Blogger Widgets

Entri Populer

Jumat, 04 Oktober 2013

FF B.A.P FOUR FOOLISH SINGLES comedy & friendship chapt 7



 

our foolish singles 7

Author                  : Yonggyu90
Main Cast            : B.A.P
                                Park Minri
                                 Park Jaehee
                                 Choi Jihye
                                 Park Yura
Length                  : Continuous
Genre                   : Friendship and etc.
Rate                       : 13+
notes : banyak typo xD  
 


 Chapter 7

“ARGGGGGGGHHHH!!!!!!” Daehyun berteriak hesteris.
GLODAKK!!!
DUAGH!!!!
KLOTEKKKK!!!
KLINTINGGGGGG!!! *nah loh -_-
Jongup yang tadi asik membuat pulau liliput terjungkal kaget.
Yongguk dan Himchan yang tersenyum-senyum gaje kejedot dinding saking shocknya denger teriakan Daehyun yang memilukan.
Youngjae, nyusruk ke bangku. Dan Zelo mencari uang recehannya yang berhamburan.
Setelah semua menormalkan otak dan tersadar, mereka menatap kea rah Daehyun mistis.
“mwol? Mwol? Mwol?” Daehyun menoleh kea rah temannya satu persatu seakan dia tidak melakukan dosa apapun.
Himchan dan Yongguk berdecak berkali-kali sembari menggeleng-gelengkan kepalanya seolah tengah melakukan senam sehat ceria.
“Yah…. Uangku kurang 1 coin….” Zelo Histeris sembari mencari di bawah sepatu hyungnya satu persatu.
“Apa sih??? Berisik.” Jongup yang kesadarannya belum normal seratus persen mengusap sudut bibirnya membersihkan bekas iler yang tadi telah membuat sebuah mahakarya indah di atas sebuah bangku.
“HYAAAAAA     HYUUUUUNG!!!!!!” Youngjae berteriak histeris, dengan sigap menghampiri Daehyun dan berusaha mencekik Daehyun keji. “KAU HARUS TANGGUNG JAWAB!!!!!! LIHAT!!!!! KAU HARUS TANGGUNG JAWAB!!!!”
GRUDUKKKK
Himchan dan Yongguk serta yang lainnya berlari kea rah Youngjae dan Daehyun yang dalam fase mempertaruhkan hidup dan mati. Yongguk dan Himchan menarik Youngjae. Jongup dan Zelo mencoba melepaskan cekikan Youngjae ke Daehyun yang membuatnya melet-melet.
“ohok…ohok…ohok…” Daehyun terbatuk karena hampir kehabisan nafas.
Youngjae menyeringai angker. “kau harus tanggung jawab!” pekik Youngjae.
“Yaa…yaa…. Youngjae ah… kau terlalu bernafsu.” Yongguk menentramkan.
“di sekenario tidak di cekik beneran Youngjae ah…” Himchan menimpali.
“Oh… aku terlalu bersemangat. Mian.” *author geleng-geleng*
“ohok…ohok…ohok…” Daehyun terkapar. Setep. “pingsan guaaaaaaaahhhhhh…..”
GLUBUGHHHH!!
“Aishhhh……” gerutu yang lain. Dan pergi meninggalkan Daehyun.
“Gua pingsan woooyyyy kok kagak ada yang nolongin sihhhh???” daehyun duduk dan pingsan lagi.
Yang lain hanya menoleh ke arahnya simpati.
“kenapa sih hyung??? histeris banget? Aku ajah yang recehanku kurang kagak segitunya.” Zelo berkata sambil terus mencari recehanya yang kurang satu di bawah bangku. Panic.
“lahhhh lu ngapain sekarang???” Jongup menoyor Zelo.
Zelo hanya mengusap bekas toyoran Jongup dan terus meneliti setiap lantai bahkan memeriksa setiap saku almamater hyung-hyungnya.
“Yaa…. Apaan sih???” risih Himchan ketika Zelo memeriksa saku almamaternya. Dengan ekspresi tanpa dosa dia beralih memeriksa Yongguk.
“Yaaa…. Ini koin ku……!!!!” teriak Zelo.
“yakkkk ini punyaku.” Yongguk tak terima.
“yakin ini punyaku Hyung!” Zelo tetap memperkuat alibi.
“Apaan? Ini punyaku!” Yongguk mempertahankan alibinya.
Dan akhirnya mereka berdua berebut uang receh itu dan saling tarik menarik satu sama lain.
Yang lain hanya cengo melihat alien kekurangan asupan gizi itu.
“ini punya siapa???” Jongup yang terkenal berwajah Angel itu memungut sebuah koin dari bawah kaki Zelo.
“Yak… itu punyaku!” Zelo dengan gesit merebut koin dari tangan Jongup.
“Aishhhh jinja???” Yongguk melotot kea rah Zelo.
“Mianhae hyung. pisssss!” Zelo meringis seperti orang kesetrum aliran listrik 1000 watt.
“pipis di toilet sono!” kata youngjae mengarahkan.
“kagak gaul banget sih???? Itu bahasa inggris. Bahasanya Ibnu Sina.” Zelo menjawab asal.
“emang Ibnu Sina berbahasa Inggris ya?” Tanya Himchan heran.
“Ah…. Mian… salah… maksudku bahasanya… Pele.”
“Pele??? Orang Brasil pake bahasa inggris ya??” Yongguk cengo.
“Alahhhh…. Udah gak usah di bahas!” merasa malu Zelo akhirnya menyerah.
“Oh… Youngjae ah… kenapa kau mau membunuhku eoh???” Daehyun masih tak mengerti.
“lihattttttt!!! Gara-gara hyung!!!!”
Youngjae menunjukkan kertas yang berada di depannya.
Serempak semua mendekati Youngjae dan melihat kertas di depan Youngjae.
“ini????” Yongguk melongo.
“Youngjae ah?????” Himchan matanya membulat.
“Hyung????” Zelo tanpa ekspresi. -_-
Daehyun mengatupkan kedua tangannya di depan mulutnya. Matanya hampir melompat dari singgasananya.
“Wuaaaahhhhhhh Daebak…..!!!!!” dan kini semua mata terarah ke Jongup. Aneh. Menduga Jongup mengalami kelainan.
“Wae????” Jongup menoleh kea rah hyung-hyungnya. “ini sebuah mahakarya yang sangat sempurna Hyung!!!”
“Benarkah???” Tanya Youngjae Ragu.
“exactly….!” Jongup menjentikkan jarinya.
“Kalau begitu…. Aku akan menunjukkan ini ke Jihye my sweety.” Dengan cepat Youngjae melesat pergi.
“Yakkkk dia kekasihku!” Jongup ingin mengejar Youngjae namun sekejap mata Yongguk merangkulnya dan menahannya.
“Aku mau ke toilet…” Zelo hendak beranjak pergi, namun Himchan meraih kerah almamaternya dan menariknya.
“Waeyo???” Tanya Jongup dan Zelo tak mengerti.
“GYAHAHAHAHAHAHAHAHAHA……….!!!!” Tawa Himchan, Yongguk dan Daehyun meledak.
“tunggu setengah jam lagi…” Yongguk menunjuk jam tangannya.
“Ahhh ani….. satu jam.” Daehyun melipat tangannya didepan dada seduktif.
“Aku yang akan menang kali ini, satu setengah jam.” Himchan merapikan jas almamaternya confident.
“kami jadi saksi lagi nih???” Tanya Zelo lemas.
“Eoh…. Kalian saksinya.” Jawab Yongguk dengan senyum evil nya.
“ini ponsel iPhone 5s baru gue.” Himchan mengambil ponselnya dari saku celananya dan meletakkan di depan Jongup.
“Okeh, iPad kesayangan Gue.” Dengan berat Hati Yongguk meletakkan iPad di hadapan Jongup. Kok jadi lo gue gini??? -_-
Daehyun merasa ragu-ragu, tanganya merogoh saku almamaternya. Yang lain menatap ingin tau apa yang dipertaruhkan Daehyun kali ini. tak berapa lama, Daehyun mengeluarkan 5 lembar voucher berwarna Kuning keemasan. Dengan sigap Himchan dan Yongguk berebut ingin tau voucher apa itu. namun Daehyun enggan melepaskan genggamannya pada 5 voucher yang kini di tarik kuat Himchan dan Yongguk. Terjadilah tarik menarik antara dua kubu.
“STOP!!!!” teriak Jongup.
“Ini…. voucher cheesecake gue selama setahun… hiks…”
DOEEENNNNKKKKKSSSSSS….
Semua jatoh nyusruk kecuali Daehyun.
“loh… kenapa???” Tanya Daehyun polos yang kemudian hanya dibalas lambaian sapu tangan putih dari Jongup.
===

Youngjae terlihat berjalan kea rah kelas Minri. Namun kemudian dia tak mendapati Jihye di sana dan hanya mendapati satu makhluk aneh. Sepi. Para penghuni kelas itu tengah ngacir ke kantin berebut jjangmyeon.
“Aishhh…. Kenapa Cuma ada si kebo.” Youngjae mendekati meja minri.
Terlihat seorang gadis dengan rambut kuncir kuda sepunggung tengah berlayar ke alam mimpinya dengan lelapnya. Sebuah buku di bawah kepalanya terlihat penuh oleh seni mahakarya agung. Buku itu terlihat penuh oleh genangan air yang sedikit kental.
“tadi hujan ya???” youngjae melihat sekeliling dan melihat ke atas, heran. Kenapa ada genangan air sebanyak itu. mungkin saja tadi hujan dan dia tak tau. Tapi matanya tak menangkap adanya tanda-tanda hujan.
Kemudian dia menggeleng dan mencoba membangunkan makhluk astral itu.
“Jaehee ya….” Youngjae menggoyangkan tubuh Jaehee pelan. Diam tak ada respon. “Jaehee ya… ireonabwa!!!” sekali lagi Youngjae menggoyangkan tubuh Jaehee.
“Hummmm….” Jaehee menjawab dengan gumaman, kepalanya terangkat. Youngjae yang melihat itu terlonjak senang. Namun kemudian kegembiraan itu sirna setelah dia melihat jaehee membuka lembaran baru bukunya dan menempelkan kembali kepalanya di atas buku itu.
“Aisshhhhh jinja???” Youngjae geregetan. Sedetik kemudian dia punya ide. Dia ingin berteriak di kuping Jaehee agar dia terbangun. Youngjae menaiki bangku Yura dan mulai mendekatkan wajahnya pada Jaehee, tangannya bergerak kea rah Kuping Jaehee.
Dari pintu terdengar dua orang siswi tengah berdesas desus ria.
“mana bisa hari ini??? kita pulang jam 9 kan???” Minri menenteng bukunya dan sesekali memukul-mukulkan di kepalanya pelan. Sembari memasuki kelasnya.
“Ah.. iya… kenapa harus ada jam tambahan coba??? Pulang jam 8 saja kita sudah sangat malas.” Yura merapikan rambutnya dengan melihat kaca kecil di tangannya.
BLAKKKK
“Yaaa…… neooooo….!” Minri berhenti shocked, bukunya terjatuh. Yura yang tengah asik mengaca mengikuti arah mata minri.
“HHHHHHH………!!!” Yura tak bisa berkata apa-apa.
Kini di depan mereka terlihat seorang namja yang ingin melakukan tindak asusila terhadap saudara kesayangan mereka.
Mendengar teriakan minri, namja itu terdiam kaku. Masih dalam posisinya. Bagaikan seekor kucing yang ketahuan hendak mencuri ikan asin di warung mpok Nori. Jaehee terbangun, dia merasakan  ada hembusan angin di telinganya. Perlahan dia menoleh kea rah angin itu berasal dan….
“Hyaaa…….!!!!” Dengan sigap Jaehee berdiri dan menendang Youngjae ala Xena.
GLODAK!!!!
Youngjae kejengkang dan jatuh terkapar.
“Neo…. Apa yang kau lakukan??? Kau mencoba memperkosaku eoh???” Sergah Jaehee berkilat-kilat dengan tetap memasang kuda-kuda.
“Denganmu saja aku tak bernafsu. Arghhhh…. Appo ummaaaaa…” rintih Youngjae menggeliat di lantai bagai cacing kepanasan.
“terus???” Yura berjalan mendekati Youngjae dan berusaha membantunya berdiri.
“Aku mau membangunkannyaa…. Arghhhhh…..” Youngjae memijat-mijat bokongnya sendiri yang merasa nyeri karena menghantam lantai keras. “Bokongku cedera….. ummaaaa…” teriak Youngjae lagi.
Minri berjalan mendekat setelah mengambil bukunya yang terjatuh. Dia menatap Youngjae iba. “Aku rasa Yoo Youngjae itu tidak benar-benar genius dan berwibawa. Dia sama saja dengan kita yang idiot. Hm… ckckckc…” minri menggeleng.
“Yak… apa yang kau katakan???” Youngjae terlihat bengis. “Aku ke sini ingin mencari kekasihku.”
“Ya… babo!” Yura menoyor Youngjae. “Ini kelas kita bukan kelas Jihye.”
“Aishhh araseo!! Aku pikir dia bersama kalian.” Youngjae mengambil kertas yang terjatuh saat dia di tendang Jaehee tadi.
“Yakkk apa itu???” Jaehee mendelik kea rah Youngjae.
“Ini??” Youngjae mengangkat kertasnya. “Ini adalah lukisan Jihye yang aku buat. Bagus tidak?”
Serentak Park bersaudara mengerumuni Youngjae dan melihat lukisan yang di maksud.
“Aigomanina….!!!” Teriak Jaehee speechless.
“Demi keseimbangan langit dan bumi….” Minri memejamkan mata sembari menepuk pelan dadanya.
“i… i… ini????” Yura terbata-bata tak bisa mengekspresikan.
“Iya… cantik bukan??” Youngjae tersenyum bangga.
“yakin ini gambar Jihye??? Kok lebih mirip shaun the sheep???” Jaehee berkata polos.
Mata Youngjae berkilat-kilat menahan amarah menatap Jaehee.
“Ahhh…. Iya ini shaun the sheep.” Minri menguatkan statement kembarannya.
“Bukan!!!!! Ini Jihye kekasihku. Kalian tak menghargai karyaku.” Youngjae berdiri berlari dan mewek layaknya Dong-Dong kalah rebutan banana.
BRUGHHHHHH!!!
Baru beberapa langkah Youngjae berlari dia menabrak seseorang dan kertas itu pun terjatuh.
“Oppa….” Jihye berkata setelah memungut kertasa yang terjatuh di sampingnya.
Buru-buru Youngjae merebut kertas itu.
“I..I..I..tu….”
“Obseo!” Youngjae merengut dan pergi.
===

Di dalam gudang…
Zelo yang sedang menghitung recehannya takut-takut ada yang hilang sesekali menatap jam tangannya.
“Ya…. Hyungdeul… ini sudah lebih dari satu setengah jam.”
“Mwo??” Himchan Shock!
“Animnidaaaa!!!” Yongguk sontak berdiri dan memegangi kepalanya seperti seolah-olah kepalanya mau meledak.
“YIHAAAAAAA!!!!! CHEESE CAKE KU SELAMAT!!!!!!” suara delapan oktaf yang kini tengah jingkrak-jingkrak bak cacing kepanasan itu menarik perhatian seluruh penghuni Gudang.
PLETAKKKK
PLETAKKK
Dua jitakan mendarat mulus di kepala Daehyun.
“Yakkk!!! Waegurae??? Eoh??” Daehyun emosinya mulai tersulut. Namun dia tak jadi membalas Himchan dan Yongguk yang tadi menjitaknya karena ngeri melihat tampang frustasi mereka berdua.
“Soooo… intinya taruhan kali ini draw! Seri! Gak da yang menang gak da yang kalah!” Jongup berkata lebih bijak. Kali ini dia terlihat lebih seperti Hyungnim.
BRAKKKK
Youngjae masuk ke Gudang sembari mewek.
“yaa… ya… ada apa denganmu?” Yongguk menghampiri Youngjae.
Yang lain pun sontak mengerubungi Youngjae, terutama Jongup dan Zelo yang sedari tadi harap-harap cemas.
“Masa karya sebagus ini di bilang mirip shaun the sheep?” polos Youngjae.
“BWAHAHAHAHAHAHAHAGAGAGAJAAGAJAHJAHAKJ” tawa tanpa empati meluncur dari mulut mulut biadap yang kini mengerubungi Youngjae.
Sedetik kemudian mata Youngjae menyipit menyadari sesuatu. Taruhan.
“Jangan katakan Hyungdeul menjadikanku taruhan lagi??” namun mendengar pertanyaan Youngjae tawa mereka semakin meledak dan mendengking-dengking.
Wajah Youngjae memerah menahan amarah… keluarlah cakar dari kuku-kuku tangannya, dan kini berubahlah dia menjadi Angry Bird. Namun sebelum Youngjae mengamuk seseorang datang memasuki gudang.
“APA YANG KALIAN LAKUKAN DI SINI??” teriakan kang seonsangnim membahana.
“HMPHHHHH!!!” serentak mereka menahan tawa. Takut. Dan langsung berbaris seperti pasukan bebek yang akan dibawa ke sawah.
“Kalian tau, aku mencari kalian dari tadi. Ini penting. Ini sangat berbahaya.” Kang seonsangnim mellow dramatis berakting layaknya Romeo baru kejepit pintu. Sedih.
“Aa…aapaaa yang terjadi seonsangnim?” Jongup memberanikan diri bertanya sembari mengangkat tangan kanannya sebagai kode bahwa dia yang melakukan interupsi dalam kegalauan.
“Olimpiade tahunan akan berlangsung dua minggu lagi. Hyosung kepalanya kepentok pemukul saat melakukan latihan menari 9 tambur yang akan mewakili kita dalam pembukaan acara nan megah itu, sehingga mengalamai pembenjolan akut. Sunhwa, baru saja orang tuanya mengalami kecelakaan di Jepang sehingga dia mundur dari kaligrafi. Song jieun dia kesedak biji kedondong sehingga suaranya hilang. Dan tak bisa menunjukkan bakat menyanyinya. Dan yang lebih parah, tim basket putri Hana kakinya terkilir sehingga dia tak mampu mengikuti turnamen. Ini bencana bagi sekolah kita!” Guru kang berbalik arah dan memeluk tembok frustasi.
“geundae…. Kami para staf pengajar telah menemukan pengganti mereka. Dan ini tugas kalian untuk membimbing mereka.”
Ke enam alien yang sedari tadi cengo mendengar cerita klasik dari sang guru pun kini mengatupkan mulutnya dan menegakkan tubuhnya kembali.
“Siapa mereka seonsangnim?” Tanya himchan.
Kang seonsangnim mengeluarkan gulungan kertas dari dalam jas nya dan membukanya dengan aksi seperti seorang panglima perang dalam masa penjajahan era jeoson.
“ehm… ehm…” Guru kang memulai dengan mengatur suara lebih dulu. Dan mulai membaca. “Kami… para staf pengajar SMA TS memutuskan. Untuk memilih nama yang tercantum di bawah ini untuk menjadi pengganti kandidat yang mengalami masalah dan beberapa kecelakan lainnya yang begitu tragis. Nama-nama berikut adalah… Park Jaehee sebagai pengganti Jeon Hyosung_”
“Mwoooo???” himchan Shock, “mana bisa dia menari seperti itu?” tidak menerima protes Guru Kang malah melayangkan tatapan mautnya ke Himchan.
“Park Minri sebagai pengganti Sunhwa,” Guru Kang melanjutkan.
“Kaligrafi? Mana bisa gadis mesum itu melakukannya?” Sergah Yongguk. Dan lagi, guru kang hanya melayangkan tatapan mautnya ke Yongguk.
“Park yura menjadi pengganti Song jieun dan Choi Jihye sebagai pengganti Jung hana.”
“Mwooooooo????” teriak empat alien yang lain.
“Keputusan ini… tidak dapat di ganggu gugat, jika ada salah satu yang interupsi… maka, kalian akan mendapatkan kencan gratis dengan guru Han Musol”
Sejenak mereka terdiam dan membayangkan mereka berkencan dengan guru sejarah yang berperawakan kelewat seksi dengan berat badan yang hampir mencapai 1 kwintal, berambut ikal dengan lipstick merah menyala dan genit.
Mereka sontak langsung menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda mereka setuju dan tak mau berkencan dengan guru musol.
“Aku tugaskan, Himchan karena nanti kau akan melakukan pertunjukan dengan Jaehee jadi kau yang harus melatihnya sampai dia bisa. Untuk minri, aku telah memanggil pelatih Yoon dari Sanggar kaligrafi. Yura… akan dilatih oleh guru kesenian yang baru Guru Shin, dia di pindah tugaskan ke sini besok. Dan jihye,”
Zelo mengaung-acungkan tangannya pede berharap dia akan di tunjuk untuk melatih jihye.
“karena dia dulu pernah menjadi kapten di sekolah menengah jadi dia hanya harus perlu mengasah.” Lanjut guru kang yang sontak membuat hati Youngjae dan Jongup menari-nari karena bukan Zelo yang melatihnya. Zelo kini mulai kusut dan cemberut.
Guru Kang menggulung kembali kertas keramatnya dan berpesan.
“ingat olimpiade dua minggu lagi. Lakukan yang terbaik.” Guru kang menepuk pundak Yongguk dan kemudian berlalu.
Dan ke enam alien itu, kini tengah berkutat dengan pikiran masing-masing. Takut. Cemas. Ngeri. Mereka tak dapat membayangkan jika Park Bersaudara yang mengalami kelainan itu mampu menjaga amanah dengan baik. Namun kemudian mereka tersenyum karena mempunyai satu harapan yang sedikit gemilang. Jihye, choi jihye.
Setidaknya Jihye adalah yang paling normal di antara tiga yang lain.
TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar