our foolish singles 7
Author : Yonggyu90
Main Cast : B.A.P
Park
Minri
Park Jaehee
Choi Jihye
Park Yura
Length : Continuous
Genre : Friendship and etc.
Rate :
13+
notes : banyak typo xD
Chapter
7
“ARGGGGGGGHHHH!!!!!!”
Daehyun berteriak hesteris.
GLODAKK!!!
DUAGH!!!!
KLOTEKKKK!!!
KLINTINGGGGGG!!!
*nah loh -_-
Jongup
yang tadi asik membuat pulau liliput terjungkal kaget.
Yongguk
dan Himchan yang tersenyum-senyum gaje kejedot dinding saking shocknya denger
teriakan Daehyun yang memilukan.
Youngjae,
nyusruk ke bangku. Dan Zelo mencari uang recehannya yang berhamburan.
Setelah
semua menormalkan otak dan tersadar, mereka menatap kea rah Daehyun mistis.
“mwol?
Mwol? Mwol?” Daehyun menoleh kea rah temannya satu persatu seakan dia tidak
melakukan dosa apapun.
Himchan
dan Yongguk berdecak berkali-kali sembari menggeleng-gelengkan kepalanya seolah
tengah melakukan senam sehat ceria.
“Yah….
Uangku kurang 1 coin….” Zelo Histeris sembari mencari di bawah sepatu hyungnya
satu persatu.
“Apa
sih??? Berisik.” Jongup yang kesadarannya belum normal seratus persen mengusap
sudut bibirnya membersihkan bekas iler yang tadi telah membuat sebuah mahakarya
indah di atas sebuah bangku.
“HYAAAAAA HYUUUUUNG!!!!!!” Youngjae berteriak
histeris, dengan sigap menghampiri Daehyun dan berusaha mencekik Daehyun keji.
“KAU HARUS TANGGUNG JAWAB!!!!!! LIHAT!!!!! KAU HARUS TANGGUNG JAWAB!!!!”
GRUDUKKKK
Himchan
dan Yongguk serta yang lainnya berlari kea rah Youngjae dan Daehyun yang dalam
fase mempertaruhkan hidup dan mati. Yongguk dan Himchan menarik Youngjae.
Jongup dan Zelo mencoba melepaskan cekikan Youngjae ke Daehyun yang membuatnya
melet-melet.
“ohok…ohok…ohok…”
Daehyun terbatuk karena hampir kehabisan nafas.
Youngjae
menyeringai angker. “kau harus tanggung jawab!” pekik Youngjae.
“Yaa…yaa….
Youngjae ah… kau terlalu bernafsu.” Yongguk menentramkan.
“di
sekenario tidak di cekik beneran Youngjae ah…” Himchan menimpali.
“Oh…
aku terlalu bersemangat. Mian.” *author geleng-geleng*
“ohok…ohok…ohok…”
Daehyun terkapar. Setep. “pingsan guaaaaaaaahhhhhh…..”
GLUBUGHHHH!!
“Aishhhh……”
gerutu yang lain. Dan pergi meninggalkan Daehyun.
“Gua
pingsan woooyyyy kok kagak ada yang nolongin sihhhh???” daehyun duduk dan
pingsan lagi.
Yang
lain hanya menoleh ke arahnya simpati.
“kenapa
sih hyung??? histeris banget? Aku ajah yang recehanku kurang kagak segitunya.”
Zelo berkata sambil terus mencari recehanya yang kurang satu di bawah bangku.
Panic.
“lahhhh
lu ngapain sekarang???” Jongup menoyor Zelo.
Zelo
hanya mengusap bekas toyoran Jongup dan terus meneliti setiap lantai bahkan
memeriksa setiap saku almamater hyung-hyungnya.
“Yaa….
Apaan sih???” risih Himchan ketika Zelo memeriksa saku almamaternya. Dengan
ekspresi tanpa dosa dia beralih memeriksa Yongguk.
“Yaaa….
Ini koin ku……!!!!” teriak Zelo.
“yakkkk
ini punyaku.” Yongguk tak terima.
“yakin
ini punyaku Hyung!” Zelo tetap memperkuat alibi.
“Apaan?
Ini punyaku!” Yongguk mempertahankan alibinya.
Dan
akhirnya mereka berdua berebut uang receh itu dan saling tarik menarik satu
sama lain.
Yang
lain hanya cengo melihat alien kekurangan asupan gizi itu.
“ini
punya siapa???” Jongup yang terkenal berwajah Angel itu memungut sebuah koin
dari bawah kaki Zelo.
“Yak…
itu punyaku!” Zelo dengan gesit merebut koin dari tangan Jongup.
“Aishhhh
jinja???” Yongguk melotot kea rah Zelo.
“Mianhae
hyung. pisssss!” Zelo meringis seperti orang kesetrum aliran listrik 1000 watt.
“pipis
di toilet sono!” kata youngjae mengarahkan.
“kagak
gaul banget sih???? Itu bahasa inggris. Bahasanya Ibnu Sina.” Zelo menjawab asal.
“emang
Ibnu Sina berbahasa Inggris ya?” Tanya Himchan heran.
“Ah….
Mian… salah… maksudku bahasanya… Pele.”
“Pele???
Orang Brasil pake bahasa inggris ya??” Yongguk cengo.
“Alahhhh….
Udah gak usah di bahas!” merasa malu Zelo akhirnya menyerah.
“Oh…
Youngjae ah… kenapa kau mau membunuhku eoh???” Daehyun masih tak mengerti.
“lihattttttt!!!
Gara-gara hyung!!!!”
Youngjae
menunjukkan kertas yang berada di depannya.
Serempak
semua mendekati Youngjae dan melihat kertas di depan Youngjae.
“ini????”
Yongguk melongo.
“Youngjae
ah?????” Himchan matanya membulat.
“Hyung????”
Zelo tanpa ekspresi. -_-
Daehyun
mengatupkan kedua tangannya di depan mulutnya. Matanya hampir melompat dari
singgasananya.
“Wuaaaahhhhhhh
Daebak…..!!!!!” dan kini semua mata terarah ke Jongup. Aneh. Menduga Jongup
mengalami kelainan.
“Wae????”
Jongup menoleh kea rah hyung-hyungnya. “ini sebuah mahakarya yang sangat
sempurna Hyung!!!”
“Benarkah???”
Tanya Youngjae Ragu.
“exactly….!”
Jongup menjentikkan jarinya.
“Kalau
begitu…. Aku akan menunjukkan ini ke Jihye my sweety.” Dengan cepat Youngjae
melesat pergi.
“Yakkkk
dia kekasihku!” Jongup ingin mengejar Youngjae namun sekejap mata Yongguk
merangkulnya dan menahannya.
“Aku
mau ke toilet…” Zelo hendak beranjak pergi, namun Himchan meraih kerah almamaternya
dan menariknya.
“Waeyo???”
Tanya Jongup dan Zelo tak mengerti.
“GYAHAHAHAHAHAHAHAHAHA……….!!!!”
Tawa Himchan, Yongguk dan Daehyun meledak.
“tunggu
setengah jam lagi…” Yongguk menunjuk jam tangannya.
“Ahhh
ani….. satu jam.” Daehyun melipat tangannya didepan dada seduktif.
“Aku
yang akan menang kali ini, satu setengah jam.” Himchan merapikan jas
almamaternya confident.
“kami
jadi saksi lagi nih???” Tanya Zelo lemas.
“Eoh….
Kalian saksinya.” Jawab Yongguk dengan senyum evil nya.
“ini
ponsel iPhone 5s baru gue.” Himchan mengambil ponselnya dari saku celananya dan
meletakkan di depan Jongup.
“Okeh,
iPad kesayangan Gue.” Dengan berat Hati Yongguk meletakkan iPad di hadapan
Jongup. Kok jadi lo gue gini??? -_-
Daehyun
merasa ragu-ragu, tanganya merogoh saku almamaternya. Yang lain menatap ingin
tau apa yang dipertaruhkan Daehyun kali ini. tak berapa lama, Daehyun
mengeluarkan 5 lembar voucher berwarna Kuning keemasan. Dengan sigap Himchan
dan Yongguk berebut ingin tau voucher apa itu. namun Daehyun enggan melepaskan
genggamannya pada 5 voucher yang kini di tarik kuat Himchan dan Yongguk.
Terjadilah tarik menarik antara dua kubu.
“STOP!!!!”
teriak Jongup.
“Ini….
voucher cheesecake gue selama setahun… hiks…”
DOEEENNNNKKKKKSSSSSS….
Semua
jatoh nyusruk kecuali Daehyun.
“loh…
kenapa???” Tanya Daehyun polos yang kemudian hanya dibalas lambaian sapu tangan
putih dari Jongup.
===
Youngjae
terlihat berjalan kea rah kelas Minri. Namun kemudian dia tak mendapati Jihye
di sana dan hanya mendapati satu makhluk aneh. Sepi. Para penghuni kelas itu
tengah ngacir ke kantin berebut jjangmyeon.
“Aishhh….
Kenapa Cuma ada si kebo.” Youngjae mendekati meja minri.
Terlihat
seorang gadis dengan rambut kuncir kuda sepunggung tengah berlayar ke alam
mimpinya dengan lelapnya. Sebuah buku di bawah kepalanya terlihat penuh oleh
seni mahakarya agung. Buku itu terlihat penuh oleh genangan air yang sedikit
kental.
“tadi
hujan ya???” youngjae melihat sekeliling dan melihat ke atas, heran. Kenapa ada
genangan air sebanyak itu. mungkin saja tadi hujan dan dia tak tau. Tapi
matanya tak menangkap adanya tanda-tanda hujan.
Kemudian
dia menggeleng dan mencoba membangunkan makhluk astral itu.
“Jaehee
ya….” Youngjae menggoyangkan tubuh Jaehee pelan. Diam tak ada respon. “Jaehee
ya… ireonabwa!!!” sekali lagi Youngjae menggoyangkan tubuh Jaehee.
“Hummmm….”
Jaehee menjawab dengan gumaman, kepalanya terangkat. Youngjae yang melihat itu
terlonjak senang. Namun kemudian kegembiraan itu sirna setelah dia melihat
jaehee membuka lembaran baru bukunya dan menempelkan kembali kepalanya di atas
buku itu.
“Aisshhhhh
jinja???” Youngjae geregetan. Sedetik kemudian dia punya ide. Dia ingin
berteriak di kuping Jaehee agar dia terbangun. Youngjae menaiki bangku Yura dan
mulai mendekatkan wajahnya pada Jaehee, tangannya bergerak kea rah Kuping
Jaehee.
Dari
pintu terdengar dua orang siswi tengah berdesas desus ria.
“mana
bisa hari ini??? kita pulang jam 9 kan???” Minri menenteng bukunya dan sesekali
memukul-mukulkan di kepalanya pelan. Sembari memasuki kelasnya.
“Ah..
iya… kenapa harus ada jam tambahan coba??? Pulang jam 8 saja kita sudah sangat
malas.” Yura merapikan rambutnya dengan melihat kaca kecil di tangannya.
BLAKKKK
“Yaaa……
neooooo….!” Minri berhenti shocked, bukunya terjatuh. Yura yang tengah asik
mengaca mengikuti arah mata minri.
“HHHHHHH………!!!”
Yura tak bisa berkata apa-apa.
Kini
di depan mereka terlihat seorang namja yang ingin melakukan tindak asusila
terhadap saudara kesayangan mereka.
Mendengar
teriakan minri, namja itu terdiam kaku. Masih dalam posisinya. Bagaikan seekor
kucing yang ketahuan hendak mencuri ikan asin di warung mpok Nori. Jaehee
terbangun, dia merasakan ada hembusan
angin di telinganya. Perlahan dia menoleh kea rah angin itu berasal dan….
“Hyaaa…….!!!!”
Dengan sigap Jaehee berdiri dan menendang Youngjae ala Xena.
GLODAK!!!!
Youngjae
kejengkang dan jatuh terkapar.
“Neo….
Apa yang kau lakukan??? Kau mencoba memperkosaku eoh???” Sergah Jaehee
berkilat-kilat dengan tetap memasang kuda-kuda.
“Denganmu
saja aku tak bernafsu. Arghhhh…. Appo ummaaaaa…” rintih Youngjae menggeliat di
lantai bagai cacing kepanasan.
“terus???”
Yura berjalan mendekati Youngjae dan berusaha membantunya berdiri.
“Aku
mau membangunkannyaa…. Arghhhhh…..” Youngjae memijat-mijat bokongnya sendiri
yang merasa nyeri karena menghantam lantai keras. “Bokongku cedera….. ummaaaa…”
teriak Youngjae lagi.
Minri
berjalan mendekat setelah mengambil bukunya yang terjatuh. Dia menatap Youngjae
iba. “Aku rasa Yoo Youngjae itu tidak benar-benar genius dan berwibawa. Dia
sama saja dengan kita yang idiot. Hm… ckckckc…” minri menggeleng.
“Yak…
apa yang kau katakan???” Youngjae terlihat bengis. “Aku ke sini ingin mencari
kekasihku.”
“Ya…
babo!” Yura menoyor Youngjae. “Ini kelas kita bukan kelas Jihye.”
“Aishhh
araseo!! Aku pikir dia bersama kalian.” Youngjae mengambil kertas yang terjatuh
saat dia di tendang Jaehee tadi.
“Yakkk
apa itu???” Jaehee mendelik kea rah Youngjae.
“Ini??”
Youngjae mengangkat kertasnya. “Ini adalah lukisan Jihye yang aku buat. Bagus
tidak?”
Serentak
Park bersaudara mengerumuni Youngjae dan melihat lukisan yang di maksud.
“Aigomanina….!!!”
Teriak Jaehee speechless.
“Demi
keseimbangan langit dan bumi….” Minri memejamkan mata sembari menepuk pelan
dadanya.
“i…
i… ini????” Yura terbata-bata tak bisa mengekspresikan.
“Iya…
cantik bukan??” Youngjae tersenyum bangga.
“yakin
ini gambar Jihye??? Kok lebih mirip shaun the sheep???” Jaehee berkata polos.
Mata
Youngjae berkilat-kilat menahan amarah menatap Jaehee.
“Ahhh….
Iya ini shaun the sheep.” Minri menguatkan statement kembarannya.
“Bukan!!!!!
Ini Jihye kekasihku. Kalian tak menghargai karyaku.” Youngjae berdiri berlari
dan mewek layaknya Dong-Dong kalah rebutan banana.
BRUGHHHHHH!!!
Baru
beberapa langkah Youngjae berlari dia menabrak seseorang dan kertas itu pun
terjatuh.
“Oppa….”
Jihye berkata setelah memungut kertasa yang terjatuh di sampingnya.
Buru-buru
Youngjae merebut kertas itu.
“I..I..I..tu….”
“Obseo!”
Youngjae merengut dan pergi.
===
Di
dalam gudang…
Zelo
yang sedang menghitung recehannya takut-takut ada yang hilang sesekali menatap
jam tangannya.
“Ya….
Hyungdeul… ini sudah lebih dari satu setengah jam.”
“Mwo??”
Himchan Shock!
“Animnidaaaa!!!”
Yongguk sontak berdiri dan memegangi kepalanya seperti seolah-olah kepalanya
mau meledak.
“YIHAAAAAAA!!!!!
CHEESE CAKE KU SELAMAT!!!!!!” suara delapan oktaf yang kini tengah
jingkrak-jingkrak bak cacing kepanasan itu menarik perhatian seluruh penghuni
Gudang.
PLETAKKKK
PLETAKKK
Dua
jitakan mendarat mulus di kepala Daehyun.
“Yakkk!!!
Waegurae??? Eoh??” Daehyun emosinya mulai tersulut. Namun dia tak jadi membalas
Himchan dan Yongguk yang tadi menjitaknya karena ngeri melihat tampang frustasi
mereka berdua.
“Soooo…
intinya taruhan kali ini draw! Seri! Gak da yang menang gak da yang kalah!”
Jongup berkata lebih bijak. Kali ini dia terlihat lebih seperti Hyungnim.
BRAKKKK
Youngjae
masuk ke Gudang sembari mewek.
“yaa…
ya… ada apa denganmu?” Yongguk menghampiri Youngjae.
Yang
lain pun sontak mengerubungi Youngjae, terutama Jongup dan Zelo yang sedari
tadi harap-harap cemas.
“Masa
karya sebagus ini di bilang mirip shaun the sheep?” polos Youngjae.
“BWAHAHAHAHAHAHAHAGAGAGAJAAGAJAHJAHAKJ”
tawa tanpa empati meluncur dari mulut mulut biadap yang kini mengerubungi
Youngjae.
Sedetik
kemudian mata Youngjae menyipit menyadari sesuatu. Taruhan.
“Jangan
katakan Hyungdeul menjadikanku taruhan lagi??” namun mendengar pertanyaan
Youngjae tawa mereka semakin meledak dan mendengking-dengking.
Wajah
Youngjae memerah menahan amarah… keluarlah cakar dari kuku-kuku tangannya, dan
kini berubahlah dia menjadi Angry Bird. Namun sebelum Youngjae mengamuk
seseorang datang memasuki gudang.
“APA
YANG KALIAN LAKUKAN DI SINI??” teriakan kang seonsangnim membahana.
“HMPHHHHH!!!”
serentak mereka menahan tawa. Takut. Dan langsung berbaris seperti pasukan
bebek yang akan dibawa ke sawah.
“Kalian
tau, aku mencari kalian dari tadi. Ini penting. Ini sangat berbahaya.” Kang
seonsangnim mellow dramatis berakting layaknya Romeo baru kejepit pintu. Sedih.
“Aa…aapaaa
yang terjadi seonsangnim?” Jongup memberanikan diri bertanya sembari mengangkat
tangan kanannya sebagai kode bahwa dia yang melakukan interupsi dalam
kegalauan.
“Olimpiade
tahunan akan berlangsung dua minggu lagi. Hyosung kepalanya kepentok pemukul
saat melakukan latihan menari 9 tambur yang akan mewakili kita dalam pembukaan
acara nan megah itu, sehingga mengalamai pembenjolan akut. Sunhwa, baru saja
orang tuanya mengalami kecelakaan di Jepang sehingga dia mundur dari kaligrafi.
Song jieun dia kesedak biji kedondong sehingga suaranya hilang. Dan tak bisa
menunjukkan bakat menyanyinya. Dan yang lebih parah, tim basket putri Hana
kakinya terkilir sehingga dia tak mampu mengikuti turnamen. Ini bencana bagi
sekolah kita!” Guru kang berbalik arah dan memeluk tembok frustasi.
“geundae….
Kami para staf pengajar telah menemukan pengganti mereka. Dan ini tugas kalian
untuk membimbing mereka.”
Ke
enam alien yang sedari tadi cengo mendengar cerita klasik dari sang guru pun
kini mengatupkan mulutnya dan menegakkan tubuhnya kembali.
“Siapa
mereka seonsangnim?” Tanya himchan.
Kang
seonsangnim mengeluarkan gulungan kertas dari dalam jas nya dan membukanya
dengan aksi seperti seorang panglima perang dalam masa penjajahan era jeoson.
“ehm…
ehm…” Guru kang memulai dengan mengatur suara lebih dulu. Dan mulai membaca.
“Kami… para staf pengajar SMA TS memutuskan. Untuk memilih nama yang tercantum
di bawah ini untuk menjadi pengganti kandidat yang mengalami masalah dan
beberapa kecelakan lainnya yang begitu tragis. Nama-nama berikut adalah… Park
Jaehee sebagai pengganti Jeon Hyosung_”
“Mwoooo???”
himchan Shock, “mana bisa dia menari seperti itu?” tidak menerima protes Guru
Kang malah melayangkan tatapan mautnya ke Himchan.
“Park
Minri sebagai pengganti Sunhwa,” Guru Kang melanjutkan.
“Kaligrafi?
Mana bisa gadis mesum itu melakukannya?” Sergah Yongguk. Dan lagi, guru kang
hanya melayangkan tatapan mautnya ke Yongguk.
“Park
yura menjadi pengganti Song jieun dan Choi Jihye sebagai pengganti Jung hana.”
“Mwooooooo????”
teriak empat alien yang lain.
“Keputusan
ini… tidak dapat di ganggu gugat, jika ada salah satu yang interupsi… maka,
kalian akan mendapatkan kencan gratis dengan guru Han Musol”
Sejenak
mereka terdiam dan membayangkan mereka berkencan dengan guru sejarah yang
berperawakan kelewat seksi dengan berat badan yang hampir mencapai 1 kwintal,
berambut ikal dengan lipstick merah menyala dan genit.
Mereka
sontak langsung menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda mereka setuju dan tak
mau berkencan dengan guru musol.
“Aku
tugaskan, Himchan karena nanti kau akan melakukan pertunjukan dengan Jaehee
jadi kau yang harus melatihnya sampai dia bisa. Untuk minri, aku telah
memanggil pelatih Yoon dari Sanggar kaligrafi. Yura… akan dilatih oleh guru
kesenian yang baru Guru Shin, dia di pindah tugaskan ke sini besok. Dan jihye,”
Zelo
mengaung-acungkan tangannya pede berharap dia akan di tunjuk untuk melatih
jihye.
“karena
dia dulu pernah menjadi kapten di sekolah menengah jadi dia hanya harus perlu
mengasah.” Lanjut guru kang yang sontak membuat hati Youngjae dan Jongup
menari-nari karena bukan Zelo yang melatihnya. Zelo kini mulai kusut dan
cemberut.
Guru
Kang menggulung kembali kertas keramatnya dan berpesan.
“ingat
olimpiade dua minggu lagi. Lakukan yang terbaik.” Guru kang menepuk pundak
Yongguk dan kemudian berlalu.
Dan
ke enam alien itu, kini tengah berkutat dengan pikiran masing-masing. Takut.
Cemas. Ngeri. Mereka tak dapat membayangkan jika Park Bersaudara yang mengalami
kelainan itu mampu menjaga amanah dengan baik. Namun kemudian mereka tersenyum
karena mempunyai satu harapan yang sedikit gemilang. Jihye, choi jihye.
Setidaknya
Jihye adalah yang paling normal di antara tiga yang lain.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar