∞A PERSON LIKE ME 1
Author : Yonggyu90
Cast :
HAN JOO LIE aka JULIA (reader/OC)
INFINITE MEMBER
JUNG EUN JI
AILEE
BAE SUZY
PARK JIYEON
Rate : -
Length: cont
Genre : terserah reader
Notes : FF yang begitu gaje yang murni dari otak saya &
banyak typo :D
chapter 1
JULIA POV
“kenapa
ini kotor sekali?”
Aku
mengusap meja dengan telunjukku dan menunjukkan debu di telunjukku pada
karyawan café ku.
“maaf
julia, kami akan membersihkan lagi.” Lee sungyeol karyawanku membungkukkan
badan padaku dan meminta maaf.
“baiklah…
aku tak mau hal ini terulang lagi. Aku tak mau café ku terlihat kotor.” Kataku
seraya berjalan menuju dapur. “apakah ada bahan yang tak layak yang masih di
gunakan?” aku menyelidik membuka setiap refrigerator.
“tidak
julia, kami memakai bahan segar dan terbaik seperti perintah mu.” Jawab sungyeol.
And can you smile?
Niga weonhanjana
Niga barajanha
Maneuroneun neol jabeul suga
Obtneungabwa
…
Handphone
di saku celanaku bergetar diiringi ringtone yang mengalun darinya. Aku merogoh
dan mengambilnya dan melihat nama yang tertera dalam layar handphoneku. “mama”
lirihku.
“baiklah..
lanjutkan kerja kalian.” Aku berjalan ke ruanganku sembari menerima telfon itu.
“sayang…
kau sekarang di mana??” terdengar suara yang sangat familiar dari seberang.
“ah..
mama aku sedang di café, aku tidak ada kuliah hari ini. Apakah ada sesuatu??”
jawabku khawatir.
“bisakah
kau nanti pulang ke rumah dan menginap di rumah sayang? Aku merindukanmu.”
Terdengar suara penuh harap dari mama.
“baiklah,
aku akan pulang malam ini. Ma.. apa ada
sesuatu? Tidak seperti biasanya mama memintaku pulang, padahal ini belum genap
1 minggu?” tanyaku khawatir.
“ah..
tidak. Mama hanya merindukan putri mama satu-satunya. Apa kau tak rindu pada
mama?”
“ahh…
mama kenapa berkata demikian? Tentu saja aku sangat merindukanmu.”
“baiklah…
jaga dirimu ya, mama akan meeting. Sampai jumpa di rumah nati sayang. Aku
mencintaimu.”
“aku
juga mencintaimu ma.” Balasku dan mengakhiri pembicaraan kami.
JULIA’S POV END
----
AUTHOR POV
Tasty
café Nampak sudah sepi. Jam tengah menunjukkan pukul 10.30 malam. Satu persatu
karyawan café itu pulang ke rumah.
“julia
apa masih ada yang perlu kami bantu?” Tanya sungyeol kepada seorang gadis yang
tengah duduk di meja kerjanya.
“ahh
tidak, pulanglah… kau pasti sangat lelah!” jawab gadis itu sembari tersenyum.
“baiklah
kami akan pulang dulu, selamat malam!” sapanya lembut dan dibalas anggukan dan
senyuman oleh gadis itu
“hat-hati di jalan ya”.
Tak berapa lama gadis itu mengambil
tasnya dan berdiri beranjak keluar. Tak lupa dia membalik close board di pintu
café itu dan menguncinya.
--
Tin
tin..
Sebuah
mobil berwarna hijau tengah berada di depan sebuah rumah megah yang berada di
kawasan hongdae (ngasal nih author -___-). Seorang gadis yang berpakaian rebel
keluar dari mobil itu dan masuk ke dalam rumah megah itu.
“mama…
kau belum tidur?” gadis itu memeluk mamanya dari belakang yang tengah membaca
sebuah majalah di ruang tamu.
“ehh..
kapan kau datang?” mamanya menoleh dan mengusap pipi gadis itu.
“ahh… mama, bukankah aku sudah menekan klakson
mobilku?” jawab gadis itu berpura-pura kesal. Dan duduk di samping mamanya.
“maafkan
mama! Eh sudah makan?”
“belum…
tadi malas makan di café, dan ingin makan bersama mama di rumah.” Gadis itu
memasang senyum manisnya.
“baiklah…
ayo kita makan.” Mama gadis itu berdiri
dan mengajak putrinya ke ruang makan.
AUTHOR POV END
JULIA’S POV
Aku
berjalan bergelayut di tangan mama menuju ruang makan. Aku duduk mengambil
posisi berhadapan dengan mama. Kami mulai menikmati hidangan makan malam ini
dengan sesekali bercanda melepas rindu.
“sayang…”
“hmm…”
jawabku sambil mengambil jus jeruk hendak meminumnya.
“mama
sudah putuskan, kau akan bertunangan dengan putra Ajisai group.”
Uhukk….
Aku terbatuk dan sontak jus jeruk yang ku minum muncrat ke mana-mana. Apa ini
oh… Tuhan… pasti aku salah mendengar perkataan mama tadi. Aku hanya membatin.
Mama berdiri dan memberikanku tissue. Aku membersihkan mulutku.
“m…m…ma..mama…
bercanda kan?” aku tertawa tertahan. Mama terdiam dan mengangkat kepalanya yang
tadi menunduk. Tawaku terhenti ketika aku melihat mata mama. Sumpah demi langit
dan bumi demi apa pun di dunia ini. Ini tatapan mama yang tak aku inginkan.
“apa
mama terlihat bercanda?” terucap nada serius dari mulutnya.
“tt..tt..a..tta..p..”
“mama
sudah memutuskannya. Ini adalah keinginan papamu sebelum meninggal dulu.” Jawab
mama tegas.
“ ma…
aku tak mengenal dia ma, bahkan aku tak tau yang mana orangnya? Namanya
siapa??”
Aku
mencari sebuah pembelaan. Siapa tau nanti mama akan merubah pendiriannya. Mama
berdiri dan memberikan sebuah amplop besar kepadaku.
“apa
ini?” tanyaku tak mengerti.
“bukalah
dan bacalah sendiri.”
Perlahan
aku membuka amplop itu. aku mulai membacanya dengan seksama. Takut-takut nanti
ada kata yang terlewat. Aku shocked setelah membaca lembaran kertas dalam
amplop tersebut. O… Tuhan bangunkan aku!ini pasti hanya mimpi.
“itu
adalah surat peninggalan papamu. Dan papamu menginginkan kau menikah dengan
putra Ajisai group.”
aku
hanya terdiam. Terasa berat sekali mulutku untuk terbuka. Lidahku mungkin
melebur entah ke mana.
“katakan
padaku bahwa ini tidak benar ma? Aku tak mungkin bertunangan dengan orang yang
tak aku kenal?” aku membela diri.
Tiba-tiba
mama terdiam dan ku lihat butiran bening terjatuh dari kelopak matanya yang
sayu. Oh Tuhan… aku tak tega menatapnya seperti ini.
“Julia…
papamu tak ingin kita lupa membalas budi. Kau tau dulu perusahaan papa hampir
jatuh. Dan paman Kim yang menolong kita. Dan paman Kim ingin kau menjadi
putrinya karena dia tidak mempunyai anak perempuan. Karena itu papa berjanji
setelah usiamu menginjak 20 tahun kau akan di nikahkan dengan Kim Sungkyu putra
paman kim. Dan kau tau mama sudah sangat lelah. Mama ingin bersitirahat di
rumah menghabiskan masa tua mama bersama cucu mama.”
Oh
Tuhan… apa yang harus aku perbuat?? Batinku putus asa.
“cinta
itu akan tumbuh perlahan sayang…” mama berdiri dan memelukku yang masih
terduduk lemas di meja makan. “kau tak akan mengecewakan mama dan alm papa kan?
Besok Kim Sungkyu akan datang ke korea. Kau harus menjemputnya di bandara.”
Mama membuatku semakin terpojok dengan membawa nama papa dalam perjodohan ini.
Aku rasa malam ini dunia akan benar-benar kiamat. Batinku sendu..
JULIA’S POV END
Seorang
gadis yang mengenakan rok maxi putih selutut, bermotif bunga-bunga kecil
berataskan kemeja berlengan pendek berwarna biru muda dan bersepatukan kanvas
(bayangin lily alen dah) tengah berjalan mondar mandir di depan pintu terminal
E bandara. Dia terlihat menunggu seseorang. Sesekali dia mengangkat sebuah
karton bertuliskan nama seseorang ketika mulai terlihat banyak orang keluar
dari pintu terminal E.
“dia
pasti tidak jadi datang, yeyy akhirnya aku tidak jadi bertunangan” gadis itu
menggumam dan tersenyum senang.
“Han
Joo Lie!” seseorang menepuk pundak kanannya dari belakang sehingga membuat
gadis tersebut kaget.
SUNGKYU POV
Ahh aku
merasa sangat lelah sekali. Ini kali ke dua aku datang ke korea. Aku berjalan
keluar dari pintu terminal E. aku merasa kesal karena aku tak melihat seseorang
menjemputku. Aku bersumpah jika aku tidak di jemput seorang pun aku akan
kembali ke jepang detik ini juga!
But
wait… aku melihat seorang gadis dengan rambut coklat berponi tergelung ke atas
berpakaian khas rebel membawa papan nama bertuliskan namaku. Mungkin kah dia
adalah Julia yang katanya adalah tunanganku? Dia kecil tapi pipinya chubby yang
aku rasa cukup imut juga.
Perlahan
aku mendekatinya.
“dia pasti tidak jadi datang, yeyy akhirnya
aku tidak jadi bertunangan” gumam gadis itu, sepertinya dia senang sekali.
Hey..
apakah dia gila? Kenapa dia berbicara dan tersenyum sendiri seperti itu? aku
meraba tengkukku yang sedikit meremang dan membuatku bergidik ngeri. Akhirnya
aku mencoba memanggil namanya dan menyentuh pundaknya.
“Han
Joo Lie” aku memastikan dia atau bukan yang bernama Julia.
Gadis
itu terkejut dan menoleh ke arahku.
“oh…
Tuhan ku!” gadis itu terpejam dan memegang dadanya. Aku rasa dia benar-benar
sangat kaget.
“ya..
apa kau han joo lie? Julia??” tanyaku lagi.
“aisshhh
laki-laki ini kenapa dia sangat menyebalkan!” dia merutuk dan menarik nafas
panjang.
“ya…
aku bisa mendengarmu!”
“baiklah…
aku rasa kau adalah Kim Sungkyu. Cepatlah ikut denganku.!” Jawabnya dengan
sangat judesnya.
Sepertinya
dia sangat tidak menginginkan kehadiranku.
“yaaa!!”
teriakku
SUNGKYU POV END
JULIA POV
“yaaa!!”
pria bodoh itu berteriak dan menarik tanganku.
“apa
sih…???!!” jawabku sebal dan menarik tanganku darinya.
Aku
langkahkan kakiku menuju mobilku, dia mengikuti dari belakang sembari menarik
kopernya.
JULIA POV END
Mereka
melaju menuju apartemen Julia. Tak ada suara music atau pun perbincangan dia
antara mereka. Diam dan hanya diam. Sesekali salah satu di antara mereka
menghela nafas panjang.
“kau
harus ku antarkan ke mana?” Julia memulai perbincangan tanpa menoleh ke arah
sungkyu. Matanya masih menatap jalan dan berkonsentrasi pada kemudinya.
“aku
harus tinggal di rumahmu.” Jawab sungkyu enteng.
BRAK!!!
Julia menginjak rem secara mendadak sehingga sungkyu pun terkantuk dashboard.
“arghhhh!!!!”
erang sungkyu dan meraba keningnya yang terkantuk dashboard. Gadis itu
memejamkan matanya untuk sesaat.
“yaaa!!!
Tidakkah kau punya kakek dan saudara di sini??? Omonaaaa!!!” Julia menghirup
nafas berat. “aku tak mau!!!” tolak Julia.
“yaa..
han joo lie! Bisakah kau tidak berteriak???” sungkyu berteriak ke arah Julia.
“tidak…
aku tidak mau. Aku harus mengantarmu ke rumah kakekmu. Cepat katakan di mana
rumahnya!”
“sudah
ku bilang aku akan tinggal denganmu. Bahkan ini perintah kakek dan ayahku.”
Jawab sungkyu. “ahhh sungguh kau ini.!!!” Sungkyu mengacak-acak rambutnya
frustasi. “Kalau aku mau aku bisa tinggal dengan sepupuku. Tapi ini lain
cerita!”
Mendengar
sungkyu berkata julia menangkupkan tangannya di kemudi dan menyembunyikan
wajahnya di sana.
“huwaaaaaaaa….
Papa…. Kenapa kau harus meminta ini!” teriak gadis itu kemudian. Sungkyu
terkaget dan menatap gadis itu aneh.
--
“ini
kamarmu!” Julia membuka sebuah pintu ruangan yang ada di dalam apartemennya.
“mwo????
Ahhh sungguh??? Apa kau bercanda padaku han joo lie?” sungkyu membelalakkan
matanya tak percaya dengan apa yang di lihat. “ini bukan sebuah kamar!! Kau tau
ini terlalu sempit??? Mana mungkin aku tidur di sini????”
“yaaa….
Kim sungkyu kenapa kau rewell sekali eoh?? Baiklah kalau kau tak mau kau bisa
menginap di tempat lain!” Julia ngeloyor pergi meninggalkan sungkyu yang masih
berkacak pinggang memandangi kamarnya.
--
“okay…
mari kita bicarakan ini dengan kepala dingin.” Julia mengajak sungkyu berbicara
setelah mereka menghabiskan makan malam bersama.
“bicara
apa?” sungkyu meneguk jus jeruknya sembari melirik Julia.
“sungkyussi,
aku tak kenal dirimu dan tak tau siapa kamu. Tiba-tiba aku di beritahu harus
bertunangan denganmu dan menikah denganmu setelahnya. Tidakkah ini lucu?? Ahh
tidak. Tragis menurutku.”
“kau
kira aku menyetujui perjodohan ini han joo lie? Ahhh yang benar saja!! Mana
mungkin aku mau bertunangan dan menikah dengan gadis rebel sepertimu?! Sungguh
tak pernah terpikir olehku,membayangkannya pun aku takut!!” sungkyu bergidik
ngeri.
“yaaa….
Memangnya aku mirip monster yang begitu menakutkan?? Tidakkah kau tau
sungkyussi, kau bahkan terlihat lebih aneh dengan mata sipitmu itu.” Julia tak
mau kalah debat dengan sungkyu.
“aisshhh
gadis ini begitu menyebalkan!”sungkyu menenggak jusnya habis. “bahkan kau tak
tau kalau mata sipitku ini adalah daya tarik tersendiri.”
“mwo???”
Julia tersenyum sinis “aku berani pastikan gadis yang tertarik padamu itu
benar-benar sudah hilang kesadaran.” Julia menyilangkan kedua tangannya dan
bergeser duduknya ke belakang untuk bersandar.
“ lihat
saja!! Suatu saat kau akan tau dan pastinya akan merindukan mata sipitku ini.
Bahkan aku tak percaya jika papa dan mamaku begitu menyukaimu. Yang benar
saja???” sungkyu tertawa sinis.
“yaaa…
kau yang aneh!! Baiklah… aku hanya ingin menawarkan sesuatu, yang sepertinya
menguntungkan buatmu dan buatku.” Julia memamerkan senyum mematikannya.
“aisshhh…
jangan tersenyum seperti itu, aku benar-benar ketakutan!” sungkyu memgang
tengkuknya berpura-pura merinding.
PLETAKK!!!
Julia memukul kepala sungkyu.
“yaaak
bahkan aku tak percaya kau ini masih gadis. Pasti kau ini nenek-nenek yang
mengalami kelainan genetic. Menakutkan sekali. Ganas!!” sungkyu mengelus
kepalanya.
“teruskan
saja, aku akan memukulmu lagi!” Julia berpura-pura hendak memukul sungkyu.
“aro
aro… baiklah!!! Cepat katakan!”
“baiklah… kalau begitu.” Julia tersenyum penuh
kemenangan. “aku berfikir mungkin hutang budi papaku dulu bisa dibayarkan
dengan yang lainnya selain menjodohkan kita?”
“yang
lain??? Uang maksudmu?? aishh… kau tau papaku, Kim jung yeop (jiah… ini nama
lee jung yeop CEO woollim ent author ganti -__-*) tidak tertarik dengan uang.”
“cih..
sungguh kau ini. Bukan itu maksudku. Bukankah dia menginginkanku sebagai
putrinya? Mungkin kita bisa menjadi saudara dan tidak harus menikah.” Julia
memberi tahu jalan keluar yang telah dipikirkannya selama sehari semalam.
“apa???
Itu bahkan lebih gila dari sebuah pertunangan.” sungkyu tak percaya dengan apa
yang didengarnya. “kau bisa bertanya langsung pada papaku, sekarang aku
mengantuk… hoaahhhhhmmmm…” sungkyu berdiri dan meregangkan otot-otot tubuhnya
sembari berjalan menuju kamarnya.
“aishhh…
sungguh pria ini sangat menyebalkan.” Rutuk gadis itu sembari menusuk sosis di
depannya dengan pisau sarat emosi kepada sungkyu.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar