Blogger Widgets

Entri Populer

Rabu, 12 Juni 2013

FF IT'S COLD B.A.P chapter 6 (fantasy)












It’s Cold 6

Author              : Yonggyu90
Genre               : Fantasy
Main Cast        : Kim Himchan B.A.P , Jasmine (OC/Reader) & Zelo B.A.P
Supporting Cast : B.A.P
Length              : Continuous
Rate                   : 13+
Note                  :
·         nama-nama  tumbuhan (sweet alyssum, aconite,wisteria, pohon yew, dll) di dalam FF ini bukanlah rekayasa saya, melainkan itu adalah nyata, hasil dari ciptaan Tuhan YME. Silahkan searching di National Geographic.^^
·         Yang meminta B.A.P lainya di banyakin, mianhae. Di sini sudah jelas Main castnya Himchan dan Zelo^^ jadi member lainnya hanya pemeran pembantu (cameo) saja.^^
                           
                FF Gaje ini hanya untuk mereka yang mau membacanya, bagi yang tak suka mohon jangan bash. Ini murni dari otak saya yang juga gaje overload =D bagi yang tak berminat boleh mengabaikannya.^^ dan yang menyukainya mohon Like & Comment ne^^ biar saya tau ini FF layak atau tidak J





Chapter 6

Daehyun mendekati himchan ketika semua temannya telah pulang.
“Hyung… aku mengerti perasaanmu. Sadarlah… kalian berbeda.” Tangan kanannya menepuk pundak himchan menguatkan.
“Daehyun ah… aku semakin tak ingin jauh darinya.” Himchan mengangkat tangan kanannya dan mengusap wajahnya frustasi.
“Sabarlah!” Daehyun menguatkan sekali lagi.
---

“Jasmine? Kau masih ada?” seru angel lily ketika mendapati jasmine tengah tersenyum di depannya. Dia langsung melesat memeluk Jasmine. “Bagaimana kau bisa selamat? Kami semua mencarimu.” Jasmine hanya tersenyum.
“sepertinya kalian perlu waktu untuk berdua. Dan aku harus menurunkan hujan di gurun selatan. Jadi aku pikir aku harus ergi.” Zelo tersenyum melihat kedua angel itu yang tengah melepas rindu.
“Baiklah… hati-hati!” Angel lily melepaskan pelukannya dari jasmine dan menatap Zelo. Zelo mengangguk. Dan kemudian sayapnya mengembang. Dengan sekali hentak dia sudah tidak ada.
“kau belum menjawabku .” Angel lily berbalik menoleh ke jasmine setelah kepergian Zelo.
“Maafkan aku.” Jasmin menunduk. Kemudian kedua tangannya menggapai tangan Angel Lily dan mereka saling berpegangan. Kedua mata mereka saling menutup. Sebuah cahaya lemah berpendar di genggaman tangan mereka. Beginilah cara mereka bercerita sesuatu yang rahasia. Tanpa harus berkata, angel Lily mampu merekam memory yang di lakukan Jasmine beberapa waktu silam. Dia melihat kilasan cerita yang dilakukan jasmine.
Tiba-tiba angel Lily tersentak satu langkah ke belakang dan genggaman tangan merekapun terlepas. Terlihat gurat kegalauan di wajah angel Lily yang begitu teduh.
Jasmin kemudian duduk berjongkok di depan angel Lily dengan perasaan bersalah.
“Maafkan aku Angel. Aku tak tau apa yang terjadi padaku. Jika aku bersalah hukumlah aku.” Suara Jasmine gemetar.
Angel lily tak mampu berkata. Dia hanya terdiam dengan perasaan bingung.
“Akulah yang bersalah Jasmine.” Ucapnya kemudian. “maafkan aku…”
Jasmine mendongak kearah angel lily tak percaya. “Kenapa angel berkata begitu?” tatap Jasmine penuh tanda Tanya.
“Waktu itu… aku bertugas ke bumi timur. Di sana musim dingin baru berakhir dan bunga-bunga bermekaran. Kemudian aku melihat sebuah bunga sweet alyssum yang menggantung indah di sebuah tempat  di puncak gunung bersalju. Bunga itu tumbuh sendirian. Bunga itu terlihat bersinar seolah menginginkanku untuk memetiknya.” Angel lily berjalan membelakangi jasmine yang masih duduk berjongkok. Jasmine hanya mendengarkan cerita itu tak mengerti.
“Dengan perasaan Bahagia aku membawanya kembali kelangit. Di sepanjang jalan di surga aku memetik beberapa bunga, yang akhirnya aku menciptanya menjadi Angel sepertiku. Kau tau siapa dia??”
Angel Lily menatap Jasmine. Jasmine akhirnya menyadari itu adalah dirinya.
“itu diriku?” jasmine bangkit berdiri menatap angel lily. Balik bertanya.
“Ya.. itu dirimu sayang. Sekarang kau tau kenapa kau berbeda dengan angel lainnya?” Angel lily mengusap kedua pipi jasmine dengan kedua tangannya. “salah satu bunga penyusunmu berasal dari bumi.karena Itulah kenapa kau memiliki cinta dan bisa menangis. Karena itulah kenapa kau sedikit manusiawi.” Angel lily memejamkan matanya. Seakan dia menahan sesak didadanya.
Jasmine terbelalak tak percaya, dia mengira dirinya murni dari tanaman surga. “Angel…” Jasmine berkata kemudian. “Apakah ini sebuah kesalahan?? Apa aku akan mendapatkan Hukuman dari Alam?” Jasmine menyiratkan kekhawatiran.
“Tidak… kau tak akan dihukum. Jika… kau mampu melakukan sebuah syarat.” Angel Lily menatap jasmine lekat.
“Sebuah syarat? Apa itu??” Jasmine berharap itu bukanlah hal yang berat.
“kau…” Angel Lily menatap Jasmine “harus mencarikan pasangan untuk Himchan.”  Jasmine tersentak. Suara Angel Lily kini serasa mencekik lehernya. ‘tidak..tidak mungkin aku melakukan itu!’ hati jasmine mulai memberontak. Dia tak mampu berkata. Tubuhnya serasa luluh bagai lilin yang mencair.
“Bagaimana… aku… bisa…” lirih Jasmine tercekat. Yang suaranya hampir tak terdengar oleh Angel Lily.
“Pernah kah kau dengar dulu ada Angel bernama Rose. Dia juga bukan Angel murni seperti dirimu. Dia terjebak cinta dengan manusia bernama Jung Daewon. Dia tak mampu melakukannya dan akhirnya dia memilih melebur menjadi Abu. Ku mohon. Jangan lakukan kesalahan seperti Angel Rose.” Angel lily menatap jasmine penuh harap.
Dan jasmine hanya bisa terdiam tak bersuara. Dia mencerna perkataan angel Lily.
---

Sudah hampir dua minggu berlalu sejak kejadian itu. Jasmine tak kuncung datang.  Himchan masih menunggu jasmine. Dan  masih menunggu.
“Kau tak ada kabar sama sekali. Bahkan aku tak menemukan wangimu. Kau ada di mana?” Himchan terduduk lemas di balkon apartemennya. “Taukah kau aku serasa ingin mati tanpamu.” Dia masih menatap langit pagi itu yang sedikit tertutup awan. Gerimis tipis mulai turun. Namun matahari tetap mampu menunjukkan sinarnya.
Semerbak wangi menusuk hidung himchan yang semakin nyata dan nyata. Wangi itu semakin dekat dan dekat. Himchan langsung terlonjak berdiri dan mengamati sekelilingnya. Mencari si pemilik wangi itu.
“Himchan ah… aku di sini.” Sebuah angin berhembus semilir ketika terdengar suara selembut beledu memanggil namanya. Himchan menoleh ke arah suara tersebut. Dia langsung bergerak mendekati bidadari bergaun ungu violet itu dan mendekapnya erat.
“Aku merindukanmu.” Himchan terisak dalam pelukannya.
“Aku juga sangat merindukanmu. Jangan menyiksa dirimu. Aku tak menginginkannya.” Jasmine melepaskan pelukan Himchan dan menatapnya lekat.
“Kau bagai candu, aku sungguh tak bisa hidup tanpamu.”
“Aku tak akan pergi lagi.” Jasmine tersenyum.
Himchan merasa tenang mendengar perkataan Jasmine. Gerimis mulai mereda. Di langit Nampak terlihat sebuah pelangi nan indah tengah bertengger. Himchan mentap pelangi itu sembari tersenyum.
“Lihat pelangi itu sangat indah bukan?” Himchan menunjukkanpelangi itu pada jasmine. “andai saja aku bisa mengunjunginya bersamamu.” Himchan tertawa menyadari imaginasinya yang konyol.
“Mau kah kau ku ajak ke suatu tempat?” jasmine tersenyum sembari mengedipkan mata kanannya gemas.
“Ke mana?” Himchan menatap jasmine penasaran.
“Ikutlah…” jasmine menarik tangan himchan berjalan sedikt ke pinggir balkon apartemennya. Himchan masih tak mengerti.
“injak kedua kakiku.” Jasmine memberi perintah pada himchan yang disambut keterkejutan dan penolakan darinya.
“Ne?? tidak… itu akan menyakitimu.” Himchan menggeleng dan  beranjak pergi, namun jasmine kembali menariknya manja.
“Ayolah…” sebuah senyuman manis keluar dari bibir Jasmine yang membuat himchan tak mampu menolaknya.
“Baiklah aku akan melakukannya.” Himchan mengiyakan dengan sedikit cemberut.
“tunggu sebentar.” Tiba-tiba jasmine teringat sesuatu. Dia mengeluarkan panah dan anak panahnya yang berwarna putih dari balik tangannya. Kemudian tangan kirinya mengangkat busur panah putih itu ke arah langit. Dengan tangkas dia memasangkan anak panahnya. Dia terlihat tegas dan sangat menakjubkan. Himchan hanya mampu membelalakkan matanya menatap apa yang di lakukan Jasmine.
ZZLAAAASSSSSSS!!!
Jasmine menembakkan anak panah itu ke arah pelangi di angkasa. Dan tiba-tiba pelangi itu terlihat lebih indah dan jelas.
“Ayo… sekarang injak kakiku.” Perintah jasmine lagi setelah dia menyembunyikan panahnya di balik tangannya.
Dengan ragu-ragu himchan mulai melepas alas kakinya dan menginjak kedua kaki jasmine yang tanpa memakai alas. “apa yang akan kau lakukan?” Himchan bertanya ragu-ragu. “Apa ini tidak sakit?” Himchan merasa sedikit tidak nyaman.
“sepertinya kau lebih pantas menjadi seorang perempuan dari pada lelaki, kau cerewet sekali.” Jasmine pura-pura sebal.
“Baiklah aku diam.” Ucap himchan sedikit tertawa dan menyilangkan telunjuknya di depan mulutnya. Mengisyaratkan dia akan diam.
“letakkan kedua tanganmu di pundakku.” Jasmine memberi instruksi lagi.
“Seperti ini?” Himchan meletakkan tangannya.
“Ya…” jasmine tersenyum, “sudah siap?”
“Siap untuk apa??” Himchan tak mengerti.
“Tutup matamu atau kau akan tau akibatnya.” Jasmine meletakkan tangannya di pinggang himchan.
“Ahhh kau pintar sekali mengancamku eoh?” Himchan terlihat semakin penasaran. Sampai akhirnya dia memejamkan matanya daaaan….
ZLLLAAAAAAAAPPP
Jasmine membuka sayapnya dan membawa himchan melesat terbang ke angkasa.
“apa yang kau lakukan? Kenapa aku merasa dingin?” Himchan masih menutup mata.
“Jangan membuka mata!” Jasmine memberi perintah. Namun karena perintah jasmine ini, Himchan malah merasa semakin penasaran. Hingga akhirnya dia mulai membuka matanya perlahan. Dia mengarahkan pandangannya….
“HYAAAA    UUMMMMAAAAAAAA   ANDWAEEEEEE!!!! TURUNKAN    AKU  JEBAL!!” himchan berteriak histeris ketika mengetahui jasmine mengajaknya terbang. Dia beralih memeluk Jasmine erat.
Jasmine hanya tertawa melihat Himchan yang ketakutan.
“JEBAAAL TURUNKAAN AKUU!!!” Himchan masih berteriak Histeris. “YYYAAA APPAAA TOLONG AKU APPAAA, UMMAAAA!!! ANDWAEEEE HYYAAAAA ”
Teriakan Himchan semakin membuat  jasmine tertawa. Sayap putih bak mutiara itu masih mengepak indah di angkasa. Suara teriakan Himchan dan tawa Jasmine yang menyatu menjadi sebuah simphoni langit yang begitu aneh.
Akhirnya… Jasmine menginjakkan kakinya dan menangkupkan sayapnya. “Sudah… bukalah matamu…” terdengar nafas himchan yang memburu. Detak jantungnya seakan berhenti karena terlalu cepatnya berdetak. Dia sangat ketakutan.
Dengan perlahan Himchan melepaskan pelukannya dan turun dari kaki Jasmine. Wajahnya terlihat pucat.
“apa kau baik-baik saja?” jasmine bertanya sembari mengusap kedua pipi Himchan.
“Apa aku terlihat baik-baik saja??” himchan terlihat lemas. “Aku hampir mati.”
Tawa jasmine terdengar begitu merdu bak suara nyanyian bidadari di pagi hari. Sejenak dia lupa kalau Jasmine memanglah bidadari.
“Kau begitu kejam!” Himchan mengerucutka bibirnya.
“Sekarang lihatlah kita ada di mana?” jasmine mengedipkan matanya sembari tersenyum kepada himchan.
Himchan kemudian mulai mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Kosong tidak ada apapun. hanya kabut-kabut tipis di sekitarnya. Kemudian dia melihat ke arah lain.
“HYAAAA APA ITU DI SANA???”
“Itu daratan tempat tinggal manusia sepertimu.” Jasmine mengangguk.
“MWOOOO???” Himchan terkejut. Wajahnya kembali memucat.
“Jangan takut… aku takkan membiarkanmu terjatuh.” Jasmine menenangkan himchan. “Coba sekarang lihatlah, apa yang kau pijak?” jasmine kembali tersenyum misterius. Wajah himchan semakin memucat. Takut menebak apa yang kini di pijaknya.
TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar