Blogger Widgets

Entri Populer

Senin, 08 Juli 2013

FF Look At Me Babo! U-Kiss Chapter 2










 Look at Me Babo!!!
Author              : Yonggyu90
Genre               : (comedy, romantic, sad) terserah reader :D
Main Cast        : Shin Soohyun U-Kiss & Park Jaehee (reader/ OC)
Other Cast      : U-Kiss member and other
Length              : Long shot / chapter
Note                  : Yang gak suka gak usah ngebash ne^^
Are u ready to read?? Let’s check this out^^
 




Chapter 2

“MWORAGO???? Apa kau bercanda???” Soohyun terkejut dan mulai sedikit emosi.
                “Hyaaa nappeunom!!! Buat apa aku bercanda???”
                “Aisshhh jinja??? Kau tahu ponsel itu sangat penting.” Soohyun mulai melepas jaketnya dan melemparkan ke samping gadis itu.
                “Itu urusanmu. Aku tak peduli!” jawab gadis itu asal.
                “Demi Tuhan jangan sampai aku melakukan sesuatu padamu.” Gerutu Soohyun kesal sembari berjalan menuju sungai buatan di depan mereka.
                ‘Apa yang akan dia lakukan?’ batin yeoja itu. dia terus saja menatap Soohyun yang tengah kebingungan di pinggir sungai. Dan dia menjadi sangat terkejut ketika Soohyun masuk ke air mencoba mencari ponselnya.
                Yeoja itu langsung berjalan cepat kea rah Soohyun yang masuk ke air.
                “Ya… nappeunom. Kau gila??? Ini musim dingin. Kau bisa mati dalam sungai.” Teriak yeoja itu.
                Soohyun  awalnya tak merasakan kedinginan dan mengacuhkan Jaehee, namun akhirnya dia mulai menggigil. Sampai dia tak mampu menjawab Jaehee.
                “ponselmu masih ada padaku, naiklah.” Jaehee mencoba meyakinkan Soohyun dan mengulurkan tangan kepadanya yang di sambut dengan tatapan Soohyun ‘KAU HARUS MATI’ yang kemudian akhirnya di sambut tangan Soohyun.
                Masih terdiam tak bersuara. Bibirnya pucat sampai terlihat membiru karena kedinginan. Tubuhnya terus menggigil. Jaehee memapah Soohyun ke bangku taman yang tadi di dudukinya.
                “Asssh… jinjayo??  Kau semakin menyiksaku.” Gumam  jaehee sembari melepas baju Soohyun.
“Yaaa ap..pa yang kk..kau lakukan??” Soohyun menggigil mencoba protes namun karena kedinginan dia tak mampu menangkis tangan Jaehee. ‘Gadis mesum ini ingin mencari kesempatan dan memperkosaku? Andwae’ batin Soohyun.
Jaehee hanya diam dan meneruskan aksinya. Setelah Soohyun sudah half naked Jaehee mengambil jaket Soohyun dan memakaikannya. Soohyun tak mampu menolak. Jaehee kemudian mengalungkan syal warna kremnya ke Soohyun.
“Aku harus bagaimana??? Kalo dia mati di sini aku yang di tangkap polisi. Secara aku yang berada di TKP.” Jaehee mondar mandir di depan Soohyun sembari menggigiti kuku tangannya.
                Soohyun yang sedari tadi melirik tingkah Jaehee kemudian angkat bicara. “Ya… mmii..cyeeooseo… kau.. mau aku mati??” suaranya bergetar karena kedinginan.
                “Aisshhh… kau sudah dalam fase trans sekarat masih saja mengataiku gila eoh? Atau mau aku ceburin ke sana lagi?” Jaehee berkacak pinggang di depan Soohyun dengan mata berkilat-kilat emosi.
                “lama…lama… aku bisa.. mati beneran ini.” Gerutu Soohyun dalam getar suaranya. Semakin lama wajahnya semakn membiru, giginya bergemerutuk beradu membentuk sebuah sinkronisasi suara yang terdengar gatal di telinga.
                GREBBBB!!!
                “YY..YY…ya…!!!” Soohyun berteriak ketika Tangan Jaehee menerobos masuk dalam Jaketnya yang masih terbuka dan memeluknya. Awalnya Dia berpikir bahwa Jaehee si otak Yadong berusaha menggunakan kesempatan ini. Namun pada akhirnya dia merasa hangat sedikit demi sedikit. Dan dia pun sadar,Jaehee ingin menghangatkan tubuhnya. Dia kemudian berkutat dalam fikirannya sendiri. ‘namun aku tetap tidak terima, dan akan membalasmu nanti gadis gila!’ gerutu Soohyun dalam Hati.
                “huwaaaa….” Soohyun terkejut  karena tiba-tiba Jaehee menangis namun masih tetap memeluknya.
                “yy..yyaa… mimic..c..cyeo…seeoo. jj…Kk..e..nnaa..paa?.” suara Soohyun masih bergetar. Dia tak mengerti kenapa gadis ini tiba-tiba menangis.
                “huwaa… ummaaa… kau mengingatkanku pada umma…” cecar Jaehee dalam tangisnya. SooHyun hanya terdiam tak mengerti. Jaehee teringat kepada ibunya yang telah meninggal sejak dia masih  berusia sepuluh tahun. Setiap dia kedinginan, ibunya selalu melakukan hal yang sama seperti apa yang dia lakukan sekarang.
 Setengah jam berlalu dan tubuh Soohyun mulai menghangat. Bibirnya mulai memerah. Tangis jaehee berhenti. Namun di antara mereka tidak ada sepatah kata pun. Hening. Untung saja waktu itu taman sangat sepi. Jadi tidak ada yang memergoki mereka. Karena jika ada yang melihat mereka, pasti otak negative yang ada.
                “BABO!!!” Jaehee memukul kepalanya sendiri teringat sesuatu. Soohyun terkejut melihat ingkah Jaehee. “Aku harus segera pergi. Kakak sepupuku pasti sedang menungguku.” Ucap Jaehee seraya melepaskan pelukannya dan merapikan jaket Soohyun. “Apa aku perlu membawamu ke Rumah sakit? Baiklah akan ku bawa kau ke sana.” Jaehee bertanya pada dirinya sendiri dan kemudian menjawabnya sendiri. Dan menarik tangan Soohyun untuk di papahnya.
                ‘Gadis ini apa benar-benar gila?’ pikir Soohyun. “Shireoooo!” ucap Soohyun kemudian.
                “Uhmm… setelah ku pikir-pikir. Memang  Aku tak harus membawamu ke rumah sakit. Karena nanti kalau sampai di sana dan kau mati. Aku bisa jadi tersangka utama.” Jaehee terus saja berceloteh yang aneh-aneh sembari berjalan memapah Soohyun.
                PLETAK!!!
                “Jangan berkata yang aneh-aneh.” Soohyun angkat bicara setelah mendaratkan Sebuah jitakan di kepala Jaehee yang membuatnya terkejut dan menoleh kea rah Soohyun geram. Suara Soohyun jauh lebih baik dari sebelumnya.
                “YAAA NAPPEUNEOM!!! APPO!!” jaehee memegang kepalanya. “Dalam keadaan seperti ini kau masih mampu menjitakku???” Jaehee menatap Soohyun tajam. “pulanglah sendiri aku sibuk. Ini ponselmu.” Jaehee melepaskan tangan Soohyun kasar memberikan ponselnya kemudian merogoh saku Jaket Soohyun mengambil ponselnya sendiri paksa dan berjalan meninggalkan pria itu.
                Sepuluh langkah… dua puluh langkah… Jaehee berhenti berjalan. Hati dan otaknya tak sinkron, otaknya berpikir dia ingin pergi dan tak peduli dengan Soohyun. Namun hatinya terus saja memaksanya untuk kembali menoleh.
                “Assss Araseo.” Ucapnya pada dirinya sendiri. Kemudian dia berbalik arah. Terlihat Soohyun mendekap kedua tangannya berjalan terseok di belakang.
                “HHH…” Jaehee mendengus dan mendatangi Soohyun kembali. “Setidaknya aku harus tanggung jawab padamu.” Ucap Jaehee yang kemudian menarik tangan Soohyun. “Wae???” Soohyun terkejut.namun Jaehee tetap memaksa memapahnya.
“Apa itu mobilmu?” Tanya Jaehee ketika melihat satu-satunya mobil yang ada di sana. Soohyun hanya mengangguk pelan. Sepertinya dia sudah tak mampu berdebat dengan Jaehee. Karena Salju mulai turun tipis dan membuat tubuhya menggigil kembali. Jaehee kemudian membukakan pintu dan mendudukkan Soohyun di sana.
“Aku antar kau pulang.” Jaehee manyun. “merepotkan saja,” dia menggerutu.
“Yaaa ini juga salahmu. Kalau kau tidak membohongiku, tak mungkin aku jadi seperti ini.” Soohyun membuka suara lemah.
“Sudah jangan cerewet. Sebaiknya kau tidur eo,” Jaehee membenarkan syalnya yang tadi dia pasangkan pada Soohyun dan kini dia melepas kupluknya dan di pakaikan juga.
“Shireooo!!” elak Soohyun ketika Jaehee memakaikan kupluknya.
“kau mau menggigil terus seperti itu eoh?” Jaehee memberikan death Glare kepada Soohyun. Dan tak berapa lama mobil itu kini telah melaju meninggalkan taman kota.
---

Keesokan harinya, seorang yeoja terlihat mengenakan Hanbok berwarna Hijau muda dengan aksen kuning cerah yang senada. Kulit putih kekuningannya terlihat begitu serasi mengenakan Hanbok itu.
“wuahhhh cucuku cantik sekali….” Seorang pria paruh baya memeluk gadis itu sembari sesekali mengecup keningnya.
“kakek… apa aku harus memakai baju ini?? Apa aku harus benar-benar pergi dengan kakek ke acara itu?” Jaehee mulai menampakkan kesedihan. “kenapa aku harus melakukan itu?”
“Hey… percayalah… ini untuk kebaikanmu.” Kakek itu mengusap kepala Jaehee sayang.
“Aigooo… lama sekali gadisku ini eoh??? Aku sudah lama menunggu di mobil sampai aku karatan.” Suara Kiseop memasuki ruangan di mana Jaehee dan kakeknya berada. “Yaaaa…. Kau cantik sekali….” Kiseop terbelalak menatap Jaehee.
“Karena aku mirip ibu makanya aku cantik.” Jaehee mencibir ke arah Kiseop.
“Sudah jelas kau mirip dengannya.” Kiseop mencubit kedua pipi Jaehee gemas. “Cha.. kita berangkat, gak enak kalau terlambat.” Ajakan Kiseop di sambut anggukan setuju kakek Jaehee.
---

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar