Four foolish singles 3
Author : Yonggyu90
Main Cast : B.A.P
Park
Minri
Park Jaehee
Choi Jihye
Park Yura
Length : Continuous
Genre : Friendship and etc.
Rate :
13+
notes : ini asli buatan saya dan dari imaginasi saya, kalo ada yang demo ini punya dia berarti dia udah kagak waras -_-
Chapter 3
“emang aku pikirin tuh sepatu
disita sama si chanchan presiden lebay itu?? hofhhhhh…. Sepatu gue banyak
kaleee… kagak cuman itu doang.” Jaehee menggerutu sendirian sambil berjalan
hanya mengenakan sepatu di sebelah kirinya seusai sekolah. “kagak peduli dah
ama tuh sepatu.”
Minri, Yura dan Jihye hilang entah
ke mana. Jaehee melangkahkan kakinya sendirian di koridor sekolah. Para siswa
hanya menatapnya aneh.
“Emang bener ya sunbae kelas dua
yang katanya kembar itu aneh?” segerombolan anak tahun pertama tengah
berbisik-bisik ketika Jaehee lewat. “Lihat… ihh… benar-benar keluarga aneh.”
Jaehee yang mendengar itu langsung
berhenti dan menoleh sadis kearah segerombolan anak itu.
“Yaaa… apa yang kau katakana eoh?”
Jaehee terlihat beringas.
“Ahhh aa…aaa…aa…niyaa sunbae…”
siswi itu tergagap dan langsung ngacir entah ke mana.
“Aihhh menyebalkan!” jaehee kembali
berjalan dan menghentak-hentakkan kakinya.
“Yaaaaa… Park Jaehee mau kabur ke
mana kau!!!!” Sebuah suara menghentikan langkah jaehee dan membuatnya berbalik
arah.
Orang itu mengacungkan sepatu kanan
yang disitanya dan berjalan mendekati Jaehee.
“Aigoo sunbae…. Mworago?” Tanya
Jaehee malas sembari mengerucutkan bibirnya.
“Mworago??? Kau Tanya mworago???”
Himchan terlihat sangat bengis seolah ingin memakan Jaehee hidup-hidup. “Neooo
michyeoseo….!!! Lihat!!!!” Himchan menunjukkan benjolan di kepalanya yang
semakin terlihat mengenaskan.
“Wuahhhh sunbae semakin tampan….”
Jaehee memasang wajah kagum.
PLETAKKKK!!!
“Yaaaa…. Ini mengurangi kadar
ketampananku.” Himchan menjitak Jaehee dan berteriak sampai muka Jaehee di
penuhi oleh hujan local.
“Ashhh jinja….?” Jaehee menggerutu
pelan dan membersihkan mukanya dengan ujung blazer almamaternya.
“neooooo harus bertanggung jawab.”
“kagak maoooooo!!! Orang aku kagak
salah.” Jaehee beranjak pergi. “Buat sunbae aja sepatunya.”
“Yyyakk kau!! Mana bisa begitu.”
Teriak Himchan Histeris.
Jaehee tak mengindahkan Himchan.
Himchan yang merasa geregetan langsung mengejar jaehee dan menarik rambut
kuncir kudanya.
“Hyyyyaaaaa sunbae….!!”
Brughhhhh!!!
Himchan menangkap Jaehee yang
hampir jatuh terjengkang.
GUB GUB GUB GUB GUB…
Mereka hanya terdiam. Bunyi aneh
terdengar dari arah jantung masing-masing. Seolah adegan secara slow motion
seperti di pelem-pelem horror. Saling tatap. Lama… bagaikan mak lampir dan nyi
blorong beradu kekuatan. Mata itu masih tetap terpaku saling tatap. Tak
berkedip.
Duttthhhh….
Sebuah suara nyaring nan merdu
keluar dari singgasananya. Menghancurkan momen aneh nan berharga itu. sedetik
kemudian wangi yang begitu semerbak yang mampu membunuh makhluk dalam radius 1
mil itu menyebar.
“Yakkk kau kentut???” Jaehee
berteriak terkejut dan sedikit kejang-kejang terkontaminasi.
GLUBUK!!!
Sontak Himchan menjatuhkan Tubuh
jaehee yang tadi ada dalam rengkuhannya. Wajahnya terlihat merah merona bak
Hulk tengah jatuh cinta *loh*. Tidak ada yang kalah dalam pertempuran sengit
ini. begitupun jugaa… mereka tidak ada yang menang.
“Hyyaaaaaaa.” Teriak Jaehee
memilukan, sehingga membuat siapa pun merasa tersentuh mendengarnya.
Buru-buru Himchan berdiri tegap dan
menepuk blazer almamaternya merapikan diri. Jaehee masih terjengkang dengan
keadaan yang mengenaskan. Himchan berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa.
“mana??? Siapa kentut? Aku tak
mendengarnya?” Himchan terlihat mengelak.
Jaehee yang masih merasa kesakitan
di bokongnya belum mampu berdiri dan menggemerutukkan giginya geram.
‘Aishhhh makhluk apa ini??? casing
doang yang rapi hadehhhhh.’ Pikir jaehee dalam hati.
“yak… apa? Apa? Apa kau menatapku
seperti itu?” Himchan melipat tangannya dan hanya memandangi Jaehee yang tengah
terkapar kritis.
“Chhh… Aigooo… aku tak percaya
ini.” Jaehee menggelengkan kepalanya tak percaya.
“HYAAAAAAA
DONSAENGGIEEEEEEEEEEEEE!!!!” Minri berteriak histeris dan berlari kea rah
Jaehee yang baru saja mengalami tindak kekerasan yang mengakibatkan trauma yang
begitu mendalam. “jeballl bangun dongsaengie… bangunlah….Bertahanlah….” Minri
heboh. “Yakk… sunbae… apa yang kau lakukan padanya apa??? Katakan… apa???”
Minri histeris dan mengguncang-guncangkan tubuh himchan seolah dia tengah
mengocok lotre arisan para ibu-ibu dengan penuh nafsu. “katakan apa???”
Himchan Shock.
CTAKKKKK!!!
Jaehee beranjak berdiri dan memberi
takbam di jidat saudara kembarnya itu.
“Yaaa… ahhh… appo!” minri sontak
melepaskan himchan dan beralih
mengusap-usap jidatnya seolah tengah menjalani syuting iklan cosmetic yang
gagal tayang.
“lu pikir gua mau mati?????
Ahss…..” Jaehee mengusap-usap bokongnya yang masih sedikit mengalami gegar
pantat(?)
Himchan cengo.
Terlihat daehyun tengah berjalan di
koridor seberang sambil berorasi. Tangannya bergerak-gerak naik turun. Sesekali
dia berhenti dan memejamkan mata menggenggam tangannya kuat. sudah tentu orang
yang melihat dia akan berpikir bahwa daehyun adalah korban kekerasan politik
dan tengah mengalami gangguan mental kronis.
Sekejap matanya tanpa sengaja
menangkap tiga sosok makhluk di koridor seberang tengah berpose aneh. Satu di
antaranya memegang pantatnya, satunya mengusap-usap jidatnya dan yang satu lagi
yang paling dia saat dia sedang pup tengah terlihat shock seolah melihat hantu
di pelem-pelem romantic(?)
“Yak… apa yang kau lihat? Nafsu
sekali hyung?” Zelo menepuk pundak Daehyun yang membuatnya berjingkat kaget dan
reflex memeluk Zelo.
“Hyaaa…. Neo..neo…” Jihye yang
tengah berjalan di koridor itu melihat daehyun dan zelo tengah berpelukan. Dia
sangat shock. Matanya membulat lebar seakan jatuh dari sarangnya.
Daehyun dan Zelo terkejut dan
saling pandang bingung tidak menyadari jika kini mereka tengah berpelukan.
“Hyaaaaa… babo! Apa yang kau
lakukan padaku???” Daehyun Shock seraya melepaskan pelukannya dan langsung
menyilangkan tangannya di dadanya. Zelo hanya bengong. Namun sesaat kemudian
dia tersadar dan berjingkat mundur ke belakang pasang kuda-kuda seolah ingin
melakukan tari balet(?)
“kkkaaa…kkk…kkaa..lliiaaann??”
Jihye tergagap menunjuk kedua manusia khilaf itu bergantian. “Ahhh ne…
aa…akk…aku… mengerti… silahkan di lanjutkan. Aku akan pergi.” Jihye memasang
senyum garing yang terlihat aneh. Seperti dia tengah sedang mengejan menikmati
panggilan alam di pagi hari. Kemudian dia ngibrit pergi.
“Hyaaa…. Chagiyaaaaa……” Panggil
Zelo Histeris bak adegan di pelem thriller. Namun kemudian dia beralih menatap
Daehyun yang menyilangkan tangannya menatap Jihye pergi.
“Yakkk hyung… kau menodaiku eoh.”
Zelo menepuk-nepuk dadanya dramatis.
“naega wae???” Daehyun semakin
mundur ke belakang takut-takut. “bukankah kau yang…”
“Aishhh… kau tega menodaiku??” Zelo
frustasi. “bahkan aku belum pernah memeluk Jihye… huwaaaa….” Tangis Zelo seolah
dia tengah tidak dapat jatah susu dari ummanya.
Daehyun perlahan melepas silangan
tangannya di depan dada dan berjalan mendekati Zelo. “Uljima…. Mianhae…”
Daehyun menggenggam tangan Zelo erat dan menatap Zelo lekat.
“UMHHHHH…” sebuah suara tertahan
mengejutkan mereka lagi.
Zelo dan Daehun sontak beralih
menatap kea rah suara. Jihye lagi. Dia semakin shock melihat Daehyun
menggenggam tangan Zelo sembari menatapnya mesra.
“Ahhh… mianhae Sunbae… mianhae Zelo
ah… aku tak sengaja. Bukuku ketinggalan dan aku akan mengambilnya.” Jihye
takut-takut. “ahhh kalian lanjutkan saja ne, jangan hiraukan aku….” Jihye
berteriak ngibrit pergi seraya melambaikan tangannya.
Daehyun dan Zelo semakin shock.
Kemudian perlahan mereka menatap kea rah tangan mereka yang berpegangan erat.
“HYAAAAH!!!” Teriak mereka
bersamaan dan akhirnya berlari ngibrit kea rah berlawanan.
---
Keesokan harinya, di sekolah
menengah TS.
Youngjae terlihat keluar kelas
membawa beberapa buku di tangannya. Dia begitu kesulitan. Maklum. Dia adalah
makhluk paling mengerikan yang pernah ada. Sebuah gossip beredar, dia mampu
melahap 10 buku dalam waktu satu malam. Tidakkah itu sangat horror.
Pernah suatu ketika, Park Twins dan
sepupunya Yura bertanya pada Jihye tentang Hobi Youngjae yang aneh itu. karena
dia merasa teman seangkatan yang beda kelas itu kepintarannya melebihi manusia
normal.
“Jihye ah… apa benar Youngjae itu
mampu melahap 10 buku dalam waktu satu malam?” Tanya Jaehee penasaran.
“Ahh… ne eonnie. Bahkan dia mampu
melahap lebih dari 10 buku jika mood nya sedang baik.” Jawab Jihye polos.
“Ahhh araseooo… pantas saja dia
bisa sepintar itu.” Minri kagum.
“Ya… apa kau tau buku apa yang di
lahapnya setiap malam?” Yura bertanya sembari merapikan anak rambutnya dan
menatap kaca mungilnya.
“Yang jelas bukan komik DO-RA-E-MON
dan SHIN-CHAN.” Jihye memberi penegasan pada dua judul komik favorit minri.
Minri menggerakkan bibrnya aneh kea
rah Jihye.
“Yaaa cepatlah… katakan!” Jaehee
bertanya sembari menguap dan menempelkan kepalanya di atas meja kantin.
“Yang jelas dia banyak melahap buku
sains dan matematika eonnies.” Jihye menjawab berapi-api.
“Ohhh jadi itu?” Yura mengangguk
mengerti.
“Ahhh!” minri menjentikkan jarinya.
“Yura ya… kita harus melakukan apa yang di lakukan Youngjae agar image kita
bisa lebih baik.” Tiba-tiba otak minri berjalan sesuai manusia normal pada
umumnya.
“Aku setuju, kita lakukan nanti
malam. Eotae?” Yura menyetujuinya. “bagaimana Jaehee ah???” Yura menoleh kea
rah ke jaehee. “Aishhh jinja???” Yura menepuk jidatnya melihat jaehee yang
tengah hilang ke sadaran dan sudah mulai membentuk pulau di meja kantin.
Malam harinya…
“Eonnie… aku sudah mengumpulkan
buku-buku dari gudang. Dan aku hanya mendapatkan ini.” Yura meletakkan
buku-buku usang dalam kardus di atas meja di kamar Jaehee dan Minri. Kemudian
dia mengangkat kacanya dan merapikan ponnitailnya lagi.
“Eoh… aku Cuma dapat ini. Hosh…
hosh…” nafas jaehee memburu setelah dia meletakkan sekardus besar buku usang di
atas meja.
“baiklah apa kalian sudah siap?”
Tanya minri ketika mereka bertiga telah duduk cantik di meja dalam kamar Jaehee
dan minri. Di depan mereka telah tertumpuk masing-masing sepuluh buku sains.
“HUM!!!” jawab Jaehee dan Yura mantab
sembari menyatukan kepalan tangan mereka di tengah.
“Cha… kita mulai.” Minri memberi
aba-aba.
Mereka bertiga terlihat mengambil
satu buku dan membukanya. Namun kemudian mereka mulai menyobeknya dan
memakannya. Bak orang kesetanan.
“Aigooo… apa benar begini cara agar
kita pintar???” Tanya Jaehee berusaha mengunyah kertas dan menelannya dengan
sangat memilukan bak korban jajahan perang.
“Ummaaa aku gak kuat…” Lolong Yura
mengenaskan.
Namun berbeda dengan minri. Dia
terlihat asik memakan kertas-kertas di buku itu sampai habis. Jaehee dan Yura
Hanya mentap horror.
“Howekkkk” tiba-tiba minri
merasakan perutnya bergejolak. Tapi dia tak bisa muntah. Dia berlari ke wc
namun juga tak bisa pup. Semalam dia mengalami sakit perut hebat dan habis 2
botol obat anti wasir. Namun gagal.
Dan sejak saat itu, mereka merasa
horror bila berada di dekat Youngjae. Atau bertemu dengannya. Tapi tidak bagi
Jihye yang punya otak setara dengan Youngjae. Dia tidak mengetahui kalau waktu
itu Park bersaudara benar-benar “MELAHAP” buku itu.
Youngjae yang tengah berjalan
membawa tumpukan buku itu di tatap Park Bersaudara aneh yang tengah duduk di
bangku depan kelas mereka. Bulu kuduk Youngjae tiba-tiba merasa merinding.
“Seperti ada makhluk halus yang
mengintaiku.” Gumam Youngjae menoleh ke sana ke mari mencari-cari sembari tetap
berjalan. Namun dia hanya mendapati park twins dan sepupunya di depan kelas F.
“kita sudah melahap buku itu sampai
sakit perut semalaman. Tapi kenapa kita tetap bodoh ya?” Tanya Jaehee polos
ketika memperhatikan Youngjae berjalan melewati mereka.
“Aku rasa Buku yang Youngjae lahap
itu ada ajimatnya.” Yura berapi-api.
“Mungkin karena buku kita sudah
usang, jadinya tak bereaksi.” Minri mulai membuka buku xxx nya a.k.a komik
doraemon.
“bukankah itu horror? Setiap malam
dia harus melahap 10 buku??” Tanya jaehee tak percaya.
“Ahh… Sekseh…” minri menjawab
dengan suara aneh.
“seksi??? Yaa… itu horror.” Yura
membela jaehee dan tetap menatap punggung youngjae yang mulai mengalami
osteophorosis dini karena sering membawa tumpukan buku.
“Ani… itu sekseh… lihat collarbone
nya… Oh my God.” Minri semakin ngawur menjawab. Jaehee dan Yura merasa aneh dan
menoleh kea rah Minri yang tengah kedip-kedip gaje menggigit bukunya horror.
Yura dan Jaehee hanya saling
pandang.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar