Blogger Widgets

Entri Populer

Kamis, 07 November 2013

FF B.A.P FOUR FOOLISH SINGLES comedy & Friendship chapt 11 part 1



FOUR FOOLISH SINGLES 11 part 1
Author : Yonggyu90
Main Cast            : B.A.P
                Park Minri
                 Park Jaehee
                 Choi Jihye
                 Park Yura
Length  : Continuous
Genre   : Friendship and etc.
Rate       : 13+
 note : banyak typo dan cerita semakin gaje xD
 

Chapter 11 part 1

                “Aku rasa kau sudah mengalami banyak peningkatan.” Doojoon duduk di meja di mana Minri membuat kaligrafi huruf Hanja.
                “Jangan menatapku seperti itu, itu membuatku risih.” Minri berkata tanpa menatap Doojoon.
                “Wae? Bahkan dulu kau sangat suka jika ku perhatikan.” Doojoon masih menatap Minri.
                Minri mendongak kea rah jam dinding sesaat.
                “Aku rasa waktunya sudah lewat, jadi aku akan pergi.” Minri beranjak dari duduknya. “Oh… ne, Oppa… sekarang dan seterusnya aku menganggapmu sebagai oppaku. tak lebih.” Minri tersenyum dan keluar ruangan meninggalkan Doojoon yang masih tercengang. “Khalkae…!” Minri sedikit membungkuk dan berlalu meninggalkan Doojoon.

                “Jagiya… aaa….” Di sedut cafeteria terlihat Yura menggelayut manja pada Daehyun dan mereka terlihat saling menyuapi. Sedangkan dua makhluk langka di depan mereka hanya nyengir menatap pemandangan horror di depan mereka.
                Minri sesekali meneguk ludah tercengang melihat Yura dan daehyun, Jihye menopang dagunya dan melongo melihat Hyun-Ra horror.
                “AA….” Daehyun membuka mulutnya ketika Yura hendak menuapinya dan bergaya seolah dia menyuapi bayi.
                “Yaaa…. Kalian ini menjijikkan sekali.” Akhirnya Minri membuka suara dan melipat tangannya seraya menyandarkan tubuhnya pada kursi.
                “Wae…???” Yura dan Daehun menatap Minri sebal.
                “Eonnie-ya… perasaan kau kemarin masih menangis karena Daehyun Sunbae.” Jihye ikut menyandarkan tubuhnya di kursi.
                “Eohh… Jinja?” Daehyun sedikit terkejut. kemudian beralih menatap Yura yang masih bergelayut manja pada Daehyun. “Jagiya… apa kau menangis karenaku?” Daehyun bertanya manja pada Yura.
                “Oppa menyakitiku kemarin, jadinya aku masih sedih.” Yura memasang ekspresi bertingkah seolah-olah ingin menangis.
                “Oppa??” Jihye dan Minri bertanya serempak.
                “Aniya… aniya… aniya… jagiya…. Mianhae….” Daehyun memonyongkan mulutnya sembari mengusap-usap pipi Yura yang merajuk.
                Minri dan Jihye hanya menatap semakin horror.
                “Aku rasa Daehyun sunbae ketularan ketidakwarasan kita.” Minri berbisik kepada Jihye.
                “Eoh…” Jihye menyetujui anggapan minri.
                “Aku mendengar kalian. Jangan panggil aku Sunbae lagi…. Panggil aku oppa. O-P-P-A araseo. Biar kita lebih akrab.” Daehyun melirik sekilas kea rah Yura yang memasang wajah kagum pada Daehyun.
                “Gereom!” Minri dan Jihye menjawab bersamaan dengan ekspresi yang berbeda. Jihye terlihat bersemangat sedangkan minri terlihat malas.
                Yura dan Daehyun kembali bermanja-manja aneh seperti orang kesurupan.

                “Akhirnya aku bertemu denganmu di sini.” Seorang namja bersuara sedikit berat berkata pada Jaehee di bangku bawah pohon belakang sekolah.
                “Ye…” jaehee tersenyum simpul dengan menundukkan wajahnya dan memainkan jari tangannya.
                “Aku membaca suratmu Jaehee-ya.” Soohyun menoleh dan menatap Jaehee sendu.
                “gereom…_”
                “Mianhae….” Soohyun memutus kalimat Jaehee. jaehee menatap mata Soohyun dalam. “Mianhae…. Aku tak sempat mengucapkan selamat tinggal padamu. Aku harus menjalani wajib negaraku, aku tak ingin kau sedih.” Ucap Soohyun dengan menatap jaehee lekat.
                “geuraeseo…. Oppa masuk wajib militer saat itu? ahhh araseo… aku mengerti.” Jaehee menunduk kembali.
                “Aku juga menyukaimu Jaehee-ya… geundae…”
                “Waeyo? Oppa menyukaiku juga kan? Geundae wae???” jaehee mulai merasakan ada yang tak beres dengan hatinya. “Kalau oppa juga menyukaiku… kenapa oppa mengatakan ‘geundae’? seharusnya oppa mengatakan ‘mari kita berkencan’ atau ‘mari kita saling menjaga’ eoh… harusnya kau mengatakan itu…” jaehee akhirnya menangis juga. Padahal dia merasa dia tak harus menangis seperti itu. dia juga tak tau apa yang akan di katakana Soohyun selanjutnya. Tapi dia sangat yakin dengan hatinya.
                “Jaehee-ya…” Soohyun mengusap rambut kuncir kuda jaehee penuh perasaan bersalah. “Aku berada dalam situasi yang sulit saat ini.” Soohyun tak tau harus bagaimana menjelaskan pada jaehee.
                “Apa karena kita terpaut usia yang begitu jauh? Aku tak peduli tentang hal itu.” jaehee menatap Soohyun lagi dengan  air mata yang tak berhenti mengalir di pipinya.
                “Jaehee-ya…” Soohyun menunjukkan jari manis di tangan kirinya pada jaehee.

                DEG!

                Jantung jaehee berhenti berdetak saat itu juga. Cincin. Dia melihat sebuah cincin telah melingkar dengan sangat buruknya di jari manis Soohyun.
                “Aku telah menikah.”

                CTARRRRR!!!

                Seolah tersengat halilintar Jaehee merasa mati saat itu juga. Dia hanya terdiam tak mampu berkata apapun.
                “Aku menikah setelah keluar dari Wajib Negara. Dan itu karena…..” Soohyun mengambil nafas dalam. “Karena aku menolong sepasang suami isteri yang mendapat kecelakaan. Dan permintaan terakhir mereka adalah… aku harus menikahi putri semata wayang mereka.” Soohyun menggapai tangan Jaehee. “Mianhae Jaehee-ya.”
                Jaehee tak kuasa lagi menahan tangis. Soohyun meraih jaehee dalam pelukannya mencoba menenangkan.
                ‘Aku akan menunjukkan bakat bermain gitarku pada jaehee.’ucap Himchan ketika berjalan menyusuri koridor dengan membawa sebuah gitar dan memasang senyum di bibirnya.
                “Hyung… mau ke mana?” Zelo yang berjalan dari arah berlawanan merasa heran melihat Himchan yang menenteng sebuah gitar dan tersenyum-senyum aneh.
                “Mauu… berjuang.” Jawab himchan enteng dan mengabaikan Zelo yang masih bengong.
                Namun seketika langkah Himchan terhenti ketika dia melihat seorang siswi dengan rambut kuncir kuda tengah menangis dalam pelukan seorang namja.
                “Jaehee?” Himchan bergumam. Dan seketika itu senyumnya pudar. Dia berdiri mematung menatapdua insane tersebut selama beberapa menit sampai terlihat namja itu meninggalkan siswi yang ternyata Jaehee itu duduk sendirian di bangku bawah pohon dengan tatapn kosong.
                Sedangkan jaehee, kini dia terus saja memikirkan hatinya yang kini sangat rapuh dan serasa tercabik-cabik.
                “Uljima.” Himchan memegang pundak jaehee perlahan dan kemudian ikut duduk di sampingnya.
                “Sunbae!” Jaehee langsung menghambur dalam pelukan Himchan dan menangis di sana. Himchan membalas dekapan jaehee dan mengusap kepala jaehee lembut.
===

                “Aigoooo…. Aku lupa!” Yura tiba-tiba tersentak ketika tengah bermanja-manja dengan Daehyun di depan Minri dan Jihye.
                “Wae???” Tanya minri. Daehyun hanya menatap Yura penuh tanda Tanya.
                “Aku lupa… bukankah aku tadi sebenarnya berniat mencari jaehee? Ahhh… Shin seonsaengnim ternyata Soohyun Oppa.”
                BRUSTTTTTT!!!!
                Minri yang tengah menenggak jus jeruknya langsung menyemburkannya ke muka Daehyun.
                “Yaa…. Park Minri!!!” Daehyun langsung berkilat-kilat hendak bertransformasi. Namun ketika dia menyadari Yura di sampingnya, seketika itu juga rasa bencinya pada minri menghilang dan memasang aegyo kea rah Yura yang tengah melotot kea rah daehyun.
                “Jangan bercanda Yura-ya, Soohyun oppa tak tau kini ada di mana.” Minri masih tak percaya.
                “Soohyun itu siapa?” Jihye yang tak tau apa-apa hanya mengeluarkan tatapan polsnya.
                “Benar, aku tak berbohong. Tapi… dia sepertinya sudah menikah.” Tiba-tiba ekspresi wajah Yura berubah kusut.
                “Araseo. Jika dia sudah tau, dia pasti sangat membutuhkanku saat ini.” Minri beranjak berdiri hendak mencari Jaehee.
                “Park Minri!” sebuah suara berat menghentikan langkah Minri. Jihye, Yura dan Daehyun menatap mereka bingung.
                “Ye?” Minri berbalik menoleh kea rah suara tersebut.
                “Park Minri..” Namja itu hanya menatap minri dan mengucapkan namanya. Terlihat dia sangat bingung dengan apa yang akan dia katakana.
                “Waeyo yongguk sunbae?” Minri bertanya sekali lagi. Namun Yongguk masih terdiam dan itu membuat Minri semakin sebal. Akhirnya Minri berniat berbalik dan beranjak pergi mencari Jaehee yang mungkin kini sangat membutuhkannya.
                Srettttt…
                Yongguk menarik lengan minri kuat dan langsung mencium minri saat itu Juga.
                Yura Shock, Daehyun menelan Ludah tak percaya, jihye mengucek-ucek matanya mencoba mencari kebenaran dengan apa yang dia lihat.
                Minri tertegun tak percaya, dia hanya terdiam mendapati perlakuan reflex Yongguk. Namun semenit kemudian merasa itu salah, minri tersadar dan berusaha mendorong Yongguk. Namun Yongguk malah semakin mengeratkan dekapannya.
                *hey ini bukan FF yadong* -_-
               Akhirnya Minri terlena juga dan balas mendekap Yongguk. Dan tiga orang yang berada di TKP mulai kabur dari lokasi. Berharap tak mengganggu atau karena mau? Molla…
===

                “Baiklah… menangislah sepuasmu.” Himchan sedikit berbisik mendekap Jaehee. Ntah kenapa saat itu juga Jaehee merasa seolah tak mau melepaskan pelukan Himchan.
                “Dia telah menikah… dan aku seperti orang bodoh sekarang.” Jaehee berkata lirih dalam dekapan Himchan.
                “Apa kau tidak menyadari sesuatu Park jaehee?” mendengar pertanyaan Himchan seketika itu juga isak tangisnya berhenti. Dan melepaskan dekapan Himchan kemudian menatap mata Himchan tak mengerti.
                “Ini… apa kau tak menyadarinya?” Himchan menunjuk Hati jaehee.
                “mm..maksud sunbae?” Jaehee maish belum yakin dengan dugaannya.
                “Hatimu.” Himchan tiba-tiba terlihat serius. Jaehee hanya terdiam berfikir. “Apakah… tidak ada orang lain di hatimu selama ini selain dia?” Tanya Himchan kemudian.
                Jaehee mengalihkan perhatiannya dari Himchan dan mencoba merenungi perasaannya sendiri.
                “Ada seseorang yang dengan bodohnya menyukai seorang gadis yang sangat aneh. Dengan berbagai alas an dia ingin dekat dengan gadis itu. Berusaha menghukumnya, berusaha membuatnya masuk ruang penertiban sekolah, agar dia bisa dekat dengan gadis itu. Setiap kali mengingat senyumnya, orang itu tidak akan mampu bernafas,tidak bisa tidur bahkan dia tidak bisa pup *etdah -_-*” Himchan berbicara panjang kali lebar kali tinggi kali miring.
                Jaehee sedikit terkejut mendengar perkataan Himchan dan kembali menatap Himchan.
                “Namun orang itu tak mengetahui perasaan gadis itu seperti apa? Pada awalnya… dia sangat yakin gadis itu juga menyukainya, namun pada akhirnya orang itu mengetahui ternyata gadis yang dia sukai itu telah menanti seseorang. Sakit. Tentu saja.”
                “Sunbae..” Jaehee mulai mengerti arah pembicaraan Himchan.
                “mungkinkah orang itu mampu mendapatkan hati gadis bodoh itu?” Himchan bertanya pada Jaehee dengan tatapan sendu.
                Jaehee terdiam tak mampu menjawab pertanyaan Himchan. karena dia tau arah pembicaraan Himchan yang sesungguhnya.
                “Aku menyukaimu park jaehee. sangat menyukaimu.” Himchan meraih tangan jaehee dalam genggamannya.
                Jaehee tak menjawab. Dia beranjak berdiri melepaskan genggaman tangan himchan. dia berjalan pergi dengan perasaan bingung. Himchan menatap kepergian jaehee dengan tatapan sendu.
TBC chapter 11 part 2 end
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar