Four foolish singles
Author : Yonggyu90
Main Cast : B.A.P
Park
Minri
Park Jaehee
Choi Jihye
Park Yura
Length : Continuous
Genre : Friendship and etc.
Rate :
13+
notes : ini asli buatan saya dan dari imaginasi saya, kalo ada yang demo ini punya dia berarti dia udah kagak waras -_-
Chapter
1
Pagi
ini matahari bersinar begitu terangnya, cuaca tampak cerah tidak seperti sehari
sebelumnya yang tertutup kabut dan bersalju tipis. Para pelajar Nampak berjalan
ke arah sekolah masing-masing. Terlihat beberapa dari mereka Nampak bersenda
gurau satu sama lain. Ada juga yang tengah berkejaran.
Sekolah
Menengah TS kala itu tengah heboh. Pasalnya mereka kini tengah di hadapkan
dengan Olympiade regional tahunan yang mencakup semua bidang. Sang presiden
sekolah Kim Himchan Nampak terlihat sangat sibuk. Dia membawa buku ke sana ke
mari terlihat seperti penjual buku di pasar loak di perkampungan Ilsan. Sang atlet Taekwondo bermuka dingin Bang
Yongguk juga terlihat tengah melakukan latihan memukuli kayu dengan
berteriak-teriak seperti orang kesetanan.
Yoo Youngjae the little Einstein
terliahat Nampak bernafsu dengan buku-bukunya, seolah itu adalah jjangmyeon
yang menggiurkan. Matanya kini terlihat sedikit mengalami dislokasi. Jung
Daehyun si penceloteh, Nampak tengah berorasi, Dia terlihat seperti orang yang
tengah mengalami kelainan kejiwaan. Karena dia berteriak-teriak sendiri di
dalam sudut gedung yang kosong. Begitu bersemangat. Si taller Zelo terlihat
tengah mencoba memasukkan bola ke dalam ring. Tubuhnya yang kurus tinggi
menjulang membuatnya terlihat seperti sebuah icon dalam film animasi. Keren. Di
sudut lain gedung, terdengar suara music hiphop yang mendentum begitu kerasnya.
Terlihat namja berwajah angel berotot tengah melakukan grumpling. Ya dia si
breakdancer Moon Jongup.
Di saat semua tengah sibuk
melakukan latihan menyambut hari penting negaranya itu, beberapa siswi Nampak
terlihat masa bodo dengan hal itu. Park Minri terlihat menikmati membaca buku
xxx nya di sudut gudang sekolah, Dia tengah meninggalkan kelas Jung seonsangnim
yang menurutnya terlalu menjenuhkan. Dia tampak begitu bergairah membaca buku
tersebut. Sesekali dia menggigiti kuku jarinya dan memejamkan matanya. Bukan,
bukan novel yadong yang di bacanya, melainkan komik Doraemon.
Sedangkan di sudut lain, seorang
siswi Nampak tetidur di atas buku tulisnya yang terbuka. Kupingnya Nampak
tertutup headset yang tersambung ke Ipod hijau muda kesayangannya. Dan kini bukunya
yang suci telah ternoda. Liurnya terlihat membanjiri buku suci tanpa dosa itu.
Sesekali dia terlihat terbangun dan membalik bukunya mencari lembaran yang
masih suci untuk dinodai kembali dan kemudian tertidur lagi, dialah Park Jaehee
saudari kembar Park Minri. Park jaehee terkenal dengan sifat masa bodonya. Di
samping Jaehee, terlihat seorang siswi yang sesekali menatap cermin kecil di
tangan kirinya untuk merapikan rambutnya, Dialah Park Yura sepupu Park Twins.
Yura membawa cermin kemana pun dia
pergi dan setiap 10 menit sekali dia akan menatap cermin memperhatikan wajahnya
dan merapikan rambutnya. Dia paling paranoid dengan jerawat dan rambut
berantakan. Di sudut lain, seorang siswi kelas satu cantik nan tinggi menjulang
bahkan model professional pun kalah tinggi dengannya, Nampak terlihat tengah
menulis-nulis sesuatu di bukunya. Dia sangat pintar, bahkan dia mampu
menyeleseikan soal yang manusia rata-rata tidak mampu menjawabnya. Misalkan seperti
ini: “Jimin adalah adek sepupunya anak dari cucu keponakannya Hana, berarti
siapa ayah Jimin?”
Pertanyaan yang sangat absurd untuk
di jawab. Tapi dia dengan enteng akan menjawab, “berarti ayah Jimin adalah
suami dari Ibu Jimin.” Nah loh… yah pasti ajah jawabannya kek gitu. Karena
kepintarannya ini dia terlihat sedikit lola. Dia adik sepupu Park Yura.
“Jaehee yaa… ireona palli!!!” Yura
berusaha membangunkan Jaehee.
“Hm…. Slurrrpp” jaehee hanya
bergumam dan menyedot ilernya sebelum akhirnya tertidur lagi.
“Yaaa.. park Jaehee.” Yura
menggoyang-goyangkan tubuh Jaehee.
“Waeirae????” Jaehee merasa kesal
dan sedikit membentak kea rah Yura. Namun kemudian dia menjadi sangat shock
ketika di dapatinya sang seonsangnim tengah berada di sampingnya. Dia menoleh
ke seluruh kelas dan hanya mendapati tatapan simpati dari teman-teman
sekelasnya.
‘Mampus deh!’ batin Jaehee. Dan
kembali menoleh ke Jung seonsangnim dan memamerkan senyum anehnya.
“Jawab pertanyaan saya tadi park
Jaehee.” Jung seonsangnim menatap jaehee seolah ingin menerkamnya.
“Ahhh ye?” Jaehee terkejut dan
mencoba mencari pertolongan dengan menoleh ke Yura. Namun yura hanya menunduk
pura-pura tidak melihat jaehee yang menoleh ke arahnya. “Ahhh mianhae
seonsangnim, pertanaannya apa?” Jaehee mencoba tersenyum, namun itu terlihat
aneh seperti orang penderita Parkinson.
Kini Jung seonsangnim seolah
menyiratkan tatapan ‘Kau Harus mati’ kepada Jaehee. Jaehee hanya mampu
mempersiapkan diri menerima hukuman dari Jung seonsangnim.
---
Kini dia benar-benar harus menerima
cobaannya. Di kala teman-temannya tengah asik pergi ke kantin, dia harus
berdiri di bawah tiang bendera dan mengangkat satu kakinya.
Minri dan Yura yang duduk di bangku
depannya tak henti menertawakannya.
“Ya… hentikan!” jaehee merasa risih
juga, “awas kalian nanti di rumah.” Jaehee mengacungkan kepalan tangannya kea
rah mereka berdua. Namun tawa sadis mereka malah semakin menjadi.
“GYAHAHAHA… RASAIN LO!” Minri
menyumpahi adik kembarannya sendiri.
“Yaa… eonnie… waegurae???” murid
kelas satu yang masih sepupu Yura itu datang mendekat dan ikut tertawa tanpa
belas kasih. “GYAHAHAHAHA EONNIE KENA HUKUMAN LAGI?? INI YANG KE BERAPA???”
Tanya Jihye mengejek. Mereka tidak ada yang menjawab dan hanya menertawakan
Jaehee.
“Yaaa hentikan!” jaehee memanas
“awas kalian!” jaehee dengan sigap melepas sepatu kanvas sebelah kanannya dan
langsung melemparkan kea rah mereka.
BLUGHHH!!! Sepatu itu mengenai
kepala seseorang. Jaehee terbengong. Tiga yang lainnya memegang kepala
masing-masing sambil membelalakkan matanya. Tidak. Sepatu itu tidak mengenai
mereka melainkan…
Seorang namja yang terkenal paling
tampan, paling rapi dan paling paling paling kini terlihat memmbungkuk
mengambil sepatu kanvas yang beberapa detik lalu mengenai jidatnya yang kini
terlihat sedikit mengalami penurunan kadar ketampanannya karena timbul benjolan
ringan di sana.
“Kabur…. Kabur…” minri mengajak
yura dan Jihye berlari pergi meninggalkan jaehee.
“Yaaa… kalian….” Jaehee meneriaki,
namun tatapannya kembali kea rah namja yang kini berjalan mendekatinya.
“Apa ini???” Himchan sang presiden
sekolah mengacungkan sepatu di depan hidung jaehee yang membuatnya ingin
bersin.
“hhehhee… sunbae… itu sepatu.”
Jawab jaehee tersenyum garing. Namun sedetik kemudian senyum garingnya
berhenti. Kini Jaehee hanya menatap Himchan dengan perasaan ‘matilah aku hari
ini’.
“Hyaaa…. Kau…. Kau…. Beraninya kau
melempar sepatu ke wajah tampanku???” teriak Himchan histeris sembari
menunjukkan benjolan di jidatnya.
“mianhae… sunbae…” Jaehee menggigit
bibir bawahnya. “tapi salah sunbae juga kenapa sunbae tadi lewat situ huh?
bukankah di sana ada tulisan dilarang melintasi area rerumputan?” cerca Jaehee
dengan ucapan polosnya. Sontak Himchan menoleh kea rah TKP di mana dia
kejatuhan sepatu dan membaca papan peringatan di sana.
“yyaa..ya..ya… tapi kan tetap saja
kau membuatku mengalami trauma.” Himchan mencari-cari alasan yang tak masuk
akal. Jaehee cengo. “melempar sepatu itu adalah tindak criminal. Dan kau akan
diberi sanksi.” Himchan tersenyum penuh misteri.
“Yaaa sunbae… aku sudah dapat hukuman masa iya
dapat hukuman lagi?” Jaehee berusaha mempertahankan kesaksiannya. ‘ahhh padahal
aku mulai menyukainya, kenapa dia pervert begitu?? Weird namja’ pikir jaehee.
“Tetap saja. Kau bersalah dan harus
di hukum.” Himchan mendekati wajah jaehee. “Kau harus menemuiku seusai jam
sekolah.” Himchan beranjak pergi membawa sepatu sebelah Jaehee.
“Hyaaa… sunbae…!!!” jaehee
berteriak kea rah Himchan yang tengah berlalu pergi.
“Oh… iya… kau Park Jaehee kan?
Sepatumu aku sita sampai kau menemuiku.” Pesan Himchan sebelum dia benar-benar
meninggalkan Jaehee. Dan Jaehee hanya mendengus kesal.
---
“wuahhh namja itu benar-benar
keren….” Minri menggumam pelan ketika melewati tempat latihan Taekwondo.
“HIAAATTTT!!!” teriakan namja itu
terdengar begitu mengerikan. Namun tidak bagi Minri.
“Hyaa… apa yang kau lihat???” Yura
mencubit pipi minri yang tengah berhenti dan menempelkan wajahnya ke jendela
seperti ikan cucut.
“Aigooo eonnie… kau melihat namja
mengerikan itu?” Jihye menatap tak percaya.
“Apa kalian tau… collarbone dan
suaranya begitu seksi…” Minri mengatupkan tangannya dan menempelkannya di pipi
kirinya.
“Hyaaa itu mengerikan.” Ucap Jihye
bergidik.
“Aigooo…” Yura menggumam sembari
menatap cerminnya dan menata ponnitailnya.
“Ani… itu seksi.”
“kalian lihat matanya…. Ya
Tuhannn…..” Minri terbang dengan khayalannya.
PLETAKKKK!!!
“HYAAAA APPO!!!!” teriak minri reflex.
Bang Yongguk yang tengah latihan
terkejut mendengar teriakan di luar jendela. Dia menoleh kea rah jendela dan
mendapati tiga yeoja tengah memperhatikannya.
“ohhh ommona… dia menatap ke sini…
ayo cepat pergi sebelum leher kita dipatahkan hidup-hidup.” Yura menarik lengan
Jihye dan berlari pergi.
Minri masih memejamkan matanya dan
tersenyum gak jelas sembari tetap menangkupkan tangannya di pipinya. Dia tak
menyadari Yura dan Jihye sudah tak ada di sana.
CTAKKKKK!!!
Sebuah takbam mendarat di jidat Minri, dia sontak terkejut dan cengo.___
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar