FOUR FOOLISH SINGLES 11 part 1
Author : Yonggyu90
Main Cast :
B.A.P
Park
Minri
Park Jaehee
Choi Jihye
Park Yura
Length : Continuous
Genre : Friendship
and etc.
Rate : 13+
note : banyak typo dan cerita semakin gaje xD
Chapter 11 part 1
“Aku
rasa kau sudah mengalami banyak peningkatan.” Doojoon duduk di meja di mana
Minri membuat kaligrafi huruf Hanja.
“Jangan
menatapku seperti itu, itu membuatku risih.” Minri berkata tanpa menatap
Doojoon.
“Wae?
Bahkan dulu kau sangat suka jika ku perhatikan.” Doojoon masih menatap Minri.
Minri
mendongak kea rah jam dinding sesaat.
“Aku
rasa waktunya sudah lewat, jadi aku akan pergi.” Minri beranjak dari duduknya.
“Oh… ne, Oppa… sekarang dan seterusnya aku menganggapmu sebagai oppaku. tak
lebih.” Minri tersenyum dan keluar ruangan meninggalkan Doojoon yang masih
tercengang. “Khalkae…!” Minri sedikit membungkuk dan berlalu meninggalkan
Doojoon.
“Jagiya…
aaa….” Di sedut cafeteria terlihat Yura menggelayut manja pada Daehyun dan
mereka terlihat saling menyuapi. Sedangkan dua makhluk langka di depan mereka
hanya nyengir menatap pemandangan horror di depan mereka.
Minri
sesekali meneguk ludah tercengang melihat Yura dan daehyun, Jihye menopang
dagunya dan melongo melihat Hyun-Ra horror.
“AA….”
Daehyun membuka mulutnya ketika Yura hendak menuapinya dan bergaya seolah dia
menyuapi bayi.
“Yaaa….
Kalian ini menjijikkan sekali.” Akhirnya Minri membuka suara dan melipat
tangannya seraya menyandarkan tubuhnya pada kursi.
“Wae…???”
Yura dan Daehun menatap Minri sebal.
“Eonnie-ya…
perasaan kau kemarin masih menangis karena Daehyun Sunbae.” Jihye ikut
menyandarkan tubuhnya di kursi.
“Eohh…
Jinja?” Daehyun sedikit terkejut. kemudian beralih menatap Yura yang masih
bergelayut manja pada Daehyun. “Jagiya… apa kau menangis karenaku?” Daehyun
bertanya manja pada Yura.
“Oppa
menyakitiku kemarin, jadinya aku masih sedih.” Yura memasang ekspresi
bertingkah seolah-olah ingin menangis.
“Oppa??”
Jihye dan Minri bertanya serempak.
“Aniya…
aniya… aniya… jagiya…. Mianhae….” Daehyun memonyongkan mulutnya sembari
mengusap-usap pipi Yura yang merajuk.
Minri
dan Jihye hanya menatap semakin horror.
“Aku
rasa Daehyun sunbae ketularan ketidakwarasan kita.” Minri berbisik kepada
Jihye.
“Eoh…”
Jihye menyetujui anggapan minri.
“Aku
mendengar kalian. Jangan panggil aku Sunbae lagi…. Panggil aku oppa. O-P-P-A
araseo. Biar kita lebih akrab.” Daehyun melirik sekilas kea rah Yura yang memasang
wajah kagum pada Daehyun.
“Gereom!”
Minri dan Jihye menjawab bersamaan dengan ekspresi yang berbeda. Jihye terlihat
bersemangat sedangkan minri terlihat malas.
Yura
dan Daehyun kembali bermanja-manja aneh seperti orang kesurupan.
“Akhirnya
aku bertemu denganmu di sini.” Seorang namja bersuara sedikit berat berkata
pada Jaehee di bangku bawah pohon belakang sekolah.
“Ye…”
jaehee tersenyum simpul dengan menundukkan wajahnya dan memainkan jari
tangannya.
“Aku
membaca suratmu Jaehee-ya.” Soohyun menoleh dan menatap Jaehee sendu.
“gereom…_”
“Mianhae….”
Soohyun memutus kalimat Jaehee. jaehee menatap mata Soohyun dalam. “Mianhae….
Aku tak sempat mengucapkan selamat tinggal padamu. Aku harus menjalani wajib negaraku,
aku tak ingin kau sedih.” Ucap Soohyun dengan menatap jaehee lekat.
“geuraeseo….
Oppa masuk wajib militer saat itu? ahhh araseo… aku mengerti.” Jaehee menunduk
kembali.
“Aku
juga menyukaimu Jaehee-ya… geundae…”
“Waeyo?
Oppa menyukaiku juga kan? Geundae wae???” jaehee mulai merasakan ada yang tak
beres dengan hatinya. “Kalau oppa juga menyukaiku… kenapa oppa mengatakan
‘geundae’? seharusnya oppa mengatakan ‘mari kita berkencan’ atau ‘mari kita
saling menjaga’ eoh… harusnya kau mengatakan itu…” jaehee akhirnya menangis
juga. Padahal dia merasa dia tak harus menangis seperti itu. dia juga tak tau
apa yang akan di katakana Soohyun selanjutnya. Tapi dia sangat yakin dengan
hatinya.
“Jaehee-ya…”
Soohyun mengusap rambut kuncir kuda jaehee penuh perasaan bersalah. “Aku berada
dalam situasi yang sulit saat ini.” Soohyun tak tau harus bagaimana menjelaskan
pada jaehee.
“Apa
karena kita terpaut usia yang begitu jauh? Aku tak peduli tentang hal itu.”
jaehee menatap Soohyun lagi dengan air
mata yang tak berhenti mengalir di pipinya.
“Jaehee-ya…”
Soohyun menunjukkan jari manis di tangan kirinya pada jaehee.
DEG!
Jantung
jaehee berhenti berdetak saat itu juga. Cincin. Dia melihat sebuah cincin telah
melingkar dengan sangat buruknya di jari manis Soohyun.
“Aku
telah menikah.”
CTARRRRR!!!
Seolah
tersengat halilintar Jaehee merasa mati saat itu juga. Dia hanya terdiam tak
mampu berkata apapun.
“Aku
menikah setelah keluar dari Wajib Negara. Dan itu karena…..” Soohyun mengambil
nafas dalam. “Karena aku menolong sepasang suami isteri yang mendapat
kecelakaan. Dan permintaan terakhir mereka adalah… aku harus menikahi putri
semata wayang mereka.” Soohyun menggapai tangan Jaehee. “Mianhae Jaehee-ya.”
Jaehee
tak kuasa lagi menahan tangis. Soohyun meraih jaehee dalam pelukannya mencoba
menenangkan.
‘Aku
akan menunjukkan bakat bermain gitarku pada jaehee.’ucap Himchan ketika
berjalan menyusuri koridor dengan membawa sebuah gitar dan memasang senyum di
bibirnya.
“Hyung…
mau ke mana?” Zelo yang berjalan dari arah berlawanan merasa heran melihat
Himchan yang menenteng sebuah gitar dan tersenyum-senyum aneh.
“Mauu…
berjuang.” Jawab himchan enteng dan mengabaikan Zelo yang masih bengong.
Namun
seketika langkah Himchan terhenti ketika dia melihat seorang siswi dengan
rambut kuncir kuda tengah menangis dalam pelukan seorang namja.
“Jaehee?”
Himchan bergumam. Dan seketika itu senyumnya pudar. Dia berdiri mematung
menatapdua insane tersebut selama beberapa menit sampai terlihat namja itu
meninggalkan siswi yang ternyata Jaehee itu duduk sendirian di bangku bawah
pohon dengan tatapn kosong.
Sedangkan
jaehee, kini dia terus saja memikirkan hatinya yang kini sangat rapuh dan
serasa tercabik-cabik.
“Uljima.”
Himchan memegang pundak jaehee perlahan dan kemudian ikut duduk di sampingnya.
“Sunbae!”
Jaehee langsung menghambur dalam pelukan Himchan dan menangis di sana. Himchan
membalas dekapan jaehee dan mengusap kepala jaehee lembut.
===
“Aigoooo….
Aku lupa!” Yura tiba-tiba tersentak ketika tengah bermanja-manja dengan Daehyun
di depan Minri dan Jihye.
“Wae???”
Tanya minri. Daehyun hanya menatap Yura penuh tanda Tanya.
“Aku
lupa… bukankah aku tadi sebenarnya berniat mencari jaehee? Ahhh… Shin
seonsaengnim ternyata Soohyun Oppa.”
BRUSTTTTTT!!!!
Minri
yang tengah menenggak jus jeruknya langsung menyemburkannya ke muka Daehyun.
“Yaa….
Park Minri!!!” Daehyun langsung berkilat-kilat hendak bertransformasi. Namun
ketika dia menyadari Yura di sampingnya, seketika itu juga rasa bencinya pada
minri menghilang dan memasang aegyo kea rah Yura yang tengah melotot kea rah
daehyun.
“Jangan
bercanda Yura-ya, Soohyun oppa tak tau kini ada di mana.” Minri masih tak
percaya.
“Soohyun
itu siapa?” Jihye yang tak tau apa-apa hanya mengeluarkan tatapan polsnya.
“Benar,
aku tak berbohong. Tapi… dia sepertinya sudah menikah.” Tiba-tiba ekspresi
wajah Yura berubah kusut.
“Araseo.
Jika dia sudah tau, dia pasti sangat membutuhkanku saat ini.” Minri beranjak
berdiri hendak mencari Jaehee.
“Park
Minri!” sebuah suara berat menghentikan langkah Minri. Jihye, Yura dan Daehyun
menatap mereka bingung.
“Ye?”
Minri berbalik menoleh kea rah suara tersebut.
“Park
Minri..” Namja itu hanya menatap minri dan mengucapkan namanya. Terlihat dia
sangat bingung dengan apa yang akan dia katakana.
“Waeyo
yongguk sunbae?” Minri bertanya sekali lagi. Namun Yongguk masih terdiam dan
itu membuat Minri semakin sebal. Akhirnya Minri berniat berbalik dan beranjak
pergi mencari Jaehee yang mungkin kini sangat membutuhkannya.
Srettttt…
Yongguk
menarik lengan minri kuat dan langsung mencium minri saat itu Juga.
Yura
Shock, Daehyun menelan Ludah tak percaya, jihye mengucek-ucek matanya mencoba
mencari kebenaran dengan apa yang dia lihat.
Minri
tertegun tak percaya, dia hanya terdiam mendapati perlakuan reflex Yongguk.
Namun semenit kemudian merasa itu salah, minri tersadar dan berusaha mendorong
Yongguk. Namun Yongguk malah semakin mengeratkan dekapannya.
*hey
ini bukan FF yadong* -_-
Akhirnya
Minri terlena juga dan balas mendekap Yongguk. Dan tiga orang yang berada di
TKP mulai kabur dari lokasi. Berharap tak mengganggu atau karena mau? Molla…
===
“Baiklah…
menangislah sepuasmu.” Himchan sedikit berbisik mendekap Jaehee. Ntah kenapa
saat itu juga Jaehee merasa seolah tak mau melepaskan pelukan Himchan.
“Dia
telah menikah… dan aku seperti orang bodoh sekarang.” Jaehee berkata lirih
dalam dekapan Himchan.
“Apa
kau tidak menyadari sesuatu Park jaehee?” mendengar pertanyaan Himchan seketika
itu juga isak tangisnya berhenti. Dan melepaskan dekapan Himchan kemudian menatap
mata Himchan tak mengerti.
“Ini…
apa kau tak menyadarinya?” Himchan menunjuk Hati jaehee.
“mm..maksud
sunbae?” Jaehee maish belum yakin dengan dugaannya.
“Hatimu.”
Himchan tiba-tiba terlihat serius. Jaehee hanya terdiam berfikir. “Apakah…
tidak ada orang lain di hatimu selama ini selain dia?” Tanya Himchan kemudian.
Jaehee
mengalihkan perhatiannya dari Himchan dan mencoba merenungi perasaannya
sendiri.
“Ada
seseorang yang dengan bodohnya menyukai seorang gadis yang sangat aneh. Dengan
berbagai alas an dia ingin dekat dengan gadis itu. Berusaha menghukumnya,
berusaha membuatnya masuk ruang penertiban sekolah, agar dia bisa dekat dengan
gadis itu. Setiap kali mengingat senyumnya, orang itu tidak akan mampu
bernafas,tidak bisa tidur bahkan dia tidak bisa pup *etdah -_-*” Himchan
berbicara panjang kali lebar kali tinggi kali miring.
Jaehee
sedikit terkejut mendengar perkataan Himchan dan kembali menatap Himchan.
“Namun
orang itu tak mengetahui perasaan gadis itu seperti apa? Pada awalnya… dia
sangat yakin gadis itu juga menyukainya, namun pada akhirnya orang itu
mengetahui ternyata gadis yang dia sukai itu telah menanti seseorang. Sakit.
Tentu saja.”
“Sunbae..”
Jaehee mulai mengerti arah pembicaraan Himchan.
“mungkinkah
orang itu mampu mendapatkan hati gadis bodoh itu?” Himchan bertanya pada Jaehee
dengan tatapan sendu.
Jaehee
terdiam tak mampu menjawab pertanyaan Himchan. karena dia tau arah pembicaraan
Himchan yang sesungguhnya.
“Aku
menyukaimu park jaehee. sangat menyukaimu.” Himchan meraih tangan jaehee dalam
genggamannya.
Jaehee
tak menjawab. Dia beranjak berdiri melepaskan genggaman tangan himchan. dia
berjalan pergi dengan perasaan bingung. Himchan menatap kepergian jaehee dengan
tatapan sendu.
TBC chapter 11 part 2 end
Tidak ada komentar:
Posting Komentar