Look at Me Babo!!!
Author : Yonggyu90
Genre : (comedy, romantic, sad) terserah reader :D
Main Cast : Shin Soohyun U-Kiss & Park Jaehee (reader/ OC)
Other Cast : U-Kiss member and other
Length : Long shot / chapter
Note : Yang gak suka gak usah ngebash ne^^
Are u ready to read?? Let’s check
this out^^
Chapter 2
“MWORAGO???? Apa kau bercanda???”
Soohyun terkejut dan mulai sedikit emosi.
“Hyaaa
nappeunom!!! Buat apa aku bercanda???”
“Aisshhh
jinja??? Kau tahu ponsel itu sangat penting.” Soohyun mulai melepas jaketnya
dan melemparkan ke samping gadis itu.
“Itu
urusanmu. Aku tak peduli!” jawab gadis itu asal.
“Demi
Tuhan jangan sampai aku melakukan sesuatu padamu.” Gerutu Soohyun kesal sembari
berjalan menuju sungai buatan di depan mereka.
‘Apa
yang akan dia lakukan?’ batin yeoja itu. dia terus saja menatap Soohyun yang
tengah kebingungan di pinggir sungai. Dan dia menjadi sangat terkejut ketika
Soohyun masuk ke air mencoba mencari ponselnya.
Yeoja
itu langsung berjalan cepat kea rah Soohyun yang masuk ke air.
“Ya…
nappeunom. Kau gila??? Ini musim dingin. Kau bisa mati dalam sungai.” Teriak
yeoja itu.
Soohyun
awalnya tak merasakan kedinginan dan
mengacuhkan Jaehee, namun akhirnya dia mulai menggigil. Sampai dia tak mampu
menjawab Jaehee.
“ponselmu
masih ada padaku, naiklah.” Jaehee mencoba meyakinkan Soohyun dan mengulurkan
tangan kepadanya yang di sambut dengan tatapan Soohyun ‘KAU HARUS MATI’ yang
kemudian akhirnya di sambut tangan Soohyun.
Masih
terdiam tak bersuara. Bibirnya pucat sampai terlihat membiru karena kedinginan.
Tubuhnya terus menggigil. Jaehee memapah Soohyun ke bangku taman yang tadi di
dudukinya.
“Asssh…
jinjayo?? Kau semakin menyiksaku.”
Gumam jaehee sembari melepas baju
Soohyun.
“Yaaa ap..pa yang kk..kau
lakukan??” Soohyun menggigil mencoba protes namun karena kedinginan dia tak
mampu menangkis tangan Jaehee. ‘Gadis mesum ini ingin mencari kesempatan dan
memperkosaku? Andwae’ batin Soohyun.
Jaehee hanya diam dan meneruskan
aksinya. Setelah Soohyun sudah half naked Jaehee mengambil jaket Soohyun dan
memakaikannya. Soohyun tak mampu menolak. Jaehee kemudian mengalungkan syal
warna kremnya ke Soohyun.
“Aku harus bagaimana??? Kalo dia
mati di sini aku yang di tangkap polisi. Secara aku yang berada di TKP.” Jaehee
mondar mandir di depan Soohyun sembari menggigiti kuku tangannya.
Soohyun
yang sedari tadi melirik tingkah Jaehee kemudian angkat bicara. “Ya…
mmii..cyeeooseo… kau.. mau aku mati??” suaranya bergetar karena kedinginan.
“Aisshhh…
kau sudah dalam fase trans sekarat masih saja mengataiku gila eoh? Atau mau aku
ceburin ke sana lagi?” Jaehee berkacak pinggang di depan Soohyun dengan mata
berkilat-kilat emosi.
“lama…lama…
aku bisa.. mati beneran ini.” Gerutu Soohyun dalam getar suaranya. Semakin lama
wajahnya semakn membiru, giginya bergemerutuk beradu membentuk sebuah
sinkronisasi suara yang terdengar gatal di telinga.
GREBBBB!!!
“YY..YY…ya…!!!”
Soohyun berteriak ketika Tangan Jaehee menerobos masuk dalam Jaketnya yang
masih terbuka dan memeluknya. Awalnya Dia berpikir bahwa Jaehee si otak Yadong
berusaha menggunakan kesempatan ini. Namun pada akhirnya dia merasa hangat
sedikit demi sedikit. Dan dia pun sadar,Jaehee ingin menghangatkan tubuhnya.
Dia kemudian berkutat dalam fikirannya sendiri. ‘namun aku tetap tidak terima,
dan akan membalasmu nanti gadis gila!’ gerutu Soohyun dalam Hati.
“huwaaaa….”
Soohyun terkejut karena tiba-tiba Jaehee
menangis namun masih tetap memeluknya.
“yy..yyaa…
mimic..c..cyeo…seeoo. jj…Kk..e..nnaa..paa?.” suara Soohyun masih bergetar. Dia
tak mengerti kenapa gadis ini tiba-tiba menangis.
“huwaa…
ummaaa… kau mengingatkanku pada umma…” cecar Jaehee dalam tangisnya. SooHyun
hanya terdiam tak mengerti. Jaehee teringat kepada ibunya yang telah meninggal
sejak dia masih berusia sepuluh tahun.
Setiap dia kedinginan, ibunya selalu melakukan hal yang sama seperti apa yang
dia lakukan sekarang.
Setengah jam berlalu dan tubuh Soohyun mulai
menghangat. Bibirnya mulai memerah. Tangis jaehee berhenti. Namun di antara
mereka tidak ada sepatah kata pun. Hening. Untung saja waktu itu taman sangat
sepi. Jadi tidak ada yang memergoki mereka. Karena jika ada yang melihat
mereka, pasti otak negative yang ada.
“BABO!!!”
Jaehee memukul kepalanya sendiri teringat sesuatu. Soohyun terkejut melihat
ingkah Jaehee. “Aku harus segera pergi. Kakak sepupuku pasti sedang menungguku.”
Ucap Jaehee seraya melepaskan pelukannya dan merapikan jaket Soohyun. “Apa aku
perlu membawamu ke Rumah sakit? Baiklah akan ku bawa kau ke sana.” Jaehee
bertanya pada dirinya sendiri dan kemudian menjawabnya sendiri. Dan menarik
tangan Soohyun untuk di papahnya.
‘Gadis
ini apa benar-benar gila?’ pikir Soohyun. “Shireoooo!” ucap Soohyun kemudian.
“Uhmm…
setelah ku pikir-pikir. Memang Aku tak
harus membawamu ke rumah sakit. Karena nanti kalau sampai di sana dan kau mati.
Aku bisa jadi tersangka utama.” Jaehee terus saja berceloteh yang aneh-aneh
sembari berjalan memapah Soohyun.
PLETAK!!!
“Jangan
berkata yang aneh-aneh.” Soohyun angkat bicara setelah mendaratkan Sebuah
jitakan di kepala Jaehee yang membuatnya terkejut dan menoleh kea rah Soohyun
geram. Suara Soohyun jauh lebih baik dari sebelumnya.
“YAAA
NAPPEUNEOM!!! APPO!!” jaehee memegang kepalanya. “Dalam keadaan seperti ini kau
masih mampu menjitakku???” Jaehee menatap Soohyun tajam. “pulanglah sendiri aku
sibuk. Ini ponselmu.” Jaehee melepaskan tangan Soohyun kasar memberikan
ponselnya kemudian merogoh saku Jaket Soohyun mengambil ponselnya sendiri paksa
dan berjalan meninggalkan pria itu.
Sepuluh
langkah… dua puluh langkah… Jaehee berhenti berjalan. Hati dan otaknya tak
sinkron, otaknya berpikir dia ingin pergi dan tak peduli dengan Soohyun. Namun
hatinya terus saja memaksanya untuk kembali menoleh.
“Assss
Araseo.” Ucapnya pada dirinya sendiri. Kemudian dia berbalik arah. Terlihat
Soohyun mendekap kedua tangannya berjalan terseok di belakang.
“HHH…”
Jaehee mendengus dan mendatangi Soohyun kembali. “Setidaknya aku harus tanggung
jawab padamu.” Ucap Jaehee yang kemudian menarik tangan Soohyun. “Wae???”
Soohyun terkejut.namun Jaehee tetap memaksa memapahnya.
“Apa itu mobilmu?” Tanya Jaehee
ketika melihat satu-satunya mobil yang ada di sana. Soohyun hanya mengangguk
pelan. Sepertinya dia sudah tak mampu berdebat dengan Jaehee. Karena Salju
mulai turun tipis dan membuat tubuhya menggigil kembali. Jaehee kemudian
membukakan pintu dan mendudukkan Soohyun di sana.
“Aku antar kau pulang.” Jaehee
manyun. “merepotkan saja,” dia menggerutu.
“Yaaa ini juga salahmu. Kalau kau
tidak membohongiku, tak mungkin aku jadi seperti ini.” Soohyun membuka suara
lemah.
“Sudah jangan cerewet. Sebaiknya
kau tidur eo,” Jaehee membenarkan syalnya yang tadi dia pasangkan pada Soohyun
dan kini dia melepas kupluknya dan di pakaikan juga.
“Shireooo!!” elak Soohyun ketika
Jaehee memakaikan kupluknya.
“kau mau menggigil terus seperti
itu eoh?” Jaehee memberikan death Glare kepada Soohyun. Dan tak berapa lama
mobil itu kini telah melaju meninggalkan taman kota.
---
Keesokan harinya, seorang yeoja
terlihat mengenakan Hanbok berwarna Hijau muda dengan aksen kuning cerah yang
senada. Kulit putih kekuningannya terlihat begitu serasi mengenakan Hanbok itu.
“wuahhhh cucuku cantik sekali….”
Seorang pria paruh baya memeluk gadis itu sembari sesekali mengecup keningnya.
“kakek… apa aku harus memakai baju
ini?? Apa aku harus benar-benar pergi dengan kakek ke acara itu?” Jaehee mulai
menampakkan kesedihan. “kenapa aku harus melakukan itu?”
“Hey… percayalah… ini untuk
kebaikanmu.” Kakek itu mengusap kepala Jaehee sayang.
“Aigooo… lama sekali gadisku ini
eoh??? Aku sudah lama menunggu di mobil sampai aku karatan.” Suara Kiseop
memasuki ruangan di mana Jaehee dan kakeknya berada. “Yaaaa…. Kau cantik
sekali….” Kiseop terbelalak menatap Jaehee.
“Karena aku mirip ibu makanya aku
cantik.” Jaehee mencibir ke arah Kiseop.
“Sudah jelas kau mirip dengannya.”
Kiseop mencubit kedua pipi Jaehee gemas. “Cha.. kita berangkat, gak enak kalau
terlambat.” Ajakan Kiseop di sambut anggukan setuju kakek Jaehee.
---
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar