our foolish singles 4
Author : Yonggyu90
Main Cast : B.A.P
Park
Minri
Park Jaehee
Choi Jihye
Park Yura
Length : Continuous
Genre : Friendship and etc.
Rate :
13+
notes : ini asli buatan saya dan dari imaginasi saya, kalo ada yang demo ini punya dia berarti dia udah kagak waras -_-
Chapter 4
“Ani… itu sekseh… lihat collarbone
nya… Oh my God.” Minri semakin ngawur menjawab. Jaehee dan Yura merasa aneh dan
menoleh kea rah Minri yang tengah kedip-kedip gaje menggigit bukunya horror.
Yura dan Jaehee hanya saling
pandang.
Minri masih mengigiti buku xxx nya
sembari menatap sosok idolanya. Matanya terus saja menatap Yongguk yang kala
itu tengah berjalan di koridor sekolah. Matanya terlihat mengalami
gejala-gejala keseleo akut.
“Dia liat apaan sih?” Jaehee
bertanya pada Yura curiga. Matanya menyipit tajam.
“Molla.” Yura menggedikkan bahunya
sembari menatap Jaehee penuh tanda Tanya. Tanpa pikir panjang mereka mengikuti
arah mata Minri yang kini terlihat semakin juling menatap sesuatu nan jauh di
sana.
“MWO??????” teriak Jaehee dan Yura
bersamaan ketika mendapati kang seonsangnim tangah berjalan di koridor dengan
ganjennya. Mereka seolah tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Dunia
berhenti berputar. Langit runtuh. Gempa ribuan reichter melanda. *ahhh lebay lu
thor -_-* sebuah kesalah fahaman yang fatal kini tengah terjadi.
Ketika Jaehee dan Yura melihat kea
rah koridor, yang ada hanya kang seonsangnim karena Yongguk sudah masuk ke
dalam kelasnya. Sebuah info nih ya, Kang seonsangnim adalah guru bahasa yang
pualing ganjen dan suka mengkedip-kedipkan matanya kea rah siswi horror.
Namun… efek yeng terjadi pada minri
belum hilang sehingga Jaehee dan Yura mengira Minri mengalami kelainan dalam
system saraf otaknya sehingga mengganggu daya kerja hatinya.
“Yaaaa…. Sadar woyyy!!!!!” Jaehee
menoyor kepala minri sehingga membuatnya hampir terjungkal salto bak Movie star
di pelem-pelem kung fu.
“Asssshhhh…” minri sebal dan
menoleh kea rah Jaehee geram. “Yaa… kau mengacaukan mommentku.” Bentak minri
memanas.
“eonnie… kau benar menyukainya?”
Yura terkejut dan takut-takut bertanya dengan penuh harapan dan berharap minri
tidak melakukannya, seolah minri menjadi sebuah tersangka dalam kasus
“pencucian” uang seperti yang dilakukannya kemarin yang mengakibatkan Jaehee
dan Yura di lempar ke kolam lele karena uang yang akan mereka gunakan untuk
membeli pecel lele di cuci oleh minri. “Uangnya kotor jadi aku cuci.” Polos
Minri kala itu. yang mengakibatkan Yura dan Jaehee terkena setep.
“Ya… kau tau aku menyukainya
bukan??” Jawab minri sedikit bĂȘte karena moment indahnya harus hancur
berkeping-keping. Menyedihkan.
“MWO?????” Jaehee dan Yura terkejut
semakin tak percaya.
“kka…kk…kaauu… ssungguh
menyukainya?” Tanya Jaehee ragu-ragu dan tergagap.
“IYA!!! Assshh…” Minri semakin
sebal karena kedua saudaranya ini tak mengerti betapa perasaannya itu tulus.
“jadi… selama ini kau menyukai Kang
seonsangnim???” Tanya Yura tak sabar.
“MWO????” Minri mulai mengeluarkan
asap dari kupingnya. Tak berapa lama tanduknya mulai terlihat. Hidungnya mulai
menyemburkan api. Ekornya mulai bergoyang-goyang.
“Kenapa harus dia????” Jaehee
mengguncang-guncangkan tubuh minri shock. “katakan kenapa harus dia???? Kau
satu-satunya saudari kembarku.” Jaehee masih mengguncang-guncangkan tubuh minri
bernafsu. Tangisnya pecah histeris.
“??????!!!!!!!” minri hanya
memasang tampang lola nya menerima rangsangan dari saudari kembar dan sepupunya
itu. sampai akhirnya….
Dan takdir pun menjawab semua…..
PLETAK!!!
PLETAK!!!
Dua jitakan telah dengan suksesnya
mendarat darurat di kepala Yura dan Jaehee yang memberikan reaksi begitu hebat.
“AKKKK!!” Jaehee meringis mengusap
kepalanya.
“YAKKKK!!!!” Yura tekagum-kagum dan
menatap minri penuh cinta*loh* -_-
“Yaa yaaa yaaaa. Pasang mata
kalian! Mana mungkin aku menyukai Kang seonsangnim si genit itu.” minri menoyor
Jaehee dan Yura bergantian. Yura dan Jaehee hanya mengusap keningnya sembari
cemberut.
“Tega kalian kepadaku!! Hiks..… aku
mau pergi….” Lebay minri bergaya seolah dia adalah seorang pembantu di
pelem-pelem yang yang di usir majikannya.
“Eonnieee….” Yura memanggil dramatis.
“Sudah cukup… jangan panggil aku
lagi… hiks…” minri berbalik.
“Yak… eonnieeee!!!!” Jaeheee
berteriak histeris dan…
“KYAAAAAAAAAA!!!!” sebuah lolongan
memilukan keluar dari mulut minri. Tali sepatu kanvas sebelah kirinya terinjak
kaki kanan. Mencoba mencari pertolongan. Reflex dia menggapai seseorang di
depannya.
SREEEKKKKK
GLUBUGGHHHHHH!!!!
Jaehee dan Yura melongo. Tak
percaya melihat apa yang ada di depannya. Ahhh kalau author buat cerita minri
jatoh terus di tangkap namja kece terus kedip-kedip gaje mah udah pasaran tuh
sekenario. Reader pasti sudah bisa nebak apa yang terjadi dengan minri kalo itu
mah.
Minri yang tersungkur ke lantai
mendongakkan kepalanya mencoba melihat kondisi di depannya dan kedua tangannya
masih memegang sesuatu(?) dengan penuh perasaan.
Dan seolah adegan berubah secara
slow motion sebelum akhirnya di pause layaknya sebuah video game.
“LOVE???” minri reflex mengucapkan
kata itu. seseorang yang di gapai minri tadi masih tetap berdiri dan shock
belum menyadari apa yang terjadi. Perlahan matanya beralih menatap bagian bawah
tubuhnya dan…
“HUWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!”
Seorang namja histeris mencoba
menutupi ‘spot’nya dengan kedua tangannya ketika mendapati celana Taekwondonya
telah melorot. Nampaklah di sana sebuah pemandangan yang sangat langka dan
perlu di abadikan. Sebuah panorama alam yang belum tentu 3 tahun sekali terjadi
di Sekolah menengah TS.
“love.” Seolah tersihir Yura dan
Jaehee menatap tanpa berkedip dan bergumam bersamaan menatap pemandangan itu
kagum (?).
Terpampang jelas di depan muka
minri sebuah ‘segitiga pengaman’ putih bermotif love pink dan merah yang
besar-besar.
“Yaaaaa neo!!!!!” Yongguk menyambar
celananya yang tengah di cengkeram minri
dengan cepat dan melesat kabur entah ke mana. Minri masih shock dan depresi
mengalami kejadian tersebut. Hatinya berdegub lebih kencang. Dan matanya sampai
kini tak dapat dikedipkan.
Yura dan Jaehee cengo!
“Tak kusangka Yura ya, tampang
gangster itu memakai…..???” Jaehee dan Yura saling pandang prihatin dan takjub.
Layaknya mereka melihat adegan Superhero menyelamatkan bumi dari para alien.
“Ahhh…. So sweettttt…. Love… love…”
Belom sempat Yura menjawab, Jaehee dan yura menatap kea rah tersangka utama
kasus tersebut yang kini tengah bergumam aneh Dengan mata hampir terjatuh dari
kelopaknya.
Yura dan jaehee semakin cengo.
---
“HUWAHAHAHAHAHAHAHA GYAHAHAHAHAHAHAHAHA.” Tawa tanpa empati kini
tengah memenuhi ruang persemayaman para penghuni dunia lain Sekolah menengah
TS. Satu di antaranya menutupi kepalanya dengan Ember bekas mengepel yang
baunya melebihi Toilet umum. Lima yang lainnya tertawa terjengkang-jengkang bak
telettubbies ketahuan mencuri krabypatty nya spongebob.
“Neoo…neooo….
Hwahahahahahahahahaha.” Daehyun tak mampu melanjutkan kalimatnya.
“Yaaa kalian hentikan!!!!” sebuah
suara keluar dari dalam kepala yang tertutup ember pengepel sekolah.
“HOOOFHHHHH!!!!” Himchan menarik
nafas panjang berusaha menetralkan tawanya. “HMPFHHHMPHMMHMPPFFM” Tawanya akan
meledak kembali tapi di tahannya. Sehingga timbullah suara mendengking-dengking
dari mulutnya.
“Aigooo…. Huwah huwahahahaha…” Zelo
si namja tinggi menjulang bak namsan tower itu tertawa menungging-nungging.
“YYYYAAAAAA DIAM!!!!!!!” Yongguk
mengangkat ember yang menutupi kepalanya dan berteriak. Sontak lima yang lain
menutup mulutnya dan berhenti tertawa. Takut.
Wajah Yongguk kini mulai mengalami
tansformasi. Taringnya mulai muncul. Matanya mulai berkilat-kilat. Dan sempurna
lah dia bertransofrmasi menjadi seekor catwomen. Namun detik berikutnya dia
memandang kea rah bawahnya kembali yang membuatnya reflex menutupinya dengan ke
dua tangannya. “HUWAAAAAA
UMMAAAAAAAA!!!!! AKU TERNODA!!!!!!!” Yongguk histeris.
Kelima sahabatnya hanya menatap
iba. “Uljima eoh!” Himchan menepuk pundak Yongguk menenangkan. Prihatin.
Youngjae terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya iba.
“Hyung… kita ke rumah sakit saja.”
Jongup memberi usulan yang dibalas tatapan ‘apa maksudmu’ dari kawan-kawannya.
“Yak…. Untuk apa kita ke sana??”
Youngjae menoyor Jongup ambisi.
“tentu saja untuk visum. Yongguk
hyung masih perjaka atau tidak setelah kejadian tadi??” Jongup polos.
“Yakkk… kau mau cari mati eoh???”
jawab Daehyun yang di ikuti tatapan penuh cinta Yongguk kepada Jongup yang
membuat Jongup langsung menutup mulutnya dan memilih diam mengerucutkan
bibirnya bak pantat ayam yang tengah di tiup upin ipin.
Pasrah. Dia hanya pasrah menghadapi terror
dari park bersaudara.
“Aigoooo…. Bisa hancur hidupku
gara-gara park minri.” Dengus Yongguk sedih. Sangat sedih. Sehingga memunculkan
tatapan simpati dari teman-temannya.
“tapi… jujur… aku….”suara himchan
berhenti sejenak. Dia tak mampu melanjutkan kalimatnya karena semua mata kini memicing ke arahnya. “Ah… ani…
jujur aku sangat benci juga kepada Park Bersaudara.” Himchan seolah tak ikhlas
mengungkapkan itu. kenapa? Hanya author yang tau kekeke xD. Dia kemudian
tertunduk aneh menatap bangku kosong di gudang tempat mereka berkumpul
sekarang.
---
Empat siswi yang sangat cantik dan
terkenal di sekolah menengah TS kini terlihat tengah berjalan beriringan bak
model peralatan rumah tangga. Dia adalah gank Secret. Gank yang sangat popular
karena kecantikannya dan kenormalannya yang bebeda jauh dari Park bersaudara.
Di depan kelas, empat siswi yang
terkenal error hanya menatapnya simpati. Simpati, kenapa mereka begitu terkenal
dan cantik. Tidak seperti mereka yang konyol dan dodol.
“Eonnie… tidakkah mereka cantik?”
Tanya Jihye polos.
“Eoh… sangat cantik…” Minri menutup
bukunya dan menatapnya iri.
“Seandainya kita seperti mereka.”
Jaehee bertopang dagu dan begitu mengiba meratapi nasib mereka yang aneh.
“Aku ingin seperti mereka.” Yura yang
tengah asik merapikan ponnitailnya ikut bertopang dagu. Kemudian sesaat matanya
menangkap sosok Daehyun di ujung koridor. “Ahh… si tampan???” mata Yura
membelalak.
“Mwo???”Minri menatap Yura heran.
Zlaapppppp
Bak the flash tengah merangkak,
dalam hitungan detik dia sudah berada di hadapan Daehyun. Daehyun shock. Dia
begitu terkejut yang mendapati makhluk aneh itu tiba-tiba ada di depannya
tersenyum garing. Begitu pun Park twins dan Jihye.
“Sunbae.. anyeong…” sapa Yura
agresif dengan mengkedip-kedipkan matanya. Namun daehyun tak mengindahkan Yura
dan berlalu. “Sunbae… kau tak ingat aku???” Yura terus saja mengejar Daehyun
yang dengan sengaja menghindarinya.
“Ya… jangan menghalangi jalanku.”
Ucap Daehyun ketus ketika Yura berusaha mengeblock langkah Daehyun. “Kau tau
aku benci padamu. Kau itu jelek dan sangat bodoh! Jangan terus mengejarku.”
Ucap Daehyun kasar.
CTARRRRRRRRRR
Bak halilintar di siang bolong yang
menyambar hatinya, Yura hanya terdiam mencerna perkataan Daehyun. Park Twins
dan Jihye terkejut dari kejauhan.
“AShhhhh minta di hajar Sunbae
keparat itu.” Jaehee yang sedikit beringas mulai menyingsingkan Lengan almamaternya
dan hendak beranjak menemui Daehyun dan menghajarnya.
“Jangan!” Ucap minri seraya menarik
lengan jaehee. Jaehee menoleh kepada minri tak percaya.
“Waeyo eonnie?” Jihye menatap minri
tak mengerti.
“sudahlah jangann lakukan itu.”
Minri menatap kembaranna itu lekat. Jaehee melepaskan tangan minri kasar dan
menarik nafas panjang. Dan kini mereka hanya mampu menatap Yura iba.
“Sunbae…” lirih Yura kemudian
berbalik menatap Daehyun tak percaya. Ntah kenapa dirinya yang awalnya ceria
terlihat begitu tertekan dengan perkataan Daehyun.
“Hana ya…!” Daehyun memanggil Hana
salah satu genk secret dan memeluknya. Yura semakin terpukul. Dia tak menyadari
sejak kapan air matanya telah menetes.
Setelah kepergian Daehyun dan genk
secret, Park twins menghampiri Yura yang masih terpaku.
“Hei… Uljima!” Jaehee memasang
senyumnya dan memeluknya mencoba menhibur Yura. “Kau jelek sekali jika
menangis.” Imbuh Jaehee.
“Yura sepupu kami itu sangat
cantik. Bahkan kata appa lebih cantik dari kami. Jujur kami sangat iri padamu.
Jangan dengarkan dia.” Minri ikut memeluk Yura.
“Eonnie…. Kenapa jadi mellow
begini??” Jihye ikut memeluk Yura dan menangis.
Beberapa saat kemudian Yura
tersenyum. “Yaa… aku jadi semakin sadar kalau kita ini bodoh.” Tawa Yura dalam
tangisnya. Setelah mereka melepaskan pelukannya yura mengusap pipinya.
“mumpung sekolah sedang tidak ada
jam hari ini, bagaimana kalau kita main takbam di kelas??” Minri memberikan
suatu ide.
“Aku ikut eonnie….” Rengek jihye.
“Cha…” Jaehee mengedipkan matanya
dan tersenyum.
---
‘aigoooo aku tak tau apa yang aku
katakan tadi??? Sumpah demi tuhan aku tak ingin mengatakan itu.’ Daehyun merasa
menyesal telah mengeluarkan kata-kata yang menyakiti Yura. Sesekali dia menoleh
ke belakang melihat Yura yang tengah berpelukan dengan ketiga saudaranya
meskipun dia kini tengah berjalan dengan salah satu genk secret.
“Daehyun ah… kenapa kau tadi
tiba-tiba memelukku?” Tanya Hana tak mengerti sikap Daehyun.
“Ahh… ani, aku merindukanmu.” Ucap
Daehyun tersenyum tipis. “Aku merindukan sepupuku yang cantik ini masa tidak
boleh??” ucap Daehyun lagi merayu Hana sembari sesekali mengkedip-kedipkan
matanya akut.
“Aishhh… aku tau kau memanasi hobae
kelas dua itu.” Hana memancing Daehyun.
“Mwol???? Aku??? Memanasi???”
Daehyun langsung tertawa. “Bahkan aku bertatap muka dengannya baru dua kali.”
Jawab Daehyun terlihat oon.
“Tapi kau memperhatikannya lebih
dari dua kali kekeke.” Tawa Hana. “Yakkk appo babo!!!!”
Hana merengut kesal kea rah daehyun
yang baru saja menjewer pipinya.
“Chhh… rasakan.” Tawa Daehyun.
---
TBC