Blogger Widgets

Entri Populer

Senin, 08 Juli 2013

FF Look At Me Babo! U-Kiss Chapter 3





 Look at Me Babo!!!
Author              : Yonggyu90
Genre               : (comedy, romantic, sad) terserah reader :D
Main Cast        : Shin Soohyun U-Kiss & Park Jaehee (reader/ OC)
Other Cast      : U-Kiss member and other
Length              : Long shot / chapter
Note                  : Yang gak suka gak usah ngebash ne^^
Are u ready to read?? Let’s check this out^^




Chapter 3
                Dua orang pria dan seorang gadis berhanbok hijau muda memasuki sebuah restaurant di sudut kota. Terlihat raut kusut di wajahnya, seolah dia enggan ikut bersama kedua orang pria itu.
                “Tuan Park…!” seorang perempuan yang berumur sekitar 50-an tahun mengenakan hanbok biru muda dengan aksen pink memanggil pria paruh baya yang baru saja memasuki restaurant tersebut bersama kedua cucunya. Mereka pun menghampiri.
                “Aigooo… cantik sekali…” perempuan itu langsung mendatangi jaehee dan memeluknya. Jaehee hanya tersenyum ramah kea rah ibu tersebut kemudian menunduk dan tak sempat memandang sekelilingnya.
“Soohyun ah kau tak mau menyapanya? Lihatlah… dia begitu cantik.” Ny. Shin mencoba mengalihkan perhatian Soohyun yang sedari tadi bermain ponselnya dan tak begitu memperhatikan ibunya dan ayahnya yang sedang menjamu tamunya.
“Hyung… dia cantik sekali…” Donghoo menarik-narik kemeja Soohyun, berharap namja itu menoleh kea rah yeoja yang di maksud.
‘Soohyun?’ batin jaehee yang kemudian mendongakkan kepalanya ingin tahu.
                “Kau??????” Soohyun terlonjak dan menunjuk jaehee dengan tatapan tidak percaya. Sedang jaehee hanya terdiam melongo seolah matanya hampir terjatuh dari kelopaknya dan sedikit mundur karena terkejut.
                “Soohyunssi…  ternyata kau??” Tanya Kiseop penasaran.
                Soohyun semakin terkejut ketika mendapati relasi kerjanya juga berada di sana.
                “Lee Kiseop?” Soohyun terbelalak. Jaehee hanya terdiam dan tak bisa berkata apa pun. Dia terlihat sangat pucat.
                ‘Katakan ini hanya mimpi. Bangunlah park jaehee.’ Suara hati jaehee.
                “Kalian sudah saling mengenal?” tanya kakek Jaehee dan ibu Soohyun bersamaan.
                Soohyun dan Jaehee masih saling menatap tak percaya. Namun tak dapat di pungkiri. Jaehee hari itu terlihat sangat cantik. Dan Soohyun pun mengakuinya meskipun hanya dalam hati.
                “Hyung… kau sudah kenal rupanya??? Aishhh…. Kenapa bukan aku saja yang dinikahkan umma.” Dongho mengerucutkan bibirnya.
PLETAKKKK!!
“Yak… appo umma…” Dongho mengusap kepalanya yang mendapat jitakan ummanya sembari merengut kesal.
“Aishhhh… kau masih menengah atas, selesaian dulu sekolahmu.” Kata ny. Shin kea rah Dongho yang kemudian di sambut tawa tuan park dan Kiseop.
“Wahhh kebetulan Tuan Park hahaha.” Ayah Soohyun tertawa. “spertinya tidak perlu ada pengenalan karena mereka sudah kenal.” Mata ayah Soohyun berbinar-binar. “kalau begitu, bagaimana kalau kita langsungkan hari ini saja pernikahannya.” Ucap ayah Soohyun.
                “mm..mm..mwo???” Soohyun terkejut.
                Sedangkan jaehee tak bisa berkata apa pun, wajahnya semakin memucat. Jantungnya berdegub lebih kencang. Dia seolah tersengat petir yang begitu Hebat. Dia begitu tak percaya dengan apa yang sedang  dialaminya ini. nafasnya tersengal.
                “kau kenapa sayang? Duduklah…!” ibu Soohyun membantu Jaehee berjalan menuju kursi duduknya. “Soohyunah ambilkan minum untuknya.”
                Soohyun masih shock dan akhirnya Dongho yang mengambilkan minum untuknya.
                “Aku tak percaya Soohyunssi, ternyata kau yang akan menjadi sepupu iparku.” Kiseop tersenyum evil ke arah Soohyun. Soohyun masih berdiri tercengang. Dia tak percaya jika gadis yang dia temui kemaren adalah calon istri pilihan orang tuanya.
                “Sejak kapan kau punya sepupu?” Tanya Soohyun pelan, yang kemudian di jawab tawa Kiseop.

Flash back
                “kau harus menikah dengan gadis itu jika ingin mendapatkan maaf appamu. Ingat… kau telah menyakitinya karena tidak ingin bekerja di kantornya.” Ibu Soohyun duduk meminum tehnya di ruang kerja Soohyun. “Appa akan memaafkanmu dan membiarkanmu memilih bidang yang kau sukai jika kau menikah dengan gadis itu.”
                “Yaa.. ummaa… aku masih belum ingin menikah.”
                “hanya itu alasanmu? Atau kau sudah ada yang lain?” Tanya ibunya lagi mendesak.
                “Ii..ii..itu… aku belum ada.” Jawab Soohyun lemas. “umma tau aku tak pernah dekat dengan yeoja?? Mana mungkin aku langsung menikah?” Soohyun merayu ummanya.
                “berarti… tak ada alasan kau menolak.” Ibu Soohyun tersenyum dan menepuk kedua pipi anaknya pelan. “dia sangat cantik, meskipun umma belum melihatnya setelah dewasa.”
                “yaa… aissshhh umma jinjayo???” Soohyun mengacak-acak rambutnya frustasi.
                “baiklahhh umma akan pulang, pikirkan itu baik-baik. Besok ada pertemuan dengan keluarganya di Mokdong.” Ibu Soohyun berjalan keluar ruangan. Soohyun  mengejarnya dan terus mencoba merayu ibunya.
Flashback off

                “Bagaimana kalau besok saja, tidak hari ini.” Kakek Jaehee mengusulkan. Jaehee masih terdiam. Lidahnya kelu. Dia tak mampu berkata apa pun. Soohyun beberapa kali menarik nafasnya dalam.
                Sesekali dia melirik kea rah Jaehee yang masih menunduk.

Soohyun side
                Cchhhhh yeoja gila ini. dia berpura-pura atau apa? Kenapa dia hanya diam saja??? Kenapa dia hanya menunduk???  Tapi… ku akui dia sangat cantik memakai hanbok itu. ashhhh babo.. kenapa aku berkata begitu???
                Ntah mengapa otakku selalu memaksaku untuk menatapnya. Aku rasa ini perlu di reset ulang. Aku menggelengkan kepalaku pelan. Tak percaya dengan isi otakku.
                DEG!!!
                Dia mendongak. Kenapa jantungku jadi berdetak tak beraturan??? Kenapa aku jadi sesak begini??? Astaga…. Aku benar-benar tak mengerti. Atau aku sakit???
                GUB GUB GUB GUB
                Dia memergokiku yang tengah menatapnya. Jantungku semakin kacau saja karenanya. Ahh… mata bulatnya kenapa terus menatapku seperti itu??? hey tak taukah kau aku tak bisa nafas jika kau seperti itu.
                Aku meraba dadaku pelan sambil mengalihkan perhatian darinya.
                “Soohyun ah… bagaimana menurutmu?” Suara appa mengagetkanku.
                “Ahh nee??” aku kebingungan tak mengerti apa yang di maksud appa. Jadi… sedari tadi aku hanya terbengong menatapnya??? Chhh Soohyun ah… ada apa denganmu???
                “apa kau setuju?” kakek jaehee meminta pendapatku.
                “Ahhh ne.” jawabku pasti tanpa sadar.
                Aku menatap Jaehee yang tiba-tiba menatapku tajam.  Seolah menyiratkan ‘Matilah kau Shin Soohyun’. Aku baru tersadar.
                Babo!!! Aku tadi menyetujui apa??? Aku hanya terbelalak menutup mulutku.
                “Hyung… aishhh kau tak sabaran rupanya???” Dongho menyikut perut kiri Soohyun pelan.
                ‘Tak sabaran??? Apa maksudnya???’ batin Soohyun.
                “yaa… Soohyun menyetujuinya.”  Tawa mereka menggelegar setelah mendengar perkataan appaku. Aigoo yaa…. Aku tadi menyetujui apa??? Aku hanya tetegun dan berusaha menghindari tatapan Ganas Jaehee.
Soohyun Side off.

Jaehee Side
                ‘Yak matilah kau Soohyun!!!!’ rutukku dalam hati dan hanya mampu mentapanya tajam. Apa maksudnya??? Dia menyetujui pernikahan dilangsungkan sore ini??? tidak besok???? Aigooooo!!!! Aku bersumpahhhh kau akan mati.
                Terus saja kau mentapaku seperti itu. awas kau eoh. Hoofhhhh aku terus mengumpat dalam hatiku. Aigooo aku tak percaya ini. nanti sore aku akan menikah????
                “Chagiya… mulai sekarang panggil aku umma ne, itu appa.” Ibu Soohyun mengagetkanku.
                “Ahh… ye…” aku tersenyum garing ke arahnya.
                “Aigooo yeobo, menantu kita cantik sekali…” Ibu Soohyun terus saja menyanjungku.
                “dia juga sangat ramah.” Imbuh ayah Soohyun.
                “Aku saja Umma yang menikah dengan noona….” Dongho merengek pada ibunya.
                “Yakkk… mau umma jitak lagi?” Ibu Soohyun berpura-pura hendak menjitak Dongho.
                “Araseo…. Setidaknya noona masih menjadi noonaku.” Dongho menatap Jaehee kagum.
                Pipiku memanas entah karena apa, aku malu atau aku merasa sebal. Tapi seenggaknya, setelah ini aku akan mempunyai ayah dan ibu. sosok yang aku rindukan selama 12 tahun.
                “Aigoo kau menangis??” Suara ibu Soohyun menyadarkanku. Aku tak sadar jika aku meneteskan air mataku.
                “Uljima chagiya, waegurae?” Tanya ibu Soohyun sembari memelukku. Dan kini aku merasa semua mata tertuju padaku.
                “Aku rindu appa dan umma…” aku semakin terguguk dalam dekapan Ibu Soohyun.
                “Aigooo… ada umma dan Appa Shin sekarang. Uljima.” Appa Soohyun mendekatiku dan membelaiku yang tengah di peluk istrinya.
Jaehee side off

                Di sebuah gereja kecil di pinggir kota keluarga Soohyun tengah menanti kedatangan keluarga Park. Soohyun tengah berdiri di altar menanti sang mempelai wanita. Tak berapa lama sebuah mobil Kia biru metalik berhenti tepat di depan gereja.
                “Ayo kita turun.” Ajak kakek jaehee kepada cucunya sembari tersenyum. Jaehee yang kala itu hanya mengenakan Gaun putih tanpa lengan sederhana dan rambut hanya terikat separuh dengan untaian bunga-bunga kecil di antara anak rambutnya terlihat begitu cantik nan mempesona.
                Jaehee keluar dari mobil ragu-ragu menerima uluran tangan kakeknya.
                “Ahhh hampir lupa, ini.” Kiseop tersenyum kearah Jaehee dan memberikan untaian bunga lili di tangannya.
                “Oppaa…” Jaehee menarik lengan Kiseop. Terlihat raut khawatir di wajahnya.
                “Tenanglah… semua akan baik-baik saja.” Jawab Kiseop memegang erat tangan jaehee di lengannya yang kemudian mendapat anggukan dari kakeknya.
                Perlahan pintu terbuka. Dan semua mata menatap kearah jaehee yang berjalan menuju altar bersama kakeknya tak terkecuali Soohyun. Dia hanya mampu tertegun tak percaya menatap Jaehee.
                ‘dia cantik sekali’ Soohyun membatin. tanpa di sadarinya Jaehee telah berada di sampingnya dan menerima uluran tangannya.  Dia hanya menunduk selama ikrar pernikahan. Tetapi dia dan Soohyun mampu mengucapkan janji dengan mantap dan tanpa penolakan. Dan cincin pernikahan mereka terpasang rapi di jari kanan masing-masing.
                “sekarang ciumlah istrimu dengan cinta yang di berikan padamu.”
                DEG!!! GUB GUB GUB GUB
                Jantung Soohyun dan Jaehee berdegub lebih kencang. Jaehee tak mampu menatap Soohyun di depannya dan hanya menutup mata takut.
                ‘Ya Tuhan… seandainya bisa aku ingin engkau skip saja saat ini.’ Batin Jaehee.
                ‘Apa aku harus benar melakukannya??’ Hati Soohyun bergejolak. Dia menatap Jaehee lekat sebelum akhirnya…
                Sebuah ciuman ringan mendarat di bibir jaehee. Jaehee bagai tersengat listrik ribuan volt. Darah Soohyun seolah berhenti. Dan mereka merasa dunia benar-benar telah runtuh saat itu juga.
                “Apa dia benar-benar menciumnya?” Kiseop bertanya kearah kakeknya sedikit berbisik.
                “Tentu saja.” Kakek jaehee tersenyum bahagia. “Tuhan telah mencatat Janji mereka.” Kakeknya melanjutkan.
                “Ahhh… umma aku mau…” Dongho sedikit cemberut.
                “yaa… kau masih kecil, tunggu tujuh tahun lagi baru kau boleh.” Sahut umma Soohyun. “Aigooo… mereka serasi sekali.” Ibu Soohyun berbinar-binar.
---

                Jaehee dan Soohyun hanya terdiam di dalam mobil yang membawanya menuju apartemen baru mereka. Tidak ada suara di antara mereka. Sopir hanya menatap dengan senyum aneh melalui kaca spion.
                Mereka berjalan memasuki lift yang telah ada tiga orang di dalamnya, tanpa bergandengan tangan dan saling terdiam. Mereka saling canggung satu sama lain.
                “mereka baru menikah? Cantik sekali.” Terdengar seseorang berbisik di belakang Soohyun.
                “Iya, tapi kenapa mereka hanya terdiam? Bahkan tidak berpegangan tangan.” Jahee dan Soohyun hanya saling melirik dan sedetik kemudian Soohyun menarik tangan Jaehee untuk di genggamnya. Jaehee terkejut. Wajahnya semakin memucat.

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar