Blogger Widgets

Entri Populer

Jumat, 14 Juni 2013

FF B.A.P FOUR FOOLISH SINGLES comedy & friendship chapt 3



Four foolish singles 3
Author                  : Yonggyu90
Main Cast            : B.A.P
                                Park Minri
                                 Park Jaehee
                                 Choi Jihye
                                 Park Yura
Length                  : Continuous
Genre                   : Friendship and etc.
Rate                       : 13+
notes : ini asli buatan saya dan dari imaginasi saya, kalo ada yang demo ini punya dia berarti dia udah kagak waras -_-  
 
Chapter 3

“emang aku pikirin tuh sepatu disita sama si chanchan presiden lebay itu?? hofhhhhh…. Sepatu gue banyak kaleee… kagak cuman itu doang.” Jaehee menggerutu sendirian sambil berjalan hanya mengenakan sepatu di sebelah kirinya seusai sekolah. “kagak peduli dah ama tuh sepatu.”
Minri, Yura dan Jihye hilang entah ke mana. Jaehee melangkahkan kakinya sendirian di koridor sekolah. Para siswa hanya menatapnya aneh.
“Emang bener ya sunbae kelas dua yang katanya kembar itu aneh?” segerombolan anak tahun pertama tengah berbisik-bisik ketika Jaehee lewat. “Lihat… ihh… benar-benar keluarga aneh.”
Jaehee yang mendengar itu langsung berhenti dan menoleh sadis kearah segerombolan anak itu.
“Yaaa… apa yang kau katakana eoh?” Jaehee terlihat beringas.
“Ahhh aa…aaa…aa…niyaa sunbae…” siswi itu tergagap dan langsung ngacir entah ke mana.
“Aihhh menyebalkan!” jaehee kembali berjalan dan menghentak-hentakkan kakinya.
“Yaaaaa… Park Jaehee mau kabur ke mana kau!!!!” Sebuah suara menghentikan langkah jaehee dan membuatnya berbalik arah.
Orang itu mengacungkan sepatu kanan yang disitanya dan berjalan mendekati Jaehee.
“Aigoo sunbae…. Mworago?” Tanya Jaehee malas sembari mengerucutkan bibirnya.
“Mworago??? Kau Tanya mworago???” Himchan terlihat sangat bengis seolah ingin memakan Jaehee hidup-hidup. “Neooo michyeoseo….!!! Lihat!!!!” Himchan menunjukkan benjolan di kepalanya yang semakin terlihat mengenaskan.
“Wuahhhh sunbae semakin tampan….” Jaehee memasang wajah kagum.
PLETAKKKK!!!
“Yaaaa…. Ini mengurangi kadar ketampananku.” Himchan menjitak Jaehee dan berteriak sampai muka Jaehee di penuhi oleh hujan local.
“Ashhh jinja….?” Jaehee menggerutu pelan dan membersihkan mukanya dengan ujung blazer almamaternya.
“neooooo harus bertanggung jawab.”
“kagak maoooooo!!! Orang aku kagak salah.” Jaehee beranjak pergi. “Buat sunbae aja sepatunya.”
“Yyyakk kau!! Mana bisa begitu.” Teriak Himchan Histeris.
Jaehee tak mengindahkan Himchan. Himchan yang merasa geregetan langsung mengejar jaehee dan menarik rambut kuncir kudanya.
“Hyyyyaaaaa sunbae….!!”
Brughhhhh!!!
Himchan menangkap Jaehee yang hampir jatuh terjengkang.

GUB GUB GUB GUB GUB…

Mereka hanya terdiam. Bunyi aneh terdengar dari arah jantung masing-masing. Seolah adegan secara slow motion seperti di pelem-pelem horror. Saling tatap. Lama… bagaikan mak lampir dan nyi blorong beradu kekuatan. Mata itu masih tetap terpaku saling tatap. Tak berkedip.

Duttthhhh….

Sebuah suara nyaring nan merdu keluar dari singgasananya. Menghancurkan momen aneh nan berharga itu. sedetik kemudian wangi yang begitu semerbak yang mampu membunuh makhluk dalam radius 1 mil itu menyebar.
“Yakkk kau kentut???” Jaehee berteriak terkejut dan sedikit kejang-kejang terkontaminasi.

GLUBUK!!!

Sontak Himchan menjatuhkan Tubuh jaehee yang tadi ada dalam rengkuhannya. Wajahnya terlihat merah merona bak Hulk tengah jatuh cinta *loh*. Tidak ada yang kalah dalam pertempuran sengit ini. begitupun jugaa… mereka tidak ada yang menang.
“Hyyaaaaaaa.” Teriak Jaehee memilukan, sehingga membuat siapa pun merasa tersentuh mendengarnya.
Buru-buru Himchan berdiri tegap dan menepuk blazer almamaternya merapikan diri. Jaehee masih terjengkang dengan keadaan yang mengenaskan. Himchan berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa.
“mana??? Siapa kentut? Aku tak mendengarnya?” Himchan terlihat mengelak.
Jaehee yang masih merasa kesakitan di bokongnya belum mampu berdiri dan menggemerutukkan giginya geram.
‘Aishhhh makhluk apa ini??? casing doang yang rapi hadehhhhh.’ Pikir jaehee dalam hati.
“yak… apa? Apa? Apa kau menatapku seperti itu?” Himchan melipat tangannya dan hanya memandangi Jaehee yang tengah terkapar kritis.
“Chhh… Aigooo… aku tak percaya ini.” Jaehee menggelengkan kepalanya tak percaya.
“HYAAAAAAA DONSAENGGIEEEEEEEEEEEEE!!!!” Minri berteriak histeris dan berlari kea rah Jaehee yang baru saja mengalami tindak kekerasan yang mengakibatkan trauma yang begitu mendalam. “jeballl bangun dongsaengie… bangunlah….Bertahanlah….” Minri heboh. “Yakk… sunbae… apa yang kau lakukan padanya apa??? Katakan… apa???” Minri histeris dan mengguncang-guncangkan tubuh himchan seolah dia tengah mengocok lotre arisan para ibu-ibu dengan penuh nafsu. “katakan apa???”
Himchan Shock.
CTAKKKKK!!!
Jaehee beranjak berdiri dan memberi takbam di jidat saudara kembarnya itu.
“Yaaa… ahhh… appo!” minri sontak melepaskan himchan  dan beralih mengusap-usap jidatnya seolah tengah menjalani syuting iklan cosmetic yang gagal tayang.
“lu pikir gua mau mati????? Ahss…..” Jaehee mengusap-usap bokongnya yang masih sedikit mengalami gegar pantat(?)
Himchan cengo.
Terlihat daehyun tengah berjalan di koridor seberang sambil berorasi. Tangannya bergerak-gerak naik turun. Sesekali dia berhenti dan memejamkan mata menggenggam tangannya kuat. sudah tentu orang yang melihat dia akan berpikir bahwa daehyun adalah korban kekerasan politik dan tengah mengalami gangguan mental kronis.
Sekejap matanya tanpa sengaja menangkap tiga sosok makhluk di koridor seberang tengah berpose aneh. Satu di antaranya memegang pantatnya, satunya mengusap-usap jidatnya dan yang satu lagi yang paling dia saat dia sedang pup tengah terlihat shock seolah melihat hantu di pelem-pelem romantic(?)
“Yak… apa yang kau lihat? Nafsu sekali hyung?” Zelo menepuk pundak Daehyun yang membuatnya berjingkat kaget dan reflex memeluk Zelo.
“Hyaaa…. Neo..neo…” Jihye yang tengah berjalan di koridor itu melihat daehyun dan zelo tengah berpelukan. Dia sangat shock. Matanya membulat lebar seakan jatuh dari sarangnya.
Daehyun dan Zelo terkejut dan saling pandang bingung tidak menyadari jika kini mereka tengah berpelukan.
“Hyaaaaa… babo! Apa yang kau lakukan padaku???” Daehyun Shock seraya melepaskan pelukannya dan langsung menyilangkan tangannya di dadanya. Zelo hanya bengong. Namun sesaat kemudian dia tersadar dan berjingkat mundur ke belakang pasang kuda-kuda seolah ingin melakukan tari balet(?)
“kkkaaa…kkk…kkaa..lliiaaann??” Jihye tergagap menunjuk kedua manusia khilaf itu bergantian. “Ahhh ne… aa…akk…aku… mengerti… silahkan di lanjutkan. Aku akan pergi.” Jihye memasang senyum garing yang terlihat aneh. Seperti dia tengah sedang mengejan menikmati panggilan alam di pagi hari. Kemudian dia ngibrit pergi.
“Hyaaa…. Chagiyaaaaa……” Panggil Zelo Histeris bak adegan di pelem thriller. Namun kemudian dia beralih menatap Daehyun yang menyilangkan tangannya menatap Jihye pergi.
“Yakkk hyung… kau menodaiku eoh.” Zelo menepuk-nepuk dadanya dramatis.
“naega wae???” Daehyun semakin mundur ke belakang takut-takut. “bukankah kau yang…”
“Aishhh… kau tega menodaiku??” Zelo frustasi. “bahkan aku belum pernah memeluk Jihye… huwaaaa….” Tangis Zelo seolah dia tengah tidak dapat jatah susu dari ummanya.
Daehyun perlahan melepas silangan tangannya di depan dada dan berjalan mendekati Zelo. “Uljima…. Mianhae…” Daehyun menggenggam tangan Zelo erat dan menatap Zelo lekat.
“UMHHHHH…” sebuah suara tertahan mengejutkan mereka lagi.
Zelo dan Daehun sontak beralih menatap kea rah suara. Jihye lagi. Dia semakin shock melihat Daehyun menggenggam tangan Zelo sembari menatapnya mesra.
“Ahhh… mianhae Sunbae… mianhae Zelo ah… aku tak sengaja. Bukuku ketinggalan dan aku akan mengambilnya.” Jihye takut-takut. “ahhh kalian lanjutkan saja ne, jangan hiraukan aku….” Jihye berteriak ngibrit pergi seraya melambaikan tangannya.
Daehyun dan Zelo semakin shock. Kemudian perlahan mereka menatap kea rah tangan mereka yang berpegangan erat.
“HYAAAAH!!!” Teriak mereka bersamaan dan akhirnya berlari ngibrit kea rah berlawanan.
---
Keesokan harinya, di sekolah menengah TS.
Youngjae terlihat keluar kelas membawa beberapa buku di tangannya. Dia begitu kesulitan. Maklum. Dia adalah makhluk paling mengerikan yang pernah ada. Sebuah gossip beredar, dia mampu melahap 10 buku dalam waktu satu malam. Tidakkah itu sangat horror.
Pernah suatu ketika, Park Twins dan sepupunya Yura bertanya pada Jihye tentang Hobi Youngjae yang aneh itu. karena dia merasa teman seangkatan yang beda kelas itu kepintarannya melebihi manusia normal.

“Jihye ah… apa benar Youngjae itu mampu melahap 10 buku dalam waktu satu malam?” Tanya Jaehee penasaran.
“Ahh… ne eonnie. Bahkan dia mampu melahap lebih dari 10 buku jika mood nya sedang baik.” Jawab Jihye polos.
“Ahhh araseooo… pantas saja dia bisa sepintar itu.” Minri kagum.
“Ya… apa kau tau buku apa yang di lahapnya setiap malam?” Yura bertanya sembari merapikan anak rambutnya dan menatap kaca mungilnya.
“Yang jelas bukan komik DO-RA-E-MON dan SHIN-CHAN.” Jihye memberi penegasan pada dua judul komik favorit minri.
Minri menggerakkan bibrnya aneh kea rah Jihye.
“Yaaa cepatlah… katakan!” Jaehee bertanya sembari menguap dan menempelkan kepalanya di atas meja kantin.
“Yang jelas dia banyak melahap buku sains dan matematika eonnies.” Jihye menjawab berapi-api.
“Ohhh jadi itu?” Yura mengangguk mengerti.
“Ahhh!” minri menjentikkan jarinya. “Yura ya… kita harus melakukan apa yang di lakukan Youngjae agar image kita bisa lebih baik.” Tiba-tiba otak minri berjalan sesuai manusia normal pada umumnya.
“Aku setuju, kita lakukan nanti malam. Eotae?” Yura menyetujuinya. “bagaimana Jaehee ah???” Yura menoleh kea rah ke jaehee. “Aishhh jinja???” Yura menepuk jidatnya melihat jaehee yang tengah hilang ke sadaran dan sudah mulai membentuk pulau di meja kantin.

Malam harinya…
“Eonnie… aku sudah mengumpulkan buku-buku dari gudang. Dan aku hanya mendapatkan ini.” Yura meletakkan buku-buku usang dalam kardus di atas meja di kamar Jaehee dan Minri. Kemudian dia mengangkat kacanya dan merapikan ponnitailnya lagi.
“Eoh… aku Cuma dapat ini. Hosh… hosh…” nafas jaehee memburu setelah dia meletakkan sekardus besar buku usang di atas meja.
“baiklah apa kalian sudah siap?” Tanya minri ketika mereka bertiga telah duduk cantik di meja dalam kamar Jaehee dan minri. Di depan mereka telah tertumpuk masing-masing sepuluh buku sains.
“HUM!!!” jawab Jaehee dan Yura mantab sembari menyatukan kepalan tangan mereka di tengah.
“Cha… kita mulai.” Minri memberi aba-aba.
Mereka bertiga terlihat mengambil satu buku dan membukanya. Namun kemudian mereka mulai menyobeknya dan memakannya. Bak orang kesetanan.
“Aigooo… apa benar begini cara agar kita pintar???” Tanya Jaehee berusaha mengunyah kertas dan menelannya dengan sangat memilukan bak korban jajahan perang.
“Ummaaa aku gak kuat…” Lolong Yura mengenaskan.
Namun berbeda dengan minri. Dia terlihat asik memakan kertas-kertas di buku itu sampai habis. Jaehee dan Yura Hanya mentap horror.
“Howekkkk” tiba-tiba minri merasakan perutnya bergejolak. Tapi dia tak bisa muntah. Dia berlari ke wc namun juga tak bisa pup. Semalam dia mengalami sakit perut hebat dan habis 2 botol obat anti wasir. Namun gagal.

Dan sejak saat itu, mereka merasa horror bila berada di dekat Youngjae. Atau bertemu dengannya. Tapi tidak bagi Jihye yang punya otak setara dengan Youngjae. Dia tidak mengetahui kalau waktu itu Park bersaudara benar-benar “MELAHAP” buku itu.
Youngjae yang tengah berjalan membawa tumpukan buku itu di tatap Park Bersaudara aneh yang tengah duduk di bangku depan kelas mereka. Bulu kuduk Youngjae tiba-tiba merasa merinding.
“Seperti ada makhluk halus yang mengintaiku.” Gumam Youngjae menoleh ke sana ke mari mencari-cari sembari tetap berjalan. Namun dia hanya mendapati park twins dan sepupunya di depan kelas F.
“kita sudah melahap buku itu sampai sakit perut semalaman. Tapi kenapa kita tetap bodoh ya?” Tanya Jaehee polos ketika memperhatikan Youngjae berjalan melewati mereka.
“Aku rasa Buku yang Youngjae lahap itu ada ajimatnya.” Yura berapi-api.
“Mungkin karena buku kita sudah usang, jadinya tak bereaksi.” Minri mulai membuka buku xxx nya a.k.a komik doraemon.
“bukankah itu horror? Setiap malam dia harus melahap 10 buku??” Tanya jaehee tak percaya.
“Ahh… Sekseh…” minri menjawab dengan suara aneh.
“seksi??? Yaa… itu horror.” Yura membela jaehee dan tetap menatap punggung youngjae yang mulai mengalami osteophorosis dini karena sering membawa tumpukan buku.
“Ani… itu sekseh… lihat collarbone nya… Oh my God.” Minri semakin ngawur menjawab. Jaehee dan Yura merasa aneh dan menoleh kea rah Minri yang tengah kedip-kedip gaje menggigit bukunya horror.
Yura dan Jaehee hanya saling pandang.

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar