Four foolish singles
Author : Yonggyu90
Main Cast : B.A.P
Park
Minri
Park Jaehee
Choi Jihye
Park Yura
Length : Continuous
Genre : Friendship and etc.
Rate :
13+
notes : ini asli buatan saya dan dari imaginasi saya, kalo ada yang demo ini punya dia berarti dia udah kagak waras -_-
Chapter 2
CTAKKKKK!!! Sebuah takbam mendarat
di jidat Minri.
“HYAAAA APP….po…” minri sontak terkejut dan cengo,
suaranya semakin memelan. Sejenak dia melupakan takbam yang begitu keras di
jidatnya. Dia malah terbengong dan kagum menatap namja yang Yura dan Jihye
pikir begitu mengerikan.
Yongguk melipat kedua tangannya di
dada dan hanya memperhatikan Minri yang berlaku aneh di depannya.
“Oh.. sunbae…” minri di ambang
ketidakwarasannya.
“Dasar mesum. Bersihkan otakmu
itu.” Yongguk menoyor kepala Minri.
Minri hanya cemberut mendapat
toyoran Yongguk. “Ini sudah bersih sunbae… normal.” Minri menunjuk kepalanya
yang di toyor Yongguk. “Salah sunbae kenapa jadi namja seksi…” Minri tak sadar
dengan ucapannya.
“Mwooo???” Yongguk terbelalak.
“Haaap” Minri buru-buru menutup
mulutnya dengan kedua tangannya. “Saya harus pergi sunbae, anyeong….” Minri ngibrit.
“Yaaaa PARK MINRI!!!!” Yongguk
berteriak memanggil Minri yang berlari pergi. Minri terlihat membalik badanya
dan membungkuk dari kejauhan.
“Ashhh… jinja??? Yeoja itu….”
Yongguk menggerutu sendiri.
---
“Choi Jihye…..” teriak seseorang
memanggil Jihye dari arah belakang.
Jihye dan Yura kemudian menoleh
secara bersamaan kea rah datangnya suara. Terlihat namja tampan dengan tubuh
tinggi menjulang berjalan kea rah mereka.
“Bukankah dia anak tahun pertama
sama sepertimu?” Yura berbisik pada Jihye.
“Ahh…
si tampan memanggilku.” Jihye menatap Zelo dengan senyum-senyum gaje.
“ahhhss…
dasar anak ini.” Yura merasa kegerahan dan kemudian mengangkat kacanya dan
merapikan rambutnya kembali.
“Ini
untukmu,” Zelo menyerahkan sebuah bungkusan kepada Jihye setelah Zelo sampai
kepada mereka. Yura terbelalak menatap bungkusan itu.
“Apa
itu???” Yura bertanya pada Zelo, namun Zelo tak mengindahkan dan hanya
tersenyum-senyum gaje menatap Jihye di depannya. Jihye pun demikian. Membuat
suasana menjadi horror.
“Aigooo….
Dasar anak kecil…” Yura bergidik ngeri menatap Jihye dan Zelo yang saling pamer
senyum gaje tanpa suara.
BRUGHHH!!!
Seseorang
mendorong Zelo dari sisi kanan hingga
terpental ke sisi kiri. Yura melongo.
“haiii….
Chagiya…. Kau cantik sekali hari ini….” Youngjae dengan tiba-tiba telah berada
di depan Jihye dengan memberikan sebuket
rerumputan liar dari belakang sekolah tak lupa puppy eyesnya yang
membuat Yura merasa kejang saat ini juga. Tapi tidak bagi Jihye.
“Ahhh
oppa… gomawo… ini cantik sekali…” Jihye terlihat kagum mendapat rumput-rumput
liar itu.
Yura
semakin Shock. “Yaa… apa kalian gila???” Yura semakin kejang-kejang melihat
adegan romeo Juliet di depannya.
Zelo
yang tadi terjatuh kembali berdiri dan mendorong Youngjae agar pergi dari
Jihye.
“Ahhh
Jihye ah… makan bekalnya ne, ini dari oppa, Zelo oppa yang tampan.” Zelo
kembali memberikan senyum gajenya.
“ahhh
ne oppa…” jihye tersipu-sipu.
“ashhhhh
author… ini cerita apa sih??? Kok gaje pake banget???” Yura berteriak ke author
*loh*
“miannnn….
Miannn pisss yaaa. Abisnya author kagak bisa buat cerita -_-” Author comment.
“yoo…
yooo.. yooo… kau gadisku yang cantik… sungguh paling cantik…” tiba-tiba
seseorang bernyanyi dan meraih tangan Jihye menariknya, mengajaknya berdansa.
Sreettt
jihye berada di posisi bawah dalam
dekapan Jongup yang tengah mengajaknya berdansa.cukup seperti itu untuk
beberapa saat, seperti di pelem-pelem itu loh. *Coba bayangin*
Jihye
terus menatap Jongup tanpa berkedip. Dan Jongup… sepertinya matanya kini
mengalami kelainan. Karena terus saja berkedip-kedip kea rah Jihye.
Zelo
dan Youngjae bengong. “ANDWAEEEEEE!!!” teriak mereka bersamaan. Dan beranjak
memisah Jihye dan Jongup yang begitu dramatis.
“Jihyee…..”
Jongup meneriakkan nama Jihye ketika di pisahkan darinya layaknya Samsul Bahri
di pelem Siti Nur Baya.
“ARRGGGGHHHHH…..”
Yura berteriak histeris dan membawa Jihye pergi dari Alien-alien kurang asupan
suplemen itu. dia berjalan sembari menggibas-gibaskan rambutnya yang terasa
gerah.
“Yahhhh
eonnie…” Jihye merasa sedih dengan tindakan Yura. “mereka kan baik eonnie…
tampan-tampan pula.” Jihye polos.
“YAAA….
PARK YURA!!! MATI KAU!!!” sebuah suara terdengar begitu memekakkan telinga.
Mereka menoleh dan mendapati Minri berlari kea rah Yura dan Jihye sembari memasang
tampang sangar.
“mampus…”
Yura terkejut dan menarik tangan Jihye lari terbirit-birit. “huwaa…..
ummmaaaaaa…..” Jihye dan Yura berteriak-teriak kesetanan melewati koridor
sekolah. Semua mata tertuju pada ketiga yeoja aneh yang sedang kejar-kejaran
seperti maling ayam ketangkap hansip.
Minri
kelelahan dan berhenti berlari sembari memegangi perutnya yang terasa kaku.
Nafasnya memburu. Keringat bercucuran bagai air terjun Niagara. Namun herannya
Jihye dan Yura masih punya tenaga dan terus berlari sampai tak terlihat oleh
mata minri.
“hosh…hosh…hosh….”
Suara keduanya beradu bagaikan music beatbox yang kesedak biji kiwi (*emang
kiwi punya biji?*) mereka terduduk lemas di balik pintu.
“Eonnie…
kenapa mesti berlari hosh…hosh…” jihye bertanya dengan polosnya.
“Eonnie
juga tak tau… hosh…hosh…” jawab Yura lebih polos.
“hosh…
yah… hosh… pan capek aku lari-larian… hosh…” suara jihe tersendat sendat oleh
nafasnya yang terputus-putus seperti orang ketika malaikat maut datang
menjemput. *emang tau?*
“Abisnya
muka minri kelewat serem hosh… darihh… muka Bang Yongguk kalo sedang ngamuk.
Takuthhhh hosh…” Yura masih dalam fase mengatur nafas.
Mereka
tak menyadari jika sedari tadi di liat oleh sepasang mata di depannya.
“Ehm…”
suara deheman seseorang.
“Jihye
ahh… apa rambut belakangku berantakan??” Yura merapikan rambutnya sembari
melihat kaca kecil yang tak pernah lepas dari tangannya. Dia tidak begitu
memperhatikan suara deheman tersebut.
“Ehm…”
suara deheman itu terdengar lagi.
“Ya…
kau tak menjawabku tapi malah berdehem terus dari tadi.” Yura merasa sedikit
kesal kepada Jihye. Jihye hanya menarik-narik
rok yura pelan dan kepalanya angguk-angguk ke depan kayak orang senam.
“Waeirae?”
Yura mengikuti arah mata Jihye. “Omoooooooo….. dia tampan sekali…..” Yura spontan
menggumam di luar kontrolnya ketika mendapati seorang namja tengah duduk tak
jauh dari mereka. Dengan cepat setelah Yura tersadar dia langsung kembali
mengaca dan merapikan rambutnya.
“a…hai….”
Sapa yura sok lembut, Jihye hanya bengong melihat Yura yang dengan gesit telah
beralih tempat ke samping namja itu. namja itu terlihat shock dengan tingkah
Yura.
“eyyy….
Kyeopta… kenapa kau diam saja eoh???” yura mencolek pinggang namja itu. “eohhh…
kenapa kau hanya terdiam? Sepertinya aku belum pernah melihatmu sebelumnya.”
Basa basi yura sok manis. “apa dia bisu eoh?” Yura beralih menatap Jihye yang
sedari tadi memperhatikan tingkah anehya.
PLETAK!!!!
“jangan
sembarangan.” Namja itu berkata kemudian setelah mendaratkan jitakan di kepala
Yura.
“aishhh…
“ yura mengusap-usap kepalanya yang di jitak namja itu
“tidakkah
kau sadar ocehanmu itu membuatku tidak bisa berkonsentrasi eoh? Kau tau ini
tempat rahasiaku. Aku sedang latihan. Mengganggu ketentraman warga Negara
adalah tindak pidana. Selain itu, suaramu yang berisik itu mampu membunuh
makhluk-makhluk di sekitarmu.” Namja itu berceloteh tak tentu arah. Jihye yang
mendengarnya merasa terkantuk-kantuk. Tapi tidak dengan Yura.
Dia
malah menopang wajahnya dengan kedua tangannya dan menatap kagum kea rah namja
itu. Matanya bahkan tak berkedip. Senyum anehnya tiba-tiba mengembang. Daehyun
tersadar dan merasa merinding dengan tingkah Yura.
“Yaaa…
apa yang kau lihat???” daehyun merasa ada yang aneh dengan dirinya dia kemudian
mencoba meneliti dirinya sendiri. “Yaa… jangan tersenyum seperti itu. aishh…
kau menakutiku.” Daehyun terus saja mengoceh tak karuan dan sedikit berjingkat.
Jihye kini telah merosot tertidur di depan Yura yang tak henti menatap Daehyun.
“Aku
menyukaimu.” Yura melontarkan kata yang terlalu absurd menurut Daehyun.
“mwo????
Ahhh jinja???” Daehyun terkejut dan merasa semakin takut.
“Aku
menyukaimu. Aku tak bohong.” Ucap yura sekali lagi sambil berkedip-kedip gak
jelas.
“HYAAAAA UMMMAAAAAAAA…….” Daehyun langsung lari
tunggang langgang meninggalkan Yura dan Jihye yang tertidur.
“Hyaaaa
tampan…. Kau mau ke mana????” Yura beranjak mengikuti Daehyun, namun sedetik
kemudian dia teringat Jihye. “Ahsss… jinja? Menyebalkan. Tapi dia tampan
sekali…” Yura kembali tersenyum-senyum gaje memegangi pipinya.
“eoh…
eonnie, sudah selesai ya ceramahnya?” Jihye bangkit mengucek-ucek matanya. “Dia
benar-benar penceloteh. Aku sampai merasa mengantuk.” Jihye terus saja mengoceh
tidak memperhatikan Yura yang dalam fase kejang-kejang.
---
“ya…
ada apa dengan jidatmu eoh???” yongguk terkejut melihat jidat himchan yang
sedikit memar dan mendekatkan wajahnya ke Himchan. “Ahh… ku pikir kau tak lagi
tampan. Hahahaha” Yongguk tertawa tanpa empati.
“mana??? Daehyun ikut melihat jidat
memar Himchan. “Aigooo…. Sepertinya gelar tampan akan beralih padaku.”
“Yaaa… mana bisa seperti itu.”
Himchan berontak. “Park Jaehee yang menyebalkan.” Himchan meremas kaleng
softdrink di tangan kanannya.” Aku adalah korban criminal olehnya. Ahhh…”
Himchan meraba memarnya. Kemudian dia mengacungkan sepatu kanvas jaehee ke
teman-temannya.
“Park Jaehee?? Apa dia si tukang
tidur itu? park Twins bukan? Ah ani.. Park bersaudara?” Yongguk bertanya “aku
pikir keluarga itu memang sangat aneh.” Yongguk bergidik. “Park Minri dia juga
sangat aneh.” Yongguk menggelengkan kepalanya heran.
“ahhh si otak mesum itu??? rumor
dia hobi baca buku xxx.” Daehyun berapi-api. “Yaa kau akan semakin ngeri bila
tau ceritaku.” Daehyun menimpali.
“mwo???” Himchan dan Yongguk
bersamaan.
“kau diapakan???” Himchan
penasaran.
“yang sering bawa kaca itu siapa
eoh??? Park… park…” daehyun mengingat. “Park yura… ya dia horror sekali. Tadi dia menyekapku di
ruang latihan dan langsung mengatakan dia menyukaiku.” Daehyun memberi bumbu
pada ceritanya sehingga terasa lebih mengerikan.
“mwooo???” Yongguk terkejut.
“wuaaahhh dia stalker. tapi… apa benar ceritanya seperti itu??” Yongguk sedikit
tak percaya.
“yyyaa.. tentu saja.” Daehyun
mencoba menyembunyikan wajah berbohongnya.
“Yang jelas park bersaudara memang
aneh. Ehhh yang biasa menguntil mereka itu siapa sih???” Himchan kembali
mengusap jidatnya.
“itu teman sekelasku…. Dia cantik
sekali bukan hyung????” Zelo tiba-tiba ikut nimbrung di antara mereka.
“Yaa… kau anak kelas satu kenapa
ikut kami senior tahun akhir???” Yongguk menoyor Zelo. Zelo hanya cemberut dan
mengusap toyoran Yongguk.
“tidak ada undang-undang yang
melarang.” Zelo mencari alas an.
“Aku mendengar ada yang
membicarakan bidadariku???” Youngjae dari kejauhan datang mendekati bangku
mereka. Dan menyerobot minuman Daehyun.
“Aissshhh kau anak kelas dua berani
sekali kepada Sunbaemu.” Daehyun menjitak Youngjae.
“Pisss Daehun hyung…. Cuma
sedikit.” Youngjae mengacungkan tangannya bergaya seolah dia tengah ber selca.
“Tapi mereka cantik-cantik
sebenarnya.” Semua menoleh kea rah suara di belakang mereka berkumpul. “Hanya
saja… mereka menderita Parkinson. Tentu saja kecuali kekasihku Jihye…” Jongup
berkata tak acuh.
“mwooooo????” Zelo dan Youngjae
shock.
“yaa… dia pacarku.” Youngjae
mendekati Jongup.
“Ahh…. Ani…ani… dia milikku.” Zelo
tak mau kalah.
Sedetik kemudian mereka telah
melakukan adegan smackdown di kantin sekolah. Bukannya memisah tapi ketiga
senior kelas tiga itu malah pura-pura tak mengenal dan pergi dari TKP itu.
Tidak terlihat seperti smackdown
memang, tapi lebih mirip orang main gelitik-gelitikan di kantin sekolah itu.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar