaehee.’ Suara hati jaehee.
“Kalian
sudah saling mengenal?” tanya kakek Jaehee dan ibu Soohyun bersamaan.
Soohyun
dan Jaehee masih saling menatap tak percaya. Namun tak dapat di pungkiri.
Jaehee hari itu terlihat sangat cantik. Dan Soohyun pun mengakuinya meskipun
hanya dalam hati.
“Hyung…
kau sudah kenal rupanya??? Aishhh…. Kenapa bukan aku saja yang dinikahkan umma.”
Dongho mengerucutkan bibirnya.
PLETAKKKK!!
“Yak… appo umma…” Dongho mengusap
kepalanya yang mendapat jitakan ummanya sembari merengut kesal.
“Aishhhh… kau masih menengah atas,
selesaian dulu sekolahmu.” Kata ny. Shin kea rah Dongho yang kemudian di sambut
tawa tuan park dan Kiseop.
“Wahhh kebetulan Tuan Park hahaha.”
Ayah Soohyun tertawa. “spertinya tidak perlu ada pengenalan karena mereka sudah
kenal.” Mata ayah Soohyun berbinar-binar. “kalau begitu, bagaimana kalau kita
langsungkan hari ini saja pernikahannya.” Ucap ayah Soohyun.
“mm..mm..mwo???”
Soohyun terkejut.
Sedangkan
jaehee tak bisa berkata apa pun, wajahnya semakin memucat. Jantungnya berdegub
lebih kencang. Dia seolah tersengat petir yang begitu Hebat. Dia begitu tak
percaya dengan apa yang sedang dialaminya
ini. nafasnya tersengal.
“kau
kenapa sayang? Duduklah…!” ibu Soohyun membantu Jaehee berjalan menuju kursi
duduknya. “Soohyunah ambilkan minum untuknya.”
Soohyun
masih shock dan akhirnya Dongho yang mengambilkan minum untuknya.
“Aku
tak percaya Soohyunssi, ternyata kau yang akan menjadi sepupu iparku.” Kiseop
tersenyum evil ke arah Soohyun. Soohyun masih berdiri tercengang. Dia tak
percaya jika gadis yang dia temui kemaren adalah calon istri pilihan orang
tuanya.
“Sejak
kapan kau punya sepupu?” Tanya Soohyun pelan, yang kemudian di jawab tawa
Kiseop.
Flash back
“kau
harus menikah dengan gadis itu jika ingin mendapatkan maaf appamu. Ingat… kau
telah menyakitinya karena tidak ingin bekerja di kantornya.” Ibu Soohyun duduk
meminum tehnya di ruang kerja Soohyun. “Appa akan memaafkanmu dan membiarkanmu
memilih bidang yang kau sukai jika kau menikah dengan gadis itu.”
“Yaa..
ummaa… aku masih belum ingin menikah.”
“hanya
itu alasanmu? Atau kau sudah ada yang lain?” Tanya ibunya lagi mendesak.
“Ii..ii..itu…
aku belum ada.” Jawab Soohyun lemas. “umma tau aku tak pernah dekat dengan
yeoja?? Mana mungkin aku langsung menikah?” Soohyun merayu ummanya.
“berarti…
tak ada alasan kau menolak.” Ibu Soohyun tersenyum dan menepuk kedua pipi
anaknya pelan. “dia sangat cantik, meskipun umma belum melihatnya setelah
dewasa.”
“yaa… aissshhh
umma jinjayo???” Soohyun mengacak-acak rambutnya frustasi.
“baiklahhh
umma akan pulang, pikirkan itu baik-baik. Besok ada pertemuan dengan keluarganya
di Mokdong.” Ibu Soohyun berjalan keluar ruangan. Soohyun mengejarnya dan terus mencoba merayu ibunya.
Flashback off
“Bagaimana
kalau besok saja, tidak hari ini.” Kakek Jaehee mengusulkan. Jaehee masih
terdiam. Lidahnya kelu. Dia tak mampu berkata apa pun. Soohyun beberapa kali
menarik nafasnya dalam.
Sesekali
dia melirik kea rah Jaehee yang masih menunduk.
Soohyun side
Cchhhhh
yeoja gila ini. dia berpura-pura atau apa? Kenapa dia hanya diam saja??? Kenapa
dia hanya menunduk??? Tapi… ku akui dia
sangat cantik memakai hanbok itu. ashhhh babo.. kenapa aku berkata begitu???
Ntah
mengapa otakku selalu memaksaku untuk menatapnya. Aku rasa ini perlu di reset
ulang. Aku menggelengkan kepalaku pelan. Tak percaya dengan isi otakku.
DEG!!!
Dia
mendongak. Kenapa jantungku jadi berdetak tak beraturan??? Kenapa aku jadi
sesak begini??? Astaga…. Aku benar-benar tak mengerti. Atau aku sakit???
GUB GUB
GUB GUB
Dia
memergokiku yang tengah menatapnya. Jantungku semakin kacau saja karenanya.
Ahh… mata bulatnya kenapa terus menatapku seperti itu??? hey tak taukah kau aku
tak bisa nafas jika kau seperti itu.
Aku
meraba dadaku pelan sambil mengalihkan perhatian darinya.
“Soohyun
ah… bagaimana menurutmu?” Suara appa mengagetkanku.
“Ahh
nee??” aku kebingungan tak mengerti apa yang di maksud appa. Jadi… sedari tadi
aku hanya terbengong menatapnya??? Chhh Soohyun ah… ada apa denganmu???
“apa
kau setuju?” kakek jaehee meminta pendapatku.
“Ahhh
ne.” jawabku pasti tanpa sadar.
Aku menatap
Jaehee yang tiba-tiba menatapku tajam.
Seolah menyiratkan ‘Matilah kau Shin Soohyun’. Aku baru tersadar.
Babo!!!
Aku tadi menyetujui apa??? Aku hanya terbelalak menutup mulutku.
“Hyung…
aishhh kau tak sabaran rupanya???” Dongho menyikut perut kiri Soohyun pelan.
‘Tak
sabaran??? Apa maksudnya???’ batin Soohyun.
“yaa…
Soohyun menyetujuinya.” Tawa mereka menggelegar
setelah mendengar perkataan appaku. Aigoo yaa…. Aku tadi menyetujui apa??? Aku
hanya tetegun dan berusaha menghindari tatapan Ganas Jaehee.
Soohyun Side off.
Jaehee Side
‘Yak
matilah kau Soohyun!!!!’ rutukku dalam hati dan hanya mampu mentapanya tajam.
Apa maksudnya??? Dia menyetujui pernikahan dilangsungkan sore ini??? tidak
besok???? Aigooooo!!!! Aku bersumpahhhh kau akan mati.
Terus
saja kau mentapaku seperti itu. awas kau eoh. Hoofhhhh aku terus mengumpat
dalam hatiku. Aigooo aku tak percaya ini. nanti sore aku akan menikah????
“Chagiya…
mulai sekarang panggil aku umma ne, itu appa.” Ibu Soohyun mengagetkanku.
“Ahh…
ye…” aku tersenyum garing ke arahnya.
“Aigooo
yeobo, menantu kita cantik sekali…” Ibu Soohyun terus saja menyanjungku.
“dia
juga sangat ramah.” Imbuh ayah Soohyun.
“Aku
saja Umma yang menikah dengan noona….” Dongho merengek pada ibunya.
“Yakkk…
mau umma jitak lagi?” Ibu Soohyun berpura-pura hendak menjitak Dongho.
“Araseo….
Setidaknya noona masih menjadi noonaku.” Dongho menatap Jaehee kagum.
Pipiku
memanas entah karena apa, aku malu atau aku merasa sebal. Tapi seenggaknya,
setelah ini aku akan mempunyai ayah dan ibu. sosok yang aku rindukan selama 12
tahun.
“Aigoo
kau menangis??” Suara ibu Soohyun menyadarkanku. Aku tak sadar jika aku
meneteskan air mataku.
“Uljima
chagiya, waegurae?” Tanya ibu Soohyun sembari memelukku. Dan kini aku merasa
semua mata tertuju padaku.
“Aku
rindu appa dan umma…” aku semakin terguguk dalam dekapan Ibu Soohyun.
“Aigooo…
ada umma dan Appa Shin sekarang. Uljima.” Appa Soohyun mendekatiku dan
membelaiku yang tengah di peluk istrinya.
Jaehee side off
Di
sebuah gereja kecil di pinggir kota keluarga Soohyun tengah menanti kedatangan
keluarga Park. Soohyun tengah berdiri di altar menanti sang mempelai wanita.
Tak berapa lama sebuah mobil Kia biru metalik berhenti tepat di depan gereja.
“Ayo
kita turun.” Ajak kakek jaehee kepada cucunya sembari tersenyum. Jaehee yang
kala itu hanya mengenakan Gaun putih tanpa lengan sederhana dan rambut hanya
terikat separuh dengan untaian bunga-bunga kecil di antara anak rambutnya
terlihat begitu cantik nan mempesona.
Jaehee
keluar dari mobil ragu-ragu menerima uluran tangan kakeknya.
“Ahhh hampir
lupa, ini.” Kiseop tersenyum kearah Jaehee dan memberikan untaian bunga lili di
tangannya.
“Oppaa…”
Jaehee menarik lengan Kiseop. Terlihat raut khawatir di wajahnya.
“Tenanglah…
semua akan baik-baik saja.” Jawab Kiseop memegang erat tangan jaehee di
lengannya yang kemudian mendapat anggukan dari kakeknya.
Perlahan
pintu terbuka. Dan semua mata menatap kearah jaehee yang berjalan menuju altar
bersama kakeknya tak terkecuali Soohyun. Dia hanya mampu tertegun tak percaya
menatap Jaehee.
‘dia
cantik sekali’ Soohyun membatin. tanpa di sadarinya Jaehee telah berada di
sampingnya dan menerima uluran tangannya.
Dia hanya menunduk selama ikrar pernikahan. Tetapi dia dan Soohyun mampu
mengucapkan janji dengan mantap dan tanpa penolakan. Dan cincin pernikahan
mereka terpasang rapi di jari kanan masing-masing.
“sekarang
ciumlah istrimu dengan cinta yang di berikan padamu.”
DEG!!!
GUB GUB GUB GUB
Jantung
Soohyun dan Jaehee berdegub lebih kencang. Jaehee tak mampu menatap Soohyun di
depannya dan hanya menutup mata takut.
‘Ya
Tuhan… seandainya bisa aku ingin engkau skip saja saat ini.’ Batin Jaehee.
‘Apa
aku harus benar melakukannya??’ Hati Soohyun bergejolak. Dia menatap Jaehee
lekat sebelum akhirnya…
Sebuah
ciuman ringan mendarat di bibir jaehee. Jaehee bagai tersengat listrik ribuan
volt. Darah Soohyun seolah berhenti. Dan mereka merasa dunia benar-benar telah
runtuh saat itu juga.
“Apa
dia benar-benar menciumnya?” Kiseop bertanya kearah kakeknya sedikit berbisik.
“Tentu
saja.” Kakek jaehee tersenyum bahagia. “Tuhan telah mencatat Janji mereka.”
Kakeknya melanjutkan.
“Ahhh…
umma aku mau…” Dongho sedikit cemberut.
“yaa…
kau masih kecil, tunggu tujuh tahun lagi baru kau boleh.” Sahut umma Soohyun. “Aigooo…
mereka serasi sekali.” Ibu Soohyun berbinar-binar.
---
Jaehee
dan Soohyun hanya terdiam di dalam mobil yang membawanya menuju apartemen baru
mereka. Tidak ada suara di antara mereka. Sopir hanya menatap dengan senyum
aneh melalui kaca spion.
Mereka
berjalan memasuki lift yang telah ada tiga orang di dalamnya, tanpa
bergandengan tangan dan saling terdiam. Mereka saling canggung satu sama lain.
“mereka
baru menikah? Cantik sekali.” Terdengar seseorang berbisik di belakang Soohyun.
“Iya,
tapi kenapa mereka hanya terdiam? Bahkan tidak berpegangan tangan.” Jahee dan
Soohyun hanya saling melirik dan sedetik kemudian Soohyun menarik tangan Jaehee
untuk di genggamnya. Jaehee terkejut. Wajahnya semakin memucat.