Blogger Widgets

Entri Populer

Jumat, 14 Juni 2013

FF A Person Like Me Infinite Chap 1



A PERSON LIKE ME 1

Author : Yonggyu90
Cast               : HAN JOO LIE aka JULIA (reader/OC)
                          INFINITE MEMBER
                          JUNG EUN JI
                          AILEE
                          BAE SUZY
                          PARK JIYEON
Rate : -
Length: cont
Genre : terserah reader
Notes : FF yang begitu gaje yang murni dari otak saya & banyak typo :D

chapter 1


JULIA POV
                “kenapa ini kotor sekali?”
                Aku mengusap meja dengan telunjukku dan menunjukkan debu di telunjukku pada karyawan café ku.
                “maaf julia, kami akan membersihkan lagi.” Lee sungyeol karyawanku membungkukkan badan padaku dan meminta maaf.
                “baiklah… aku tak mau hal ini terulang lagi. Aku tak mau café ku terlihat kotor.” Kataku seraya berjalan menuju dapur. “apakah ada bahan yang tak layak yang masih di gunakan?” aku menyelidik membuka setiap refrigerator.
                “tidak julia, kami memakai bahan segar dan terbaik seperti perintah mu.” Jawab sungyeol.
And can you smile?
Niga weonhanjana
Niga barajanha
Maneuroneun neol jabeul suga
Obtneungabwa
                Handphone di saku celanaku bergetar diiringi ringtone yang mengalun darinya. Aku merogoh dan mengambilnya dan melihat nama yang tertera dalam layar handphoneku. “mama” lirihku.
                “baiklah.. lanjutkan kerja kalian.” Aku berjalan ke ruanganku sembari menerima telfon itu.
                “sayang… kau sekarang di mana??” terdengar suara yang sangat familiar dari seberang.
                “ah.. mama aku sedang di café, aku tidak ada kuliah hari ini. Apakah ada sesuatu??” jawabku khawatir.
                “bisakah kau nanti pulang ke rumah dan menginap di rumah sayang? Aku merindukanmu.” Terdengar suara penuh harap dari mama.
                “baiklah, aku akan pulang malam ini.  Ma.. apa ada sesuatu? Tidak seperti biasanya mama memintaku pulang, padahal ini belum genap 1 minggu?” tanyaku khawatir.
                “ah.. tidak. Mama hanya merindukan putri mama satu-satunya. Apa kau tak rindu pada mama?”
                “ahh… mama kenapa berkata demikian? Tentu saja aku sangat merindukanmu.”
                “baiklah… jaga dirimu ya, mama akan meeting. Sampai jumpa di rumah nati sayang. Aku mencintaimu.”
                “aku juga mencintaimu ma.” Balasku dan mengakhiri pembicaraan kami.
JULIA’S POV END
----
AUTHOR POV
                Tasty café Nampak sudah sepi. Jam tengah menunjukkan pukul 10.30 malam. Satu persatu karyawan café itu pulang ke rumah.
                “julia apa masih ada yang perlu kami bantu?” Tanya sungyeol kepada seorang gadis yang tengah duduk di meja kerjanya.
                “ahh tidak, pulanglah… kau pasti sangat lelah!” jawab gadis itu sembari tersenyum.
                “baiklah kami akan pulang dulu, selamat malam!” sapanya lembut dan dibalas anggukan dan senyuman oleh gadis itu
“hat-hati di jalan ya”.
Tak berapa lama gadis itu mengambil tasnya dan berdiri beranjak keluar. Tak lupa dia membalik close board di pintu café itu dan menguncinya.
--
                Tin tin..
                Sebuah mobil berwarna hijau tengah berada di depan sebuah rumah megah yang berada di kawasan hongdae (ngasal nih author -___-). Seorang gadis yang berpakaian rebel keluar dari mobil itu dan masuk ke dalam rumah megah itu.
                “mama… kau belum tidur?” gadis itu memeluk mamanya dari belakang yang tengah membaca sebuah majalah di ruang tamu.
                “ehh.. kapan kau datang?” mamanya menoleh dan mengusap pipi gadis itu.
                “ahh…  mama, bukankah aku sudah menekan klakson mobilku?” jawab gadis itu berpura-pura kesal. Dan duduk di samping mamanya.
                “maafkan mama! Eh sudah makan?”
                “belum… tadi malas makan di café, dan ingin makan bersama mama di rumah.” Gadis itu memasang  senyum manisnya.
                “baiklah… ayo kita makan.”  Mama gadis itu berdiri dan mengajak putrinya ke ruang makan.
AUTHOR POV END
JULIA’S POV
                Aku berjalan bergelayut di tangan mama menuju ruang makan. Aku duduk mengambil posisi berhadapan dengan mama. Kami mulai menikmati hidangan makan malam ini dengan sesekali bercanda melepas rindu.
                “sayang…”
                “hmm…” jawabku sambil mengambil jus jeruk hendak meminumnya.
                “mama sudah putuskan, kau akan bertunangan dengan putra Ajisai group.”
                Uhukk…. Aku terbatuk dan sontak jus jeruk yang ku minum muncrat ke mana-mana. Apa ini oh… Tuhan… pasti aku salah mendengar perkataan mama tadi. Aku hanya membatin. Mama berdiri dan memberikanku tissue. Aku membersihkan mulutku.
                “m…m…ma..mama… bercanda kan?” aku tertawa tertahan. Mama terdiam dan mengangkat kepalanya yang tadi menunduk. Tawaku terhenti ketika aku melihat mata mama. Sumpah demi langit dan bumi demi apa pun di dunia ini. Ini tatapan mama yang tak aku inginkan.
                “apa mama terlihat bercanda?” terucap nada serius dari mulutnya.
                “tt..tt..a..tta..p..”
                “mama sudah memutuskannya. Ini adalah keinginan papamu sebelum meninggal dulu.” Jawab mama tegas.
                “ ma… aku tak mengenal dia ma, bahkan aku tak tau yang mana orangnya? Namanya siapa??”
                Aku mencari sebuah pembelaan. Siapa tau nanti mama akan merubah pendiriannya. Mama berdiri dan memberikan sebuah amplop besar kepadaku.
                “apa ini?” tanyaku tak mengerti.
                “bukalah dan bacalah sendiri.”
                Perlahan aku membuka amplop itu. aku mulai membacanya dengan seksama. Takut-takut nanti ada kata yang terlewat. Aku shocked setelah membaca lembaran kertas dalam amplop tersebut. O… Tuhan bangunkan aku!ini pasti hanya mimpi.
                “itu adalah surat peninggalan papamu. Dan papamu menginginkan kau menikah dengan putra Ajisai group.”
                aku hanya terdiam. Terasa berat sekali mulutku untuk terbuka. Lidahku mungkin melebur entah ke mana. 
                “katakan padaku bahwa ini tidak benar ma? Aku tak mungkin bertunangan dengan orang yang tak aku kenal?” aku membela diri.
                Tiba-tiba mama terdiam dan ku lihat butiran bening terjatuh dari kelopak matanya yang sayu. Oh Tuhan… aku tak tega menatapnya seperti ini.
                “Julia… papamu tak ingin kita lupa membalas budi. Kau tau dulu perusahaan papa hampir jatuh. Dan paman Kim yang menolong kita. Dan paman Kim ingin kau menjadi putrinya karena dia tidak mempunyai anak perempuan. Karena itu papa berjanji setelah usiamu menginjak 20 tahun kau akan di nikahkan dengan Kim Sungkyu putra paman kim. Dan kau tau mama sudah sangat lelah. Mama ingin bersitirahat di rumah menghabiskan masa tua mama bersama cucu mama.”
                Oh Tuhan… apa yang harus aku perbuat?? Batinku putus asa.
                “cinta itu akan tumbuh perlahan sayang…” mama berdiri dan memelukku yang masih terduduk lemas di meja makan. “kau tak akan mengecewakan mama dan alm papa kan? Besok Kim Sungkyu akan datang ke korea. Kau harus menjemputnya di bandara.” Mama membuatku semakin terpojok dengan membawa nama papa dalam perjodohan ini. Aku rasa malam ini dunia akan benar-benar kiamat. Batinku sendu..
JULIA’S POV END
                Seorang gadis yang mengenakan rok maxi putih selutut, bermotif bunga-bunga kecil berataskan kemeja berlengan pendek berwarna biru muda dan bersepatukan kanvas (bayangin lily alen dah) tengah berjalan mondar mandir di depan pintu terminal E bandara. Dia terlihat menunggu seseorang. Sesekali dia mengangkat sebuah karton bertuliskan nama seseorang ketika mulai terlihat banyak orang keluar dari pintu terminal E.
                “dia pasti tidak jadi datang, yeyy akhirnya aku tidak jadi bertunangan” gadis itu menggumam dan tersenyum senang.
                “Han Joo Lie!” seseorang menepuk pundak kanannya dari belakang sehingga membuat gadis tersebut kaget.
SUNGKYU POV
                Ahh aku merasa sangat lelah sekali. Ini kali ke dua aku datang ke korea. Aku berjalan keluar dari pintu terminal E. aku merasa kesal karena aku tak melihat seseorang menjemputku. Aku bersumpah jika aku tidak di jemput seorang pun aku akan kembali ke jepang detik ini juga!
                But wait… aku melihat seorang gadis dengan rambut coklat berponi tergelung ke atas berpakaian khas rebel membawa papan nama bertuliskan namaku. Mungkin kah dia adalah Julia yang katanya adalah tunanganku? Dia kecil tapi pipinya chubby yang aku rasa cukup imut juga.
                Perlahan aku mendekatinya.
 “dia pasti tidak jadi datang, yeyy akhirnya aku tidak jadi bertunangan” gumam gadis itu, sepertinya dia senang sekali.
                Hey.. apakah dia gila? Kenapa dia berbicara dan tersenyum sendiri seperti itu? aku meraba tengkukku yang sedikit meremang dan membuatku bergidik ngeri. Akhirnya aku mencoba memanggil namanya dan menyentuh pundaknya.
                “Han Joo Lie” aku memastikan dia atau bukan yang bernama Julia.
                Gadis itu terkejut dan menoleh ke arahku.
                “oh… Tuhan ku!” gadis itu terpejam dan memegang dadanya. Aku rasa dia benar-benar sangat kaget.
                “ya.. apa kau han joo lie? Julia??” tanyaku lagi.
                “aisshhh laki-laki ini kenapa dia sangat menyebalkan!” dia merutuk dan menarik nafas panjang.
                “ya… aku bisa mendengarmu!”
                “baiklah… aku rasa kau adalah Kim Sungkyu. Cepatlah ikut denganku.!” Jawabnya dengan sangat judesnya.
                Sepertinya dia sangat tidak menginginkan kehadiranku.
                “yaaa!!” teriakku
SUNGKYU POV END
JULIA POV
                “yaaa!!” pria bodoh itu berteriak dan menarik tanganku.
                “apa sih…???!!” jawabku sebal dan menarik tanganku darinya.
                Aku langkahkan kakiku menuju mobilku, dia mengikuti dari belakang sembari menarik kopernya.
JULIA POV END
                Mereka melaju menuju apartemen Julia. Tak ada suara music atau pun perbincangan dia antara mereka. Diam dan hanya diam. Sesekali salah satu di antara mereka menghela nafas panjang.
                “kau harus ku antarkan ke mana?” Julia memulai perbincangan tanpa menoleh ke arah sungkyu. Matanya masih menatap jalan dan berkonsentrasi pada kemudinya.
                “aku harus tinggal di rumahmu.” Jawab sungkyu enteng.
                BRAK!!! Julia menginjak rem secara mendadak sehingga sungkyu pun terkantuk dashboard.
                “arghhhh!!!!” erang sungkyu dan meraba keningnya yang terkantuk dashboard. Gadis itu memejamkan matanya untuk sesaat.
                “yaaa!!! Tidakkah kau punya kakek dan saudara di sini??? Omonaaaa!!!” Julia menghirup nafas berat. “aku tak mau!!!” tolak Julia.
                “yaa.. han joo lie! Bisakah kau tidak berteriak???” sungkyu berteriak ke arah Julia.
                “tidak… aku tidak mau. Aku harus mengantarmu ke rumah kakekmu. Cepat katakan di mana rumahnya!”
                “sudah ku bilang aku akan tinggal denganmu. Bahkan ini perintah kakek dan ayahku.” Jawab sungkyu. “ahhh sungguh kau ini.!!!” Sungkyu mengacak-acak rambutnya frustasi. “Kalau aku mau aku bisa tinggal dengan sepupuku. Tapi ini lain cerita!”
                Mendengar sungkyu berkata julia menangkupkan tangannya di kemudi dan menyembunyikan wajahnya di sana.
                “huwaaaaaaaa…. Papa…. Kenapa kau harus meminta ini!” teriak gadis itu kemudian. Sungkyu terkaget dan menatap gadis itu aneh.
--
                “ini kamarmu!” Julia membuka sebuah pintu ruangan yang ada di dalam apartemennya.
                “mwo???? Ahhh sungguh??? Apa kau bercanda padaku han joo lie?” sungkyu membelalakkan matanya tak percaya dengan apa yang di lihat. “ini bukan sebuah kamar!! Kau tau ini terlalu sempit??? Mana mungkin aku tidur di sini????”
                “yaaa…. Kim sungkyu kenapa kau rewell sekali eoh?? Baiklah kalau kau tak mau kau bisa menginap di tempat lain!” Julia ngeloyor pergi meninggalkan sungkyu yang masih berkacak pinggang memandangi kamarnya.
--
                “okay… mari kita bicarakan ini dengan kepala dingin.” Julia mengajak sungkyu berbicara setelah mereka menghabiskan makan malam bersama.
                “bicara apa?” sungkyu meneguk jus jeruknya sembari melirik Julia.
                “sungkyussi, aku tak kenal dirimu dan tak tau siapa kamu. Tiba-tiba aku di beritahu harus bertunangan denganmu dan menikah denganmu setelahnya. Tidakkah ini lucu?? Ahh tidak. Tragis menurutku.”
                “kau kira aku menyetujui perjodohan ini han joo lie? Ahhh yang benar saja!! Mana mungkin aku mau bertunangan dan menikah dengan gadis rebel sepertimu?! Sungguh tak pernah terpikir olehku,membayangkannya pun aku takut!!” sungkyu bergidik ngeri.
                “yaaa…. Memangnya aku mirip monster yang begitu menakutkan?? Tidakkah kau tau sungkyussi, kau bahkan terlihat lebih aneh dengan mata sipitmu itu.” Julia tak mau kalah debat dengan sungkyu.
                “aisshhh gadis ini begitu menyebalkan!”sungkyu menenggak jusnya habis. “bahkan kau tak tau kalau mata sipitku ini adalah daya tarik tersendiri.”
                “mwo???” Julia tersenyum sinis “aku berani pastikan gadis yang tertarik padamu itu benar-benar sudah hilang kesadaran.” Julia menyilangkan kedua tangannya dan bergeser duduknya ke belakang untuk bersandar.
                “ lihat saja!! Suatu saat kau akan tau dan pastinya akan merindukan mata sipitku ini. Bahkan aku tak percaya jika papa dan mamaku begitu menyukaimu. Yang benar saja???” sungkyu tertawa sinis.
                “yaaa… kau yang aneh!! Baiklah… aku hanya ingin menawarkan sesuatu, yang sepertinya menguntungkan buatmu dan buatku.” Julia memamerkan senyum mematikannya.
                “aisshhh… jangan tersenyum seperti itu, aku benar-benar ketakutan!” sungkyu memgang tengkuknya berpura-pura merinding.
                PLETAKK!!! Julia memukul kepala sungkyu.
                “yaaak bahkan aku tak percaya kau ini masih gadis. Pasti kau ini nenek-nenek yang mengalami kelainan genetic. Menakutkan sekali. Ganas!!” sungkyu mengelus kepalanya.
                “teruskan saja, aku akan memukulmu lagi!” Julia berpura-pura hendak memukul sungkyu.
                “aro aro… baiklah!!! Cepat katakan!”
                “baiklah…  kalau begitu.” Julia tersenyum penuh kemenangan. “aku berfikir mungkin hutang budi papaku dulu bisa dibayarkan dengan yang lainnya selain menjodohkan kita?”
                “yang lain??? Uang maksudmu?? aishh… kau tau papaku, Kim jung yeop (jiah… ini nama lee jung yeop CEO woollim ent author ganti -__-*) tidak tertarik dengan uang.”
                “cih.. sungguh kau ini. Bukan itu maksudku. Bukankah dia menginginkanku sebagai putrinya? Mungkin kita bisa menjadi saudara dan tidak harus menikah.” Julia memberi tahu jalan keluar yang telah dipikirkannya selama sehari semalam.
                “apa??? Itu bahkan lebih gila dari sebuah pertunangan.” sungkyu tak percaya dengan apa yang didengarnya. “kau bisa bertanya langsung pada papaku, sekarang aku mengantuk… hoaahhhhhmmmm…” sungkyu berdiri dan meregangkan otot-otot tubuhnya sembari berjalan menuju kamarnya.
                “aishhh… sungguh pria ini sangat menyebalkan.” Rutuk gadis itu sembari menusuk sosis di depannya dengan pisau sarat emosi kepada sungkyu.

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar