Blogger Widgets

Entri Populer

Jumat, 14 Juni 2013

FF B.A.P FOUR FOOLISH SINGLES comedy & friendship chapt 2



Four foolish singles
Author                  : Yonggyu90
Main Cast            : B.A.P
                                Park Minri
                                 Park Jaehee
                                 Choi Jihye
                                 Park Yura
Length                  : Continuous
Genre                   : Friendship and etc.
Rate                       : 13+
notes : ini asli buatan saya dan dari imaginasi saya, kalo ada yang demo ini punya dia berarti dia udah kagak waras -_- 



Chapter 2

CTAKKKKK!!! Sebuah takbam mendarat di jidat Minri.
“HYAAAA   APP….po…” minri sontak terkejut dan cengo, suaranya semakin memelan. Sejenak dia melupakan takbam yang begitu keras di jidatnya. Dia malah terbengong dan kagum menatap namja yang Yura dan Jihye pikir begitu mengerikan.
Yongguk melipat kedua tangannya di dada dan hanya memperhatikan Minri yang berlaku aneh di depannya.
“Oh.. sunbae…” minri di ambang ketidakwarasannya.
“Dasar mesum. Bersihkan otakmu itu.” Yongguk menoyor kepala Minri.
Minri hanya cemberut mendapat toyoran Yongguk. “Ini sudah bersih sunbae… normal.” Minri menunjuk kepalanya yang di toyor Yongguk. “Salah sunbae kenapa jadi namja seksi…” Minri tak sadar dengan ucapannya.
“Mwooo???” Yongguk terbelalak.
“Haaap” Minri buru-buru menutup mulutnya dengan kedua tangannya. “Saya harus pergi sunbae, anyeong….” Minri ngibrit.
“Yaaaa PARK MINRI!!!!” Yongguk berteriak memanggil Minri yang berlari pergi. Minri terlihat membalik badanya dan membungkuk dari kejauhan.
“Ashhh… jinja??? Yeoja itu….” Yongguk menggerutu sendiri.
---

“Choi Jihye…..” teriak seseorang memanggil Jihye dari arah belakang.
Jihye dan Yura kemudian menoleh secara bersamaan kea rah datangnya suara. Terlihat namja tampan dengan tubuh tinggi menjulang berjalan kea rah mereka.
“Bukankah dia anak tahun pertama sama sepertimu?” Yura berbisik pada Jihye.
                “Ahh… si tampan memanggilku.” Jihye menatap Zelo dengan senyum-senyum gaje.
                “ahhhss… dasar anak ini.” Yura merasa kegerahan dan kemudian mengangkat kacanya dan merapikan rambutnya kembali.
                “Ini untukmu,” Zelo menyerahkan sebuah bungkusan kepada Jihye setelah Zelo sampai kepada mereka. Yura terbelalak menatap bungkusan itu.
                “Apa itu???” Yura bertanya pada Zelo, namun Zelo tak mengindahkan dan hanya tersenyum-senyum gaje menatap Jihye di depannya. Jihye pun demikian. Membuat suasana menjadi horror.
                “Aigooo…. Dasar anak kecil…” Yura bergidik ngeri menatap Jihye dan Zelo yang saling pamer senyum gaje tanpa suara.
                BRUGHHH!!!
                Seseorang mendorong  Zelo dari sisi kanan hingga terpental ke sisi kiri. Yura melongo.
                “haiii…. Chagiya…. Kau cantik sekali hari ini….” Youngjae dengan tiba-tiba telah berada di depan Jihye dengan memberikan sebuket  rerumputan liar dari belakang sekolah tak lupa puppy eyesnya yang membuat Yura merasa kejang saat ini juga. Tapi tidak bagi Jihye.
                “Ahhh oppa… gomawo… ini cantik sekali…” Jihye terlihat kagum mendapat rumput-rumput liar itu.
                Yura semakin Shock. “Yaa… apa kalian gila???” Yura semakin kejang-kejang melihat adegan romeo Juliet di depannya.
                Zelo yang tadi terjatuh kembali berdiri dan mendorong Youngjae agar pergi dari Jihye.
                “Ahhh Jihye ah… makan bekalnya ne, ini dari oppa, Zelo oppa yang tampan.” Zelo kembali memberikan senyum gajenya.
                “ahhh ne oppa…” jihye tersipu-sipu.
                “ashhhhh author… ini cerita apa sih??? Kok gaje pake banget???” Yura berteriak ke author *loh*
                “miannnn…. Miannn pisss yaaa. Abisnya author kagak bisa buat cerita -_-” Author comment.
                “yoo… yooo.. yooo… kau gadisku yang cantik… sungguh paling cantik…” tiba-tiba seseorang bernyanyi dan meraih tangan Jihye menariknya, mengajaknya berdansa.
                Sreettt
jihye berada di posisi bawah dalam dekapan Jongup yang tengah mengajaknya berdansa.cukup seperti itu untuk beberapa saat, seperti di pelem-pelem itu loh. *Coba bayangin*
                Jihye terus menatap Jongup tanpa berkedip. Dan Jongup… sepertinya matanya kini mengalami kelainan. Karena terus saja berkedip-kedip kea rah Jihye.
                Zelo dan Youngjae bengong. “ANDWAEEEEEE!!!” teriak mereka bersamaan. Dan beranjak memisah Jihye dan Jongup yang begitu dramatis.
               “Jihyee…..” Jongup meneriakkan nama Jihye ketika di pisahkan darinya layaknya Samsul Bahri di pelem Siti Nur Baya.
                “ARRGGGGHHHHH…..” Yura berteriak histeris dan membawa Jihye pergi dari Alien-alien kurang asupan suplemen itu. dia berjalan sembari menggibas-gibaskan rambutnya yang terasa gerah.
                “Yahhhh eonnie…” Jihye merasa sedih dengan tindakan Yura. “mereka kan baik eonnie… tampan-tampan pula.” Jihye polos.
                “YAAA…. PARK YURA!!! MATI KAU!!!” sebuah suara terdengar begitu memekakkan telinga. Mereka menoleh dan mendapati Minri berlari kea rah Yura dan Jihye sembari memasang tampang sangar.
                “mampus…” Yura terkejut dan menarik tangan Jihye lari terbirit-birit. “huwaa….. ummmaaaaaa…..” Jihye dan Yura berteriak-teriak kesetanan melewati koridor sekolah. Semua mata tertuju pada ketiga yeoja aneh yang sedang kejar-kejaran seperti maling ayam ketangkap hansip.
                Minri kelelahan dan berhenti berlari sembari memegangi perutnya yang terasa kaku. Nafasnya memburu. Keringat bercucuran bagai air terjun Niagara. Namun herannya Jihye dan Yura masih punya tenaga dan terus berlari sampai tak terlihat oleh mata minri.
                “hosh…hosh…hosh….” Suara keduanya beradu bagaikan music beatbox yang kesedak biji kiwi (*emang kiwi punya biji?*) mereka terduduk lemas di balik pintu.
                “Eonnie… kenapa mesti berlari hosh…hosh…” jihye bertanya dengan polosnya.
                “Eonnie juga tak tau… hosh…hosh…” jawab Yura lebih polos.
                “hosh… yah… hosh… pan capek aku lari-larian… hosh…” suara jihe tersendat sendat oleh nafasnya yang terputus-putus seperti orang ketika malaikat maut datang menjemput. *emang tau?*
                “Abisnya muka minri kelewat serem hosh… darihh…  muka Bang Yongguk kalo sedang ngamuk. Takuthhhh hosh…” Yura masih dalam fase mengatur nafas.
                Mereka tak menyadari jika sedari tadi di liat oleh sepasang mata di depannya.
                “Ehm…” suara deheman seseorang.
                “Jihye ahh… apa rambut belakangku berantakan??” Yura merapikan rambutnya sembari melihat kaca kecil yang tak pernah lepas dari tangannya. Dia tidak begitu memperhatikan suara deheman tersebut.
                “Ehm…” suara deheman itu terdengar lagi.
                “Ya… kau tak menjawabku tapi malah berdehem terus dari tadi.” Yura merasa sedikit kesal kepada Jihye. Jihye hanya menarik-narik  rok yura pelan dan kepalanya angguk-angguk ke depan kayak orang senam.
                “Waeirae?” Yura mengikuti arah mata Jihye. “Omoooooooo….. dia tampan sekali…..” Yura spontan menggumam di luar kontrolnya ketika mendapati seorang namja tengah duduk tak jauh dari mereka. Dengan cepat setelah Yura tersadar dia langsung kembali mengaca dan merapikan rambutnya.
                “a…hai….” Sapa yura sok lembut, Jihye hanya bengong melihat Yura yang dengan gesit telah beralih tempat ke samping namja itu. namja itu terlihat shock dengan tingkah Yura.
                “eyyy…. Kyeopta… kenapa kau diam saja eoh???” yura mencolek pinggang namja itu. “eohhh… kenapa kau hanya terdiam? Sepertinya aku belum pernah melihatmu sebelumnya.” Basa basi yura sok manis. “apa dia bisu eoh?” Yura beralih menatap Jihye yang sedari tadi memperhatikan tingkah anehya.
                PLETAK!!!!
                “jangan sembarangan.” Namja itu berkata kemudian setelah mendaratkan jitakan di kepala Yura.
                “aishhh… “ yura mengusap-usap kepalanya yang di jitak namja itu
                “tidakkah kau sadar ocehanmu itu membuatku tidak bisa berkonsentrasi eoh? Kau tau ini tempat rahasiaku. Aku sedang latihan. Mengganggu ketentraman warga Negara adalah tindak pidana. Selain itu, suaramu yang berisik itu mampu membunuh makhluk-makhluk di sekitarmu.” Namja itu berceloteh tak tentu arah. Jihye yang mendengarnya merasa terkantuk-kantuk. Tapi tidak dengan Yura.
                Dia malah menopang wajahnya dengan kedua tangannya dan menatap kagum kea rah namja itu. Matanya bahkan tak berkedip. Senyum anehnya tiba-tiba mengembang. Daehyun tersadar dan merasa merinding dengan tingkah Yura.
                “Yaaa… apa yang kau lihat???” daehyun merasa ada yang aneh dengan dirinya dia kemudian mencoba meneliti dirinya sendiri. “Yaa… jangan tersenyum seperti itu. aishh… kau menakutiku.” Daehyun terus saja mengoceh tak karuan dan sedikit berjingkat. Jihye kini telah merosot tertidur di depan Yura yang tak henti menatap Daehyun.
                “Aku menyukaimu.” Yura melontarkan kata yang terlalu absurd menurut Daehyun.
                “mwo???? Ahhh jinja???” Daehyun terkejut dan merasa semakin takut.
                “Aku menyukaimu. Aku tak bohong.” Ucap yura sekali lagi sambil berkedip-kedip gak jelas.
                “HYAAAAA   UMMMAAAAAAAA…….” Daehyun langsung lari tunggang langgang meninggalkan Yura dan Jihye yang tertidur.
                “Hyaaaa tampan…. Kau mau ke mana????” Yura beranjak mengikuti Daehyun, namun sedetik kemudian dia teringat Jihye. “Ahsss… jinja? Menyebalkan. Tapi dia tampan sekali…” Yura kembali tersenyum-senyum gaje memegangi pipinya.
                “eoh… eonnie, sudah selesai ya ceramahnya?” Jihye bangkit mengucek-ucek matanya. “Dia benar-benar penceloteh. Aku sampai merasa mengantuk.” Jihye terus saja mengoceh tidak memperhatikan Yura yang dalam fase kejang-kejang.
---

                “ya… ada apa dengan jidatmu eoh???” yongguk terkejut melihat jidat himchan yang sedikit memar dan mendekatkan wajahnya ke Himchan. “Ahh… ku pikir kau tak lagi tampan. Hahahaha” Yongguk tertawa tanpa empati.
“mana??? Daehyun ikut melihat jidat memar Himchan. “Aigooo…. Sepertinya gelar tampan akan beralih padaku.”
“Yaaa… mana bisa seperti itu.” Himchan berontak. “Park Jaehee yang menyebalkan.” Himchan meremas kaleng softdrink di tangan kanannya.” Aku adalah korban criminal olehnya. Ahhh…” Himchan meraba memarnya. Kemudian dia mengacungkan sepatu kanvas jaehee ke teman-temannya.
“Park Jaehee?? Apa dia si tukang tidur itu? park Twins bukan? Ah ani.. Park bersaudara?” Yongguk bertanya “aku pikir keluarga itu memang sangat aneh.” Yongguk bergidik. “Park Minri dia juga sangat aneh.” Yongguk menggelengkan kepalanya heran.
“ahhh si otak mesum itu??? rumor dia hobi baca buku xxx.” Daehyun berapi-api. “Yaa kau akan semakin ngeri bila tau ceritaku.” Daehyun menimpali.
“mwo???” Himchan dan Yongguk bersamaan.
“kau diapakan???” Himchan penasaran.
“yang sering bawa kaca itu siapa eoh??? Park… park…” daehyun mengingat. “Park yura… ya  dia horror sekali. Tadi dia menyekapku di ruang latihan dan langsung mengatakan dia menyukaiku.” Daehyun memberi bumbu pada ceritanya sehingga terasa lebih mengerikan.
“mwooo???” Yongguk terkejut. “wuaaahhh dia stalker. tapi… apa benar ceritanya seperti itu??” Yongguk sedikit tak percaya.
“yyyaa.. tentu saja.” Daehyun mencoba menyembunyikan wajah berbohongnya.
“Yang jelas park bersaudara memang aneh. Ehhh yang biasa menguntil mereka itu siapa sih???” Himchan kembali mengusap jidatnya.
“itu teman sekelasku…. Dia cantik sekali bukan hyung????” Zelo tiba-tiba ikut nimbrung di antara mereka.
“Yaa… kau anak kelas satu kenapa ikut kami senior tahun akhir???” Yongguk menoyor Zelo. Zelo hanya cemberut dan mengusap toyoran Yongguk.
“tidak ada undang-undang yang melarang.” Zelo mencari alas an.
“Aku mendengar ada yang membicarakan bidadariku???” Youngjae dari kejauhan datang mendekati bangku mereka. Dan menyerobot minuman Daehyun.
“Aissshhh kau anak kelas dua berani sekali kepada Sunbaemu.” Daehyun menjitak Youngjae.
“Pisss Daehun hyung…. Cuma sedikit.” Youngjae mengacungkan tangannya bergaya seolah dia tengah ber selca.
“Tapi mereka cantik-cantik sebenarnya.” Semua menoleh kea rah suara di belakang mereka berkumpul. “Hanya saja… mereka menderita Parkinson. Tentu saja kecuali kekasihku Jihye…” Jongup berkata tak acuh.
“mwooooo????” Zelo dan Youngjae shock.
“yaa… dia pacarku.” Youngjae mendekati Jongup.
“Ahh…. Ani…ani… dia milikku.” Zelo tak mau kalah.
Sedetik kemudian mereka telah melakukan adegan smackdown di kantin sekolah. Bukannya memisah tapi ketiga senior kelas tiga itu malah pura-pura tak mengenal dan pergi dari TKP itu.
Tidak terlihat seperti smackdown memang, tapi lebih mirip orang main gelitik-gelitikan di kantin sekolah itu.

TBC
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar