Blogger Widgets

Entri Populer

Jumat, 14 Juni 2013

FF B.A.P FOUR FOOLISH SINGLES comedy & friendship chapt 4



our foolish singles 4

Author                  : Yonggyu90
Main Cast            : B.A.P
                                Park Minri
                                 Park Jaehee
                                 Choi Jihye
                                 Park Yura
Length                  : Continuous
Genre                   : Friendship and etc.
Rate                       : 13+
notes : ini asli buatan saya dan dari imaginasi saya, kalo ada yang demo ini punya dia berarti dia udah kagak waras -_-  
 


Chapter 4

“Ani… itu sekseh… lihat collarbone nya… Oh my God.” Minri semakin ngawur menjawab. Jaehee dan Yura merasa aneh dan menoleh kea rah Minri yang tengah kedip-kedip gaje menggigit bukunya horror.
Yura dan Jaehee hanya saling pandang.
Minri masih mengigiti buku xxx nya sembari menatap sosok idolanya. Matanya terus saja menatap Yongguk yang kala itu tengah berjalan di koridor sekolah. Matanya terlihat mengalami gejala-gejala keseleo akut.
“Dia liat apaan sih?” Jaehee bertanya pada Yura curiga. Matanya menyipit tajam.
“Molla.” Yura menggedikkan bahunya sembari menatap Jaehee penuh tanda Tanya. Tanpa pikir panjang mereka mengikuti arah mata Minri yang kini terlihat semakin juling menatap sesuatu nan jauh di sana.
“MWO??????” teriak Jaehee dan Yura bersamaan ketika mendapati kang seonsangnim tangah berjalan di koridor dengan ganjennya. Mereka seolah tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Dunia berhenti berputar. Langit runtuh. Gempa ribuan reichter melanda. *ahhh lebay lu thor -_-* sebuah kesalah fahaman yang fatal kini tengah terjadi.
Ketika Jaehee dan Yura melihat kea rah koridor, yang ada hanya kang seonsangnim karena Yongguk sudah masuk ke dalam kelasnya. Sebuah info nih ya, Kang seonsangnim adalah guru bahasa yang pualing ganjen dan suka mengkedip-kedipkan matanya kea rah siswi horror.
Namun… efek yeng terjadi pada minri belum hilang sehingga Jaehee dan Yura mengira Minri mengalami kelainan dalam system saraf otaknya sehingga mengganggu daya kerja hatinya.
“Yaaaa…. Sadar woyyy!!!!!” Jaehee menoyor kepala minri sehingga membuatnya hampir terjungkal salto bak Movie star di pelem-pelem kung fu.
“Asssshhhh…” minri sebal dan menoleh kea rah Jaehee geram. “Yaa… kau mengacaukan mommentku.” Bentak minri memanas.
“eonnie… kau benar menyukainya?” Yura terkejut dan takut-takut bertanya dengan penuh harapan dan berharap minri tidak melakukannya, seolah minri menjadi sebuah tersangka dalam kasus “pencucian” uang seperti yang dilakukannya kemarin yang mengakibatkan Jaehee dan Yura di lempar ke kolam lele karena uang yang akan mereka gunakan untuk membeli pecel lele di cuci oleh minri. “Uangnya kotor jadi aku cuci.” Polos Minri kala itu. yang mengakibatkan Yura dan Jaehee terkena setep.
“Ya… kau tau aku menyukainya bukan??” Jawab minri sedikit bĂȘte karena moment indahnya harus hancur berkeping-keping. Menyedihkan.
“MWO?????” Jaehee dan Yura terkejut semakin tak percaya.
“kka…kk…kaauu… ssungguh menyukainya?” Tanya Jaehee ragu-ragu dan tergagap.
“IYA!!! Assshh…” Minri semakin sebal karena kedua saudaranya ini tak mengerti betapa perasaannya itu tulus.
“jadi… selama ini kau menyukai Kang seonsangnim???” Tanya Yura tak sabar.
“MWO????” Minri mulai mengeluarkan asap dari kupingnya. Tak berapa lama tanduknya mulai terlihat. Hidungnya mulai menyemburkan api. Ekornya mulai bergoyang-goyang.
“Kenapa harus dia????” Jaehee mengguncang-guncangkan tubuh minri shock. “katakan kenapa harus dia???? Kau satu-satunya saudari kembarku.” Jaehee masih mengguncang-guncangkan tubuh minri bernafsu. Tangisnya pecah histeris.
“??????!!!!!!!” minri hanya memasang tampang lola nya menerima rangsangan dari saudari kembar dan sepupunya itu. sampai akhirnya….
Dan takdir pun menjawab semua…..
PLETAK!!!
PLETAK!!!
Dua jitakan telah dengan suksesnya mendarat darurat di kepala Yura dan Jaehee yang memberikan reaksi begitu hebat.
“AKKKK!!” Jaehee meringis mengusap kepalanya.
“YAKKKK!!!!” Yura tekagum-kagum dan menatap minri penuh cinta*loh* -_-
“Yaa yaaa yaaaa. Pasang mata kalian! Mana mungkin aku menyukai Kang seonsangnim si genit itu.” minri menoyor Jaehee dan Yura bergantian. Yura dan Jaehee hanya mengusap keningnya sembari cemberut.
“Tega kalian kepadaku!! Hiks..… aku mau pergi….” Lebay minri bergaya seolah dia adalah seorang pembantu di pelem-pelem yang yang di usir majikannya.
“Eonnieee….” Yura  memanggil dramatis.
“Sudah cukup… jangan panggil aku lagi… hiks…” minri berbalik.
“Yak… eonnieeee!!!!” Jaeheee berteriak histeris dan…

“KYAAAAAAAAAA!!!!” sebuah lolongan memilukan keluar dari mulut minri. Tali sepatu kanvas sebelah kirinya terinjak kaki kanan. Mencoba mencari pertolongan. Reflex dia menggapai seseorang di depannya.
SREEEKKKKK
GLUBUGGHHHHHH!!!!
Jaehee dan Yura melongo. Tak percaya melihat apa yang ada di depannya. Ahhh kalau author buat cerita minri jatoh terus di tangkap namja kece terus kedip-kedip gaje mah udah pasaran tuh sekenario. Reader pasti sudah bisa nebak apa yang terjadi dengan minri kalo itu mah.
Minri yang tersungkur ke lantai mendongakkan kepalanya mencoba melihat kondisi di depannya dan kedua tangannya masih memegang sesuatu(?) dengan penuh perasaan.
Dan seolah adegan berubah secara slow motion sebelum akhirnya di pause layaknya sebuah video game.
“LOVE???” minri reflex mengucapkan kata itu. seseorang yang di gapai minri tadi masih tetap berdiri dan shock belum menyadari apa yang terjadi. Perlahan matanya beralih menatap bagian bawah tubuhnya dan…
“HUWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!”
Seorang namja histeris mencoba menutupi ‘spot’nya dengan kedua tangannya ketika mendapati celana Taekwondonya telah melorot. Nampaklah di sana sebuah pemandangan yang sangat langka dan perlu di abadikan. Sebuah panorama alam yang belum tentu 3 tahun sekali terjadi di Sekolah menengah TS.
“love.” Seolah tersihir Yura dan Jaehee menatap tanpa berkedip dan bergumam bersamaan menatap pemandangan itu kagum (?).
Terpampang jelas di depan muka minri sebuah ‘segitiga pengaman’ putih bermotif love pink dan merah yang besar-besar.
“Yaaaaa neo!!!!!” Yongguk menyambar celananya yang tengah di cengkeram  minri dengan cepat dan melesat kabur entah ke mana. Minri masih shock dan depresi mengalami kejadian tersebut. Hatinya berdegub lebih kencang. Dan matanya sampai kini tak dapat dikedipkan.
Yura dan Jaehee cengo!
“Tak kusangka Yura ya, tampang gangster itu memakai…..???” Jaehee dan Yura saling pandang prihatin dan takjub. Layaknya mereka melihat adegan Superhero menyelamatkan bumi dari para alien.
“Ahhh…. So sweettttt…. Love… love…” Belom sempat Yura menjawab, Jaehee dan yura menatap kea rah tersangka utama kasus tersebut yang kini tengah bergumam aneh Dengan mata hampir terjatuh dari kelopaknya.
Yura dan jaehee semakin cengo.
---

“HUWAHAHAHAHAHAHAHA   GYAHAHAHAHAHAHAHAHA.” Tawa tanpa empati kini tengah memenuhi ruang persemayaman para penghuni dunia lain Sekolah menengah TS. Satu di antaranya menutupi kepalanya dengan Ember bekas mengepel yang baunya melebihi Toilet umum. Lima yang lainnya tertawa terjengkang-jengkang bak telettubbies ketahuan mencuri krabypatty nya spongebob.
“Neoo…neooo…. Hwahahahahahahahahaha.” Daehyun tak mampu melanjutkan kalimatnya.
“Yaaa kalian hentikan!!!!” sebuah suara keluar dari dalam kepala yang tertutup ember pengepel sekolah.
“HOOOFHHHHH!!!!” Himchan menarik nafas panjang berusaha menetralkan tawanya. “HMPFHHHMPHMMHMPPFFM” Tawanya akan meledak kembali tapi di tahannya. Sehingga timbullah suara mendengking-dengking dari mulutnya.
“Aigooo…. Huwah huwahahahaha…” Zelo si namja tinggi menjulang bak namsan tower itu tertawa menungging-nungging.
“YYYYAAAAAA DIAM!!!!!!!” Yongguk mengangkat ember yang menutupi kepalanya dan berteriak. Sontak lima yang lain menutup mulutnya dan berhenti tertawa. Takut.
Wajah Yongguk kini mulai mengalami tansformasi. Taringnya mulai muncul. Matanya mulai berkilat-kilat. Dan sempurna lah dia bertransofrmasi menjadi seekor catwomen. Namun detik berikutnya dia memandang kea rah bawahnya kembali yang membuatnya reflex menutupinya dengan ke dua tangannya. “HUWAAAAAA    UMMAAAAAAAA!!!!! AKU TERNODA!!!!!!!” Yongguk histeris.
Kelima sahabatnya hanya menatap iba. “Uljima eoh!” Himchan menepuk pundak Yongguk menenangkan. Prihatin. Youngjae terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya iba.
“Hyung… kita ke rumah sakit saja.” Jongup memberi usulan yang dibalas tatapan ‘apa maksudmu’ dari kawan-kawannya.
“Yak…. Untuk apa kita ke sana??” Youngjae menoyor Jongup ambisi.
“tentu saja untuk visum. Yongguk hyung masih perjaka atau tidak setelah kejadian tadi??” Jongup polos.
“Yakkk… kau mau cari mati eoh???” jawab Daehyun yang di ikuti tatapan penuh cinta Yongguk kepada Jongup yang membuat Jongup langsung menutup mulutnya dan memilih diam mengerucutkan bibirnya bak pantat ayam yang tengah di tiup upin ipin.
 Pasrah. Dia hanya pasrah menghadapi terror dari park bersaudara.
“Aigoooo…. Bisa hancur hidupku gara-gara park minri.” Dengus Yongguk sedih. Sangat sedih. Sehingga memunculkan tatapan simpati dari teman-temannya.
“tapi… jujur… aku….”suara himchan berhenti sejenak. Dia tak mampu melanjutkan kalimatnya karena  semua mata kini memicing ke arahnya. “Ah… ani… jujur aku sangat benci juga kepada Park Bersaudara.” Himchan seolah tak ikhlas mengungkapkan itu. kenapa? Hanya author yang tau kekeke xD. Dia kemudian tertunduk aneh menatap bangku kosong di gudang tempat mereka berkumpul sekarang.
---

Empat siswi yang sangat cantik dan terkenal di sekolah menengah TS kini terlihat tengah berjalan beriringan bak model peralatan rumah tangga. Dia adalah gank Secret. Gank yang sangat popular karena kecantikannya dan kenormalannya yang bebeda jauh dari Park bersaudara.
Di depan kelas, empat siswi yang terkenal error hanya menatapnya simpati. Simpati, kenapa mereka begitu terkenal dan cantik. Tidak seperti mereka yang konyol dan dodol.
“Eonnie… tidakkah mereka cantik?” Tanya Jihye polos.
“Eoh… sangat cantik…” Minri menutup bukunya dan menatapnya iri.
“Seandainya kita seperti mereka.” Jaehee bertopang dagu dan begitu mengiba meratapi nasib mereka yang aneh.
“Aku ingin seperti mereka.” Yura yang tengah asik merapikan ponnitailnya ikut bertopang dagu. Kemudian sesaat matanya menangkap sosok Daehyun di ujung koridor. “Ahh… si tampan???” mata Yura membelalak.
“Mwo???”Minri menatap Yura heran.
Zlaapppppp
Bak the flash tengah merangkak, dalam hitungan detik dia sudah berada di hadapan Daehyun. Daehyun shock. Dia begitu terkejut yang mendapati makhluk aneh itu tiba-tiba ada di depannya tersenyum garing. Begitu pun Park twins dan Jihye.
“Sunbae.. anyeong…” sapa Yura agresif dengan mengkedip-kedipkan matanya. Namun daehyun tak mengindahkan Yura dan berlalu. “Sunbae… kau tak ingat aku???” Yura terus saja mengejar Daehyun yang dengan sengaja menghindarinya.
“Ya… jangan menghalangi jalanku.” Ucap Daehyun ketus ketika Yura berusaha mengeblock langkah Daehyun. “Kau tau aku benci padamu. Kau itu jelek dan sangat bodoh! Jangan terus mengejarku.” Ucap Daehyun kasar.
CTARRRRRRRRRR
Bak halilintar di siang bolong yang menyambar hatinya, Yura hanya terdiam mencerna perkataan Daehyun. Park Twins dan Jihye terkejut dari kejauhan.
“AShhhhh minta di hajar Sunbae keparat itu.” Jaehee yang sedikit beringas mulai menyingsingkan Lengan almamaternya dan hendak beranjak menemui Daehyun dan menghajarnya.
“Jangan!” Ucap minri seraya menarik lengan jaehee. Jaehee menoleh kepada minri tak percaya.
“Waeyo eonnie?” Jihye menatap minri tak mengerti.
“sudahlah jangann lakukan itu.” Minri menatap kembaranna itu lekat. Jaehee melepaskan tangan minri kasar dan menarik nafas panjang. Dan kini mereka hanya mampu menatap Yura iba.
“Sunbae…” lirih Yura kemudian berbalik menatap Daehyun tak percaya. Ntah kenapa dirinya yang awalnya ceria terlihat begitu tertekan dengan perkataan Daehyun.
“Hana ya…!” Daehyun memanggil Hana salah satu genk secret dan memeluknya. Yura semakin terpukul. Dia tak menyadari sejak kapan air matanya telah menetes.
Setelah kepergian Daehyun dan genk secret, Park twins menghampiri Yura yang masih terpaku.
“Hei… Uljima!” Jaehee memasang senyumnya dan memeluknya mencoba menhibur Yura. “Kau jelek sekali jika menangis.” Imbuh Jaehee.
“Yura sepupu kami itu sangat cantik. Bahkan kata appa lebih cantik dari kami. Jujur kami sangat iri padamu. Jangan dengarkan dia.” Minri ikut memeluk Yura.
“Eonnie…. Kenapa jadi mellow begini??” Jihye ikut memeluk Yura dan menangis.
Beberapa saat kemudian Yura tersenyum. “Yaa… aku jadi semakin sadar kalau kita ini bodoh.” Tawa Yura dalam tangisnya. Setelah mereka melepaskan pelukannya yura mengusap pipinya.
“mumpung sekolah sedang tidak ada jam hari ini, bagaimana kalau kita main takbam di kelas??” Minri memberikan suatu ide.
“Aku ikut eonnie….” Rengek jihye.
“Cha…” Jaehee mengedipkan matanya dan tersenyum.
---

‘aigoooo aku tak tau apa yang aku katakan tadi??? Sumpah demi tuhan aku tak ingin mengatakan itu.’ Daehyun merasa menyesal telah mengeluarkan kata-kata yang menyakiti Yura. Sesekali dia menoleh ke belakang melihat Yura yang tengah berpelukan dengan ketiga saudaranya meskipun dia kini tengah berjalan dengan salah satu genk secret.
“Daehyun ah… kenapa kau tadi tiba-tiba memelukku?” Tanya Hana tak mengerti sikap Daehyun.
“Ahh… ani, aku merindukanmu.” Ucap Daehyun tersenyum tipis. “Aku merindukan sepupuku yang cantik ini masa tidak boleh??” ucap Daehyun lagi merayu Hana sembari sesekali mengkedip-kedipkan matanya akut.
“Aishhh… aku tau kau memanasi hobae kelas dua itu.” Hana memancing Daehyun.
“Mwol???? Aku??? Memanasi???” Daehyun langsung tertawa. “Bahkan aku bertatap muka dengannya baru dua kali.” Jawab Daehyun terlihat oon.
“Tapi kau memperhatikannya lebih dari dua kali kekeke.” Tawa Hana. “Yakkk appo babo!!!!”
Hana merengut kesal kea rah daehyun yang baru saja menjewer pipinya.
“Chhh… rasakan.” Tawa Daehyun.
---



TBC

FF B.A.P FOUR FOOLISH SINGLES comedy & friendship chapt 3



Four foolish singles 3
Author                  : Yonggyu90
Main Cast            : B.A.P
                                Park Minri
                                 Park Jaehee
                                 Choi Jihye
                                 Park Yura
Length                  : Continuous
Genre                   : Friendship and etc.
Rate                       : 13+
notes : ini asli buatan saya dan dari imaginasi saya, kalo ada yang demo ini punya dia berarti dia udah kagak waras -_-  
 
Chapter 3

“emang aku pikirin tuh sepatu disita sama si chanchan presiden lebay itu?? hofhhhhh…. Sepatu gue banyak kaleee… kagak cuman itu doang.” Jaehee menggerutu sendirian sambil berjalan hanya mengenakan sepatu di sebelah kirinya seusai sekolah. “kagak peduli dah ama tuh sepatu.”
Minri, Yura dan Jihye hilang entah ke mana. Jaehee melangkahkan kakinya sendirian di koridor sekolah. Para siswa hanya menatapnya aneh.
“Emang bener ya sunbae kelas dua yang katanya kembar itu aneh?” segerombolan anak tahun pertama tengah berbisik-bisik ketika Jaehee lewat. “Lihat… ihh… benar-benar keluarga aneh.”
Jaehee yang mendengar itu langsung berhenti dan menoleh sadis kearah segerombolan anak itu.
“Yaaa… apa yang kau katakana eoh?” Jaehee terlihat beringas.
“Ahhh aa…aaa…aa…niyaa sunbae…” siswi itu tergagap dan langsung ngacir entah ke mana.
“Aihhh menyebalkan!” jaehee kembali berjalan dan menghentak-hentakkan kakinya.
“Yaaaaa… Park Jaehee mau kabur ke mana kau!!!!” Sebuah suara menghentikan langkah jaehee dan membuatnya berbalik arah.
Orang itu mengacungkan sepatu kanan yang disitanya dan berjalan mendekati Jaehee.
“Aigoo sunbae…. Mworago?” Tanya Jaehee malas sembari mengerucutkan bibirnya.
“Mworago??? Kau Tanya mworago???” Himchan terlihat sangat bengis seolah ingin memakan Jaehee hidup-hidup. “Neooo michyeoseo….!!! Lihat!!!!” Himchan menunjukkan benjolan di kepalanya yang semakin terlihat mengenaskan.
“Wuahhhh sunbae semakin tampan….” Jaehee memasang wajah kagum.
PLETAKKKK!!!
“Yaaaa…. Ini mengurangi kadar ketampananku.” Himchan menjitak Jaehee dan berteriak sampai muka Jaehee di penuhi oleh hujan local.
“Ashhh jinja….?” Jaehee menggerutu pelan dan membersihkan mukanya dengan ujung blazer almamaternya.
“neooooo harus bertanggung jawab.”
“kagak maoooooo!!! Orang aku kagak salah.” Jaehee beranjak pergi. “Buat sunbae aja sepatunya.”
“Yyyakk kau!! Mana bisa begitu.” Teriak Himchan Histeris.
Jaehee tak mengindahkan Himchan. Himchan yang merasa geregetan langsung mengejar jaehee dan menarik rambut kuncir kudanya.
“Hyyyyaaaaa sunbae….!!”
Brughhhhh!!!
Himchan menangkap Jaehee yang hampir jatuh terjengkang.

GUB GUB GUB GUB GUB…

Mereka hanya terdiam. Bunyi aneh terdengar dari arah jantung masing-masing. Seolah adegan secara slow motion seperti di pelem-pelem horror. Saling tatap. Lama… bagaikan mak lampir dan nyi blorong beradu kekuatan. Mata itu masih tetap terpaku saling tatap. Tak berkedip.

Duttthhhh….

Sebuah suara nyaring nan merdu keluar dari singgasananya. Menghancurkan momen aneh nan berharga itu. sedetik kemudian wangi yang begitu semerbak yang mampu membunuh makhluk dalam radius 1 mil itu menyebar.
“Yakkk kau kentut???” Jaehee berteriak terkejut dan sedikit kejang-kejang terkontaminasi.

GLUBUK!!!

Sontak Himchan menjatuhkan Tubuh jaehee yang tadi ada dalam rengkuhannya. Wajahnya terlihat merah merona bak Hulk tengah jatuh cinta *loh*. Tidak ada yang kalah dalam pertempuran sengit ini. begitupun jugaa… mereka tidak ada yang menang.
“Hyyaaaaaaa.” Teriak Jaehee memilukan, sehingga membuat siapa pun merasa tersentuh mendengarnya.
Buru-buru Himchan berdiri tegap dan menepuk blazer almamaternya merapikan diri. Jaehee masih terjengkang dengan keadaan yang mengenaskan. Himchan berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa.
“mana??? Siapa kentut? Aku tak mendengarnya?” Himchan terlihat mengelak.
Jaehee yang masih merasa kesakitan di bokongnya belum mampu berdiri dan menggemerutukkan giginya geram.
‘Aishhhh makhluk apa ini??? casing doang yang rapi hadehhhhh.’ Pikir jaehee dalam hati.
“yak… apa? Apa? Apa kau menatapku seperti itu?” Himchan melipat tangannya dan hanya memandangi Jaehee yang tengah terkapar kritis.
“Chhh… Aigooo… aku tak percaya ini.” Jaehee menggelengkan kepalanya tak percaya.
“HYAAAAAAA DONSAENGGIEEEEEEEEEEEEE!!!!” Minri berteriak histeris dan berlari kea rah Jaehee yang baru saja mengalami tindak kekerasan yang mengakibatkan trauma yang begitu mendalam. “jeballl bangun dongsaengie… bangunlah….Bertahanlah….” Minri heboh. “Yakk… sunbae… apa yang kau lakukan padanya apa??? Katakan… apa???” Minri histeris dan mengguncang-guncangkan tubuh himchan seolah dia tengah mengocok lotre arisan para ibu-ibu dengan penuh nafsu. “katakan apa???”
Himchan Shock.
CTAKKKKK!!!
Jaehee beranjak berdiri dan memberi takbam di jidat saudara kembarnya itu.
“Yaaa… ahhh… appo!” minri sontak melepaskan himchan  dan beralih mengusap-usap jidatnya seolah tengah menjalani syuting iklan cosmetic yang gagal tayang.
“lu pikir gua mau mati????? Ahss…..” Jaehee mengusap-usap bokongnya yang masih sedikit mengalami gegar pantat(?)
Himchan cengo.
Terlihat daehyun tengah berjalan di koridor seberang sambil berorasi. Tangannya bergerak-gerak naik turun. Sesekali dia berhenti dan memejamkan mata menggenggam tangannya kuat. sudah tentu orang yang melihat dia akan berpikir bahwa daehyun adalah korban kekerasan politik dan tengah mengalami gangguan mental kronis.
Sekejap matanya tanpa sengaja menangkap tiga sosok makhluk di koridor seberang tengah berpose aneh. Satu di antaranya memegang pantatnya, satunya mengusap-usap jidatnya dan yang satu lagi yang paling dia saat dia sedang pup tengah terlihat shock seolah melihat hantu di pelem-pelem romantic(?)
“Yak… apa yang kau lihat? Nafsu sekali hyung?” Zelo menepuk pundak Daehyun yang membuatnya berjingkat kaget dan reflex memeluk Zelo.
“Hyaaa…. Neo..neo…” Jihye yang tengah berjalan di koridor itu melihat daehyun dan zelo tengah berpelukan. Dia sangat shock. Matanya membulat lebar seakan jatuh dari sarangnya.
Daehyun dan Zelo terkejut dan saling pandang bingung tidak menyadari jika kini mereka tengah berpelukan.
“Hyaaaaa… babo! Apa yang kau lakukan padaku???” Daehyun Shock seraya melepaskan pelukannya dan langsung menyilangkan tangannya di dadanya. Zelo hanya bengong. Namun sesaat kemudian dia tersadar dan berjingkat mundur ke belakang pasang kuda-kuda seolah ingin melakukan tari balet(?)
“kkkaaa…kkk…kkaa..lliiaaann??” Jihye tergagap menunjuk kedua manusia khilaf itu bergantian. “Ahhh ne… aa…akk…aku… mengerti… silahkan di lanjutkan. Aku akan pergi.” Jihye memasang senyum garing yang terlihat aneh. Seperti dia tengah sedang mengejan menikmati panggilan alam di pagi hari. Kemudian dia ngibrit pergi.
“Hyaaa…. Chagiyaaaaa……” Panggil Zelo Histeris bak adegan di pelem thriller. Namun kemudian dia beralih menatap Daehyun yang menyilangkan tangannya menatap Jihye pergi.
“Yakkk hyung… kau menodaiku eoh.” Zelo menepuk-nepuk dadanya dramatis.
“naega wae???” Daehyun semakin mundur ke belakang takut-takut. “bukankah kau yang…”
“Aishhh… kau tega menodaiku??” Zelo frustasi. “bahkan aku belum pernah memeluk Jihye… huwaaaa….” Tangis Zelo seolah dia tengah tidak dapat jatah susu dari ummanya.
Daehyun perlahan melepas silangan tangannya di depan dada dan berjalan mendekati Zelo. “Uljima…. Mianhae…” Daehyun menggenggam tangan Zelo erat dan menatap Zelo lekat.
“UMHHHHH…” sebuah suara tertahan mengejutkan mereka lagi.
Zelo dan Daehun sontak beralih menatap kea rah suara. Jihye lagi. Dia semakin shock melihat Daehyun menggenggam tangan Zelo sembari menatapnya mesra.
“Ahhh… mianhae Sunbae… mianhae Zelo ah… aku tak sengaja. Bukuku ketinggalan dan aku akan mengambilnya.” Jihye takut-takut. “ahhh kalian lanjutkan saja ne, jangan hiraukan aku….” Jihye berteriak ngibrit pergi seraya melambaikan tangannya.
Daehyun dan Zelo semakin shock. Kemudian perlahan mereka menatap kea rah tangan mereka yang berpegangan erat.
“HYAAAAH!!!” Teriak mereka bersamaan dan akhirnya berlari ngibrit kea rah berlawanan.
---
Keesokan harinya, di sekolah menengah TS.
Youngjae terlihat keluar kelas membawa beberapa buku di tangannya. Dia begitu kesulitan. Maklum. Dia adalah makhluk paling mengerikan yang pernah ada. Sebuah gossip beredar, dia mampu melahap 10 buku dalam waktu satu malam. Tidakkah itu sangat horror.
Pernah suatu ketika, Park Twins dan sepupunya Yura bertanya pada Jihye tentang Hobi Youngjae yang aneh itu. karena dia merasa teman seangkatan yang beda kelas itu kepintarannya melebihi manusia normal.

“Jihye ah… apa benar Youngjae itu mampu melahap 10 buku dalam waktu satu malam?” Tanya Jaehee penasaran.
“Ahh… ne eonnie. Bahkan dia mampu melahap lebih dari 10 buku jika mood nya sedang baik.” Jawab Jihye polos.
“Ahhh araseooo… pantas saja dia bisa sepintar itu.” Minri kagum.
“Ya… apa kau tau buku apa yang di lahapnya setiap malam?” Yura bertanya sembari merapikan anak rambutnya dan menatap kaca mungilnya.
“Yang jelas bukan komik DO-RA-E-MON dan SHIN-CHAN.” Jihye memberi penegasan pada dua judul komik favorit minri.
Minri menggerakkan bibrnya aneh kea rah Jihye.
“Yaaa cepatlah… katakan!” Jaehee bertanya sembari menguap dan menempelkan kepalanya di atas meja kantin.
“Yang jelas dia banyak melahap buku sains dan matematika eonnies.” Jihye menjawab berapi-api.
“Ohhh jadi itu?” Yura mengangguk mengerti.
“Ahhh!” minri menjentikkan jarinya. “Yura ya… kita harus melakukan apa yang di lakukan Youngjae agar image kita bisa lebih baik.” Tiba-tiba otak minri berjalan sesuai manusia normal pada umumnya.
“Aku setuju, kita lakukan nanti malam. Eotae?” Yura menyetujuinya. “bagaimana Jaehee ah???” Yura menoleh kea rah ke jaehee. “Aishhh jinja???” Yura menepuk jidatnya melihat jaehee yang tengah hilang ke sadaran dan sudah mulai membentuk pulau di meja kantin.

Malam harinya…
“Eonnie… aku sudah mengumpulkan buku-buku dari gudang. Dan aku hanya mendapatkan ini.” Yura meletakkan buku-buku usang dalam kardus di atas meja di kamar Jaehee dan Minri. Kemudian dia mengangkat kacanya dan merapikan ponnitailnya lagi.
“Eoh… aku Cuma dapat ini. Hosh… hosh…” nafas jaehee memburu setelah dia meletakkan sekardus besar buku usang di atas meja.
“baiklah apa kalian sudah siap?” Tanya minri ketika mereka bertiga telah duduk cantik di meja dalam kamar Jaehee dan minri. Di depan mereka telah tertumpuk masing-masing sepuluh buku sains.
“HUM!!!” jawab Jaehee dan Yura mantab sembari menyatukan kepalan tangan mereka di tengah.
“Cha… kita mulai.” Minri memberi aba-aba.
Mereka bertiga terlihat mengambil satu buku dan membukanya. Namun kemudian mereka mulai menyobeknya dan memakannya. Bak orang kesetanan.
“Aigooo… apa benar begini cara agar kita pintar???” Tanya Jaehee berusaha mengunyah kertas dan menelannya dengan sangat memilukan bak korban jajahan perang.
“Ummaaa aku gak kuat…” Lolong Yura mengenaskan.
Namun berbeda dengan minri. Dia terlihat asik memakan kertas-kertas di buku itu sampai habis. Jaehee dan Yura Hanya mentap horror.
“Howekkkk” tiba-tiba minri merasakan perutnya bergejolak. Tapi dia tak bisa muntah. Dia berlari ke wc namun juga tak bisa pup. Semalam dia mengalami sakit perut hebat dan habis 2 botol obat anti wasir. Namun gagal.

Dan sejak saat itu, mereka merasa horror bila berada di dekat Youngjae. Atau bertemu dengannya. Tapi tidak bagi Jihye yang punya otak setara dengan Youngjae. Dia tidak mengetahui kalau waktu itu Park bersaudara benar-benar “MELAHAP” buku itu.
Youngjae yang tengah berjalan membawa tumpukan buku itu di tatap Park Bersaudara aneh yang tengah duduk di bangku depan kelas mereka. Bulu kuduk Youngjae tiba-tiba merasa merinding.
“Seperti ada makhluk halus yang mengintaiku.” Gumam Youngjae menoleh ke sana ke mari mencari-cari sembari tetap berjalan. Namun dia hanya mendapati park twins dan sepupunya di depan kelas F.
“kita sudah melahap buku itu sampai sakit perut semalaman. Tapi kenapa kita tetap bodoh ya?” Tanya Jaehee polos ketika memperhatikan Youngjae berjalan melewati mereka.
“Aku rasa Buku yang Youngjae lahap itu ada ajimatnya.” Yura berapi-api.
“Mungkin karena buku kita sudah usang, jadinya tak bereaksi.” Minri mulai membuka buku xxx nya a.k.a komik doraemon.
“bukankah itu horror? Setiap malam dia harus melahap 10 buku??” Tanya jaehee tak percaya.
“Ahh… Sekseh…” minri menjawab dengan suara aneh.
“seksi??? Yaa… itu horror.” Yura membela jaehee dan tetap menatap punggung youngjae yang mulai mengalami osteophorosis dini karena sering membawa tumpukan buku.
“Ani… itu sekseh… lihat collarbone nya… Oh my God.” Minri semakin ngawur menjawab. Jaehee dan Yura merasa aneh dan menoleh kea rah Minri yang tengah kedip-kedip gaje menggigit bukunya horror.
Yura dan Jaehee hanya saling pandang.

TBC

FF B.A.P FOUR FOOLISH SINGLES comedy & friendship chapt 2



Four foolish singles
Author                  : Yonggyu90
Main Cast            : B.A.P
                                Park Minri
                                 Park Jaehee
                                 Choi Jihye
                                 Park Yura
Length                  : Continuous
Genre                   : Friendship and etc.
Rate                       : 13+
notes : ini asli buatan saya dan dari imaginasi saya, kalo ada yang demo ini punya dia berarti dia udah kagak waras -_- 



Chapter 2

CTAKKKKK!!! Sebuah takbam mendarat di jidat Minri.
“HYAAAA   APP….po…” minri sontak terkejut dan cengo, suaranya semakin memelan. Sejenak dia melupakan takbam yang begitu keras di jidatnya. Dia malah terbengong dan kagum menatap namja yang Yura dan Jihye pikir begitu mengerikan.
Yongguk melipat kedua tangannya di dada dan hanya memperhatikan Minri yang berlaku aneh di depannya.
“Oh.. sunbae…” minri di ambang ketidakwarasannya.
“Dasar mesum. Bersihkan otakmu itu.” Yongguk menoyor kepala Minri.
Minri hanya cemberut mendapat toyoran Yongguk. “Ini sudah bersih sunbae… normal.” Minri menunjuk kepalanya yang di toyor Yongguk. “Salah sunbae kenapa jadi namja seksi…” Minri tak sadar dengan ucapannya.
“Mwooo???” Yongguk terbelalak.
“Haaap” Minri buru-buru menutup mulutnya dengan kedua tangannya. “Saya harus pergi sunbae, anyeong….” Minri ngibrit.
“Yaaaa PARK MINRI!!!!” Yongguk berteriak memanggil Minri yang berlari pergi. Minri terlihat membalik badanya dan membungkuk dari kejauhan.
“Ashhh… jinja??? Yeoja itu….” Yongguk menggerutu sendiri.
---

“Choi Jihye…..” teriak seseorang memanggil Jihye dari arah belakang.
Jihye dan Yura kemudian menoleh secara bersamaan kea rah datangnya suara. Terlihat namja tampan dengan tubuh tinggi menjulang berjalan kea rah mereka.
“Bukankah dia anak tahun pertama sama sepertimu?” Yura berbisik pada Jihye.
                “Ahh… si tampan memanggilku.” Jihye menatap Zelo dengan senyum-senyum gaje.
                “ahhhss… dasar anak ini.” Yura merasa kegerahan dan kemudian mengangkat kacanya dan merapikan rambutnya kembali.
                “Ini untukmu,” Zelo menyerahkan sebuah bungkusan kepada Jihye setelah Zelo sampai kepada mereka. Yura terbelalak menatap bungkusan itu.
                “Apa itu???” Yura bertanya pada Zelo, namun Zelo tak mengindahkan dan hanya tersenyum-senyum gaje menatap Jihye di depannya. Jihye pun demikian. Membuat suasana menjadi horror.
                “Aigooo…. Dasar anak kecil…” Yura bergidik ngeri menatap Jihye dan Zelo yang saling pamer senyum gaje tanpa suara.
                BRUGHHH!!!
                Seseorang mendorong  Zelo dari sisi kanan hingga terpental ke sisi kiri. Yura melongo.
                “haiii…. Chagiya…. Kau cantik sekali hari ini….” Youngjae dengan tiba-tiba telah berada di depan Jihye dengan memberikan sebuket  rerumputan liar dari belakang sekolah tak lupa puppy eyesnya yang membuat Yura merasa kejang saat ini juga. Tapi tidak bagi Jihye.
                “Ahhh oppa… gomawo… ini cantik sekali…” Jihye terlihat kagum mendapat rumput-rumput liar itu.
                Yura semakin Shock. “Yaa… apa kalian gila???” Yura semakin kejang-kejang melihat adegan romeo Juliet di depannya.
                Zelo yang tadi terjatuh kembali berdiri dan mendorong Youngjae agar pergi dari Jihye.
                “Ahhh Jihye ah… makan bekalnya ne, ini dari oppa, Zelo oppa yang tampan.” Zelo kembali memberikan senyum gajenya.
                “ahhh ne oppa…” jihye tersipu-sipu.
                “ashhhhh author… ini cerita apa sih??? Kok gaje pake banget???” Yura berteriak ke author *loh*
                “miannnn…. Miannn pisss yaaa. Abisnya author kagak bisa buat cerita -_-” Author comment.
                “yoo… yooo.. yooo… kau gadisku yang cantik… sungguh paling cantik…” tiba-tiba seseorang bernyanyi dan meraih tangan Jihye menariknya, mengajaknya berdansa.
                Sreettt
jihye berada di posisi bawah dalam dekapan Jongup yang tengah mengajaknya berdansa.cukup seperti itu untuk beberapa saat, seperti di pelem-pelem itu loh. *Coba bayangin*
                Jihye terus menatap Jongup tanpa berkedip. Dan Jongup… sepertinya matanya kini mengalami kelainan. Karena terus saja berkedip-kedip kea rah Jihye.
                Zelo dan Youngjae bengong. “ANDWAEEEEEE!!!” teriak mereka bersamaan. Dan beranjak memisah Jihye dan Jongup yang begitu dramatis.
               “Jihyee…..” Jongup meneriakkan nama Jihye ketika di pisahkan darinya layaknya Samsul Bahri di pelem Siti Nur Baya.
                “ARRGGGGHHHHH…..” Yura berteriak histeris dan membawa Jihye pergi dari Alien-alien kurang asupan suplemen itu. dia berjalan sembari menggibas-gibaskan rambutnya yang terasa gerah.
                “Yahhhh eonnie…” Jihye merasa sedih dengan tindakan Yura. “mereka kan baik eonnie… tampan-tampan pula.” Jihye polos.
                “YAAA…. PARK YURA!!! MATI KAU!!!” sebuah suara terdengar begitu memekakkan telinga. Mereka menoleh dan mendapati Minri berlari kea rah Yura dan Jihye sembari memasang tampang sangar.
                “mampus…” Yura terkejut dan menarik tangan Jihye lari terbirit-birit. “huwaa….. ummmaaaaaa…..” Jihye dan Yura berteriak-teriak kesetanan melewati koridor sekolah. Semua mata tertuju pada ketiga yeoja aneh yang sedang kejar-kejaran seperti maling ayam ketangkap hansip.
                Minri kelelahan dan berhenti berlari sembari memegangi perutnya yang terasa kaku. Nafasnya memburu. Keringat bercucuran bagai air terjun Niagara. Namun herannya Jihye dan Yura masih punya tenaga dan terus berlari sampai tak terlihat oleh mata minri.
                “hosh…hosh…hosh….” Suara keduanya beradu bagaikan music beatbox yang kesedak biji kiwi (*emang kiwi punya biji?*) mereka terduduk lemas di balik pintu.
                “Eonnie… kenapa mesti berlari hosh…hosh…” jihye bertanya dengan polosnya.
                “Eonnie juga tak tau… hosh…hosh…” jawab Yura lebih polos.
                “hosh… yah… hosh… pan capek aku lari-larian… hosh…” suara jihe tersendat sendat oleh nafasnya yang terputus-putus seperti orang ketika malaikat maut datang menjemput. *emang tau?*
                “Abisnya muka minri kelewat serem hosh… darihh…  muka Bang Yongguk kalo sedang ngamuk. Takuthhhh hosh…” Yura masih dalam fase mengatur nafas.
                Mereka tak menyadari jika sedari tadi di liat oleh sepasang mata di depannya.
                “Ehm…” suara deheman seseorang.
                “Jihye ahh… apa rambut belakangku berantakan??” Yura merapikan rambutnya sembari melihat kaca kecil yang tak pernah lepas dari tangannya. Dia tidak begitu memperhatikan suara deheman tersebut.
                “Ehm…” suara deheman itu terdengar lagi.
                “Ya… kau tak menjawabku tapi malah berdehem terus dari tadi.” Yura merasa sedikit kesal kepada Jihye. Jihye hanya menarik-narik  rok yura pelan dan kepalanya angguk-angguk ke depan kayak orang senam.
                “Waeirae?” Yura mengikuti arah mata Jihye. “Omoooooooo….. dia tampan sekali…..” Yura spontan menggumam di luar kontrolnya ketika mendapati seorang namja tengah duduk tak jauh dari mereka. Dengan cepat setelah Yura tersadar dia langsung kembali mengaca dan merapikan rambutnya.
                “a…hai….” Sapa yura sok lembut, Jihye hanya bengong melihat Yura yang dengan gesit telah beralih tempat ke samping namja itu. namja itu terlihat shock dengan tingkah Yura.
                “eyyy…. Kyeopta… kenapa kau diam saja eoh???” yura mencolek pinggang namja itu. “eohhh… kenapa kau hanya terdiam? Sepertinya aku belum pernah melihatmu sebelumnya.” Basa basi yura sok manis. “apa dia bisu eoh?” Yura beralih menatap Jihye yang sedari tadi memperhatikan tingkah anehya.
                PLETAK!!!!
                “jangan sembarangan.” Namja itu berkata kemudian setelah mendaratkan jitakan di kepala Yura.
                “aishhh… “ yura mengusap-usap kepalanya yang di jitak namja itu
                “tidakkah kau sadar ocehanmu itu membuatku tidak bisa berkonsentrasi eoh? Kau tau ini tempat rahasiaku. Aku sedang latihan. Mengganggu ketentraman warga Negara adalah tindak pidana. Selain itu, suaramu yang berisik itu mampu membunuh makhluk-makhluk di sekitarmu.” Namja itu berceloteh tak tentu arah. Jihye yang mendengarnya merasa terkantuk-kantuk. Tapi tidak dengan Yura.
                Dia malah menopang wajahnya dengan kedua tangannya dan menatap kagum kea rah namja itu. Matanya bahkan tak berkedip. Senyum anehnya tiba-tiba mengembang. Daehyun tersadar dan merasa merinding dengan tingkah Yura.
                “Yaaa… apa yang kau lihat???” daehyun merasa ada yang aneh dengan dirinya dia kemudian mencoba meneliti dirinya sendiri. “Yaa… jangan tersenyum seperti itu. aishh… kau menakutiku.” Daehyun terus saja mengoceh tak karuan dan sedikit berjingkat. Jihye kini telah merosot tertidur di depan Yura yang tak henti menatap Daehyun.
                “Aku menyukaimu.” Yura melontarkan kata yang terlalu absurd menurut Daehyun.
                “mwo???? Ahhh jinja???” Daehyun terkejut dan merasa semakin takut.
                “Aku menyukaimu. Aku tak bohong.” Ucap yura sekali lagi sambil berkedip-kedip gak jelas.
                “HYAAAAA   UMMMAAAAAAAA…….” Daehyun langsung lari tunggang langgang meninggalkan Yura dan Jihye yang tertidur.
                “Hyaaaa tampan…. Kau mau ke mana????” Yura beranjak mengikuti Daehyun, namun sedetik kemudian dia teringat Jihye. “Ahsss… jinja? Menyebalkan. Tapi dia tampan sekali…” Yura kembali tersenyum-senyum gaje memegangi pipinya.
                “eoh… eonnie, sudah selesai ya ceramahnya?” Jihye bangkit mengucek-ucek matanya. “Dia benar-benar penceloteh. Aku sampai merasa mengantuk.” Jihye terus saja mengoceh tidak memperhatikan Yura yang dalam fase kejang-kejang.
---

                “ya… ada apa dengan jidatmu eoh???” yongguk terkejut melihat jidat himchan yang sedikit memar dan mendekatkan wajahnya ke Himchan. “Ahh… ku pikir kau tak lagi tampan. Hahahaha” Yongguk tertawa tanpa empati.
“mana??? Daehyun ikut melihat jidat memar Himchan. “Aigooo…. Sepertinya gelar tampan akan beralih padaku.”
“Yaaa… mana bisa seperti itu.” Himchan berontak. “Park Jaehee yang menyebalkan.” Himchan meremas kaleng softdrink di tangan kanannya.” Aku adalah korban criminal olehnya. Ahhh…” Himchan meraba memarnya. Kemudian dia mengacungkan sepatu kanvas jaehee ke teman-temannya.
“Park Jaehee?? Apa dia si tukang tidur itu? park Twins bukan? Ah ani.. Park bersaudara?” Yongguk bertanya “aku pikir keluarga itu memang sangat aneh.” Yongguk bergidik. “Park Minri dia juga sangat aneh.” Yongguk menggelengkan kepalanya heran.
“ahhh si otak mesum itu??? rumor dia hobi baca buku xxx.” Daehyun berapi-api. “Yaa kau akan semakin ngeri bila tau ceritaku.” Daehyun menimpali.
“mwo???” Himchan dan Yongguk bersamaan.
“kau diapakan???” Himchan penasaran.
“yang sering bawa kaca itu siapa eoh??? Park… park…” daehyun mengingat. “Park yura… ya  dia horror sekali. Tadi dia menyekapku di ruang latihan dan langsung mengatakan dia menyukaiku.” Daehyun memberi bumbu pada ceritanya sehingga terasa lebih mengerikan.
“mwooo???” Yongguk terkejut. “wuaaahhh dia stalker. tapi… apa benar ceritanya seperti itu??” Yongguk sedikit tak percaya.
“yyyaa.. tentu saja.” Daehyun mencoba menyembunyikan wajah berbohongnya.
“Yang jelas park bersaudara memang aneh. Ehhh yang biasa menguntil mereka itu siapa sih???” Himchan kembali mengusap jidatnya.
“itu teman sekelasku…. Dia cantik sekali bukan hyung????” Zelo tiba-tiba ikut nimbrung di antara mereka.
“Yaa… kau anak kelas satu kenapa ikut kami senior tahun akhir???” Yongguk menoyor Zelo. Zelo hanya cemberut dan mengusap toyoran Yongguk.
“tidak ada undang-undang yang melarang.” Zelo mencari alas an.
“Aku mendengar ada yang membicarakan bidadariku???” Youngjae dari kejauhan datang mendekati bangku mereka. Dan menyerobot minuman Daehyun.
“Aissshhh kau anak kelas dua berani sekali kepada Sunbaemu.” Daehyun menjitak Youngjae.
“Pisss Daehun hyung…. Cuma sedikit.” Youngjae mengacungkan tangannya bergaya seolah dia tengah ber selca.
“Tapi mereka cantik-cantik sebenarnya.” Semua menoleh kea rah suara di belakang mereka berkumpul. “Hanya saja… mereka menderita Parkinson. Tentu saja kecuali kekasihku Jihye…” Jongup berkata tak acuh.
“mwooooo????” Zelo dan Youngjae shock.
“yaa… dia pacarku.” Youngjae mendekati Jongup.
“Ahh…. Ani…ani… dia milikku.” Zelo tak mau kalah.
Sedetik kemudian mereka telah melakukan adegan smackdown di kantin sekolah. Bukannya memisah tapi ketiga senior kelas tiga itu malah pura-pura tak mengenal dan pergi dari TKP itu.
Tidak terlihat seperti smackdown memang, tapi lebih mirip orang main gelitik-gelitikan di kantin sekolah itu.

TBC