∞A PERSON LIKE ME 1
Author : Yonggyu90
Cast :
HAN JOO LIE aka JULIA (reader/OC)
INFINITE MEMBER
JUNG EUN JI
AILEE
BAE SUZY
PARK JIYEON
Rate : -
Length: cont
Genre : terserah reader
Notes : FF yang begitu gaje yang murni dari otak saya &
banyak typo :D
chapter 2
JULIA POV
Aku
merasakan ada sesuatu yang mendesak di punggungku,selimutku pun kini terasa ada
yang menarik ’tidak pasti ini hanya mimpi’ aku hanya mengira. Namun mataku
memintaku untuk terbangun. Dengan berat aku membuka mataku perlahan. Aku
berbalik untuk memastikan ada apa di belakang punggungku.
“KYAAAAAAAA!!!!!!
APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI???” aku terduduk dan berteriak reflek di luar
control.
“sudahlah
jangan berisik!!! Aku mengantuk!!” jawab manusia biadab yang kini tidur di
sampingku.
“yaaa…
pergi kau!!! Ini kamarku!!! Sejak kapan kau ada di sini????” aku berusaha
mendorongnya agar dia terjatuh dari ranjangku dan pergi ke kamarnya.
“YAAAA!!!
Aku tak mau!!! Kamar itu sempit sekali, kotor banyak tungau. Aku gatal-gatal
karenanya.”
Usahaku
sepertinya sia-sia saja untuk mengusirnya. Karena dia lebih kuat dan masih bisa
bertahan di sana meskipun aku menendangnya.
“ohhh
tuhan aku bisa gila karenaya!!” aku merasa tiba-tiba suasana jadi panas dan
mengibas-ibaskan tangan kiriku mencoba mencari kesegaran.
“sudahlah
tidurlah!!! Aku sangat lelah hari ini!!” biadab ini berkata sembari mengambil
gulingku dan memeluknya, tidak ada 5 menit dia sudah terlelap. Bahkan aku
berteriak histeris pun dia tak terbangun.
“yaaaa
kim sungkyu!!!” aku mencoba membangunkannya tapi kebo ini sudah tertidur dengan
pulasnya. “sungguh aku akan menjadi benar-benar gila!!” aku berteriak dan
mengacak rambutku frustasi.
JULIA POV END
Gadis
itu berjalan linglung menuju cafenya. Dia sengaja tidak membawa mobil karena
ingin menenangkan fikirannya yang tengah setres karena pertunangannya minggu
depan. Dia menyeberang di lampu merah dengan lesunya tanpa melihat keadaan
lampu.
CIIIIIITTTTTT!!!!
Suara decitan rem motor terdengar memekakkan telinga. Seorang gadis terduduk
lemas tanpa berkata apapun.
“apa
kau baik-baik saja? Apa ada yang terluka???” seorang pria berlari turun dari
motor dengan tergesa-gesa menghampiri gadis itu yang tengah terduduk lemas di
depan motornya. Gadis itu hanya terdiam shock dengan apa yang terjadi baru
saja.
“apa
kau baik-baik saja?” tanyanya lagi.
WOOHYUN POV
‘ya
tuhan apa yang aku lakukan? Apa gadis itu gila???’ pekikku tertahan . “apa kau
baik-baik saja? Apa ada yang terluka???” tanyaku sembari turun dari motor dan
menghampirinya. Tapi gadis ini tidak menjawabku. Oh.. Tuhan.. dia begitu cantik
kurasa, ahh tidak. Lebih tepatnya manis. Entah kenapa hatiku berdegup kencang
ketika aku menatapnya. Ku lihat lututnya berdarah.
“apa
kau baik-baik saja?” tanyaku lagi.
Dia
hanya menggeleng.
“mianhae” dia berkata kemudian.
“ahh…
tidak aku yang salah.” Jawabku sembari membantunya berdiri. Aishhh bodohnya
aku. Padahal sudah jelas dia bersalah tapi kenapa aku berkata demikian??? Ini
di luar kendali akal sehatku. Atau jangan-jangan aku mulai tidak waras?
“mari
aku antar ke rumah sakit?” aku menawarkan, karena aku melihat dia sedikit
kesulitan berjalan dan lutunya berdarah.
“ahh…
sungguh terimakasih… kalau boleh aku ingin kau antarkan aku ke Tasty café di
dekat sini.”
“baiklah…!”
Aku tersenyum dan membantunya duduk di motorku.
WOOHYUN POV END
Tasty
café terlihat penuh pengunjung hari ini, Nampak sungyeol dan sungjong tengah
melayani tamu-tamu dengan senyum yang terpasang di wajahnya. Tiba-tiba raut
wajah mereka berubah ketika seseorang terlihat memasuki Tasty café dengan
memapah seorang wanita yang berjalan pincang.
“Noona!!!”
sungjong berteriak dan berlari menuju gadis yang dipapah itu. sungyeol ikut
berlari menghampiri.
“Julia!!
Apa kau taka pa-apa?” sungyeol khawatir ketika melihat lutut Julia berdarah.”aku
ambilkan p3k dulu” sungyeol pergi mengambil obat p3k.
“aku
taka pa-apa! Sungjong ah.. tolong ambilkan minum untuk tuan….” Gadis itu tidak
melanjutkan kalimatnya dan menoleh kea rah pria yang memapahnya.
“woohyun,
Nam woohyun, jangan panggil aku tuan seperti itu.” jawab pria itu sembari
membantu Julia duduk di sofa dalam ruangannya.
“ahh
maaf.” Gadis itu tersenyum. “baiklah sungjong ah ambilkan minum untuknya!”
“ahhh
ne, anda ingin minum apa?” sungjong tersenyum kea rah woohyun menawarkan.
“air
putih saja!” jawab woohyun yang tengah duduk di samping Julia.
Sungjong
pergi meninggalkan mereka, tak berapa lama sungyeol datang membawa kotak
berwarna putih.
“sebenarnya
apa yang terjadi Julia?” sungyeol menyerahkan kotak itu kepada woohyun.
“aku
taka pa oppa.” Jawab Julia dengan senyum manisnya.
“baiklah…
aku akan melayani tamu ne, maaf aku harus meninggalkan kalian.” Sungyeol
tersenyum dan keluar dari ruangan itu.
Sungjong
masuk membawa segelas air putih di tangan kanannya. Dan meletakkan di meja
dekat woohyun.
“silahkan
di minum! Aku tinggal dulu ne!” sungjong menawarkan minum yang kemudian dib
alas senyum dan anggukan woohyun.
Sungjong kemudian tersenyum sembari keluar ruangan.
“ouch…
pelan-pelan!” Julia sedikit berjingkat karena merasa kesakitan ketika woohyun
member sedikit alcohol dan mengoleskan pada lukanya.
“ahh
maaf…” woohyun menatap Julia sekilas dan kemudian melanjutkan merawat luka di
kaki Julia.
Sesekali
terlihat woohyun meniup luka Julia.
JULIA POV
‘ahh
laki-laki ini begitu manis, kenapa dia begitu sangat menggoda seperti ini??
Tidak sadarkah dia hatiku hampir meledak di buatnya?’ aku hanya membatin dan
tetap menatap wajah woohyun yang tengah meniup lukaku.
“hey…
aku belum tau namamu.”
“ahh
ne??” aku terkejut dan tersipu ketika tiba-tiba dia menatapku. “Julia, Han joo
lie” aku menjawab setenang mungkin.
“ini
café mu?” tanyanya sambil mengambil air yang di berikan sungjong untuknya tadi.
“ya…
begitu lah… aku ingin membuat usaha sendiri yang tidak bergantung pada orang
tuaku.”
“wuahhh…
salut denganmu, sepertinya kau masih sangat muda.”
“terimakasih…
aku masih 20 tahun. Pantas saja jika aku terlihat sangat muda. Orang bilang aku
imut dan manis.” Aku memasang wajah imutku padanya yang sontak membuatnya tertawa.
“hahaha
kau lucu sekali, benar saja aku lebih tua darimu ternyata.” Dia tersenyum. “apa
mereka tadi pegawaimu? Kenapa mereka terlihat biasa sekali denganmu?”
“maksudmu
sungyeol oppa dan sungjong? Uhm… bisa di katakan kami memang sangat dekat. Mereka
yang membantuku di sini, mereka juga sahabat
terbaikku.”
“ohh…
sekarang aku tau.” Dia tersenyum. Dia
melihat jam tangannya sesaat. “ahhh Julia, aku rasa aku harus pergi. Aku ada
janji bertemu dengan sepupuku. Kemarin dia baru datang dari jepang. Tidak enak
jika aku tak menemuinya.”
“ahhh…
terimakasih atas pertolongannya hari ini, lain kali jangan lupa mampir ke Tasty
café ya!” aku menyarankannya dengan memamerkan senyum termanisku.
“pasti
aku akan selalu mampir ke sini.” Dia membalas senyumku dengan senyumannya yang
membuatku merasa ingin mati saat ini juga. Taukah kau senyum itu membuat ritme
detak jantungku tak beraturan dan searasa ingin meledak saja. Dia beranjak
berdiri dan mengusap kulit dekat lukaku.
“jangan
lupa memberinya obat biar tidak terjadi infeksi, aku pergi!”
“ne..
hati-hati.”
Dia
membalas senyum dan berjalan ke luar ruanganku. Beberapa saat lalu aku bisa
melupakan apa yang terjadi antara aku dan sungkyu tapi kini sepertinya aku
mengingatnya kembali. Dan aku benar-benar merasa ingin benar-benar mati.
JULIA POV END
--
“oppa…
antarkan aku pulang!” seorang gadis tengah menelfon seseorang di ruangannya.
“wae???
Apa kau tak bawa mobil??” jawab suara dari seberang.
“ani,
aku berjalan kaki dan tadi aku tertabrak motor.” Jawab gadis itu sambil
sesekali memegang lututnya yang sakit.
“apa??
Kau taka pa-apa?? Baiklah… nanti sepulang dari kantor oppa ke café menjemputmu.
Kenapa kau bisa sangat ceroboh Julia??!!”
“aku
taka pa-apa oppa… aku hanya sedikit terkilir. Nanti saja ceritanya.”
“baiklah…
sampai nanti.” Suara dari seberang mengakhiri percakapan.
Beberapa
jam telah berlalu, Tasty café sudah mulai terlihat sepi. Jam sudah menunjukkan
pukul 9.30 malam. Seseorang berjalan memasuki café.
“anyeonghaseyo!”
pria itu menyapa sungyeol dan sungjong yang tengah mulai bersih-bersih.
“hoya
hyung?? Sejak kapan kau datang?” Tanya sungyeol heran melihat hoya yang tidak
di sadarinya telah berdiri di dekatnya.
“aishhhh…
makanya jangan terlalu serius, sampai-sampai kau tak tau aku datang.” Hoya tersenyum.
“hyung,
apa kau mau menjemput Julia nui?” Tanya sungjong yang tengah mengelap meja.
“ahh
ne, di mana dia? Apa dia ada di ruangannya?”
“iya
dia ada di sana, dia menunggumu dari tadi… sepertinya dia benar-benar sakit.
Tapi dia tak mau di bawa ke rumah sakit.” sungyeol berhenti sejenak dari
mengepel lantainya. “ahh sungguh sepupumu itu sangat keras kepala.” Imbuhnya.
“ne…
dia sangat keras kepala! Coba nanti hyung bujuk dia untuk ke rumah sakit!”
sungjong menimpali.
“baiklah…
akan aku coba membujuknya.” Hoya memasang wajah geregetannya. Dia berjalan
menuju ruangan Julia.
Dia
melihat Julia tengah tertidur di sofa ruangan itu. dia mendekatinya perlahan
dan meraba kening Julia. Julia tersadar ketika hoya meraba keningnya.
“ahh
oppa, kapan kau datang??” Tanya Julia yang berusaha memulihkan ingatannya.
“dasar
kau ini!” hoya mencubit hidung Julia gemas.
“yaaa…!!!
Appo!!!” Julia memasang wajah sebalnya dengan mengerucutkan mulutnya, dia
memegang hidungnya yang merasa sakit.
“kenapa
bisa seperti ini? Ayo aku antar ke rumah sakit.”
“tidak…
aku tak mau! Aku taka pa-apa!”
“ya…!!!
Kau sedikit demam.!” Hoya sdikit berteriak.
“aku
taka pa-apa oppa!! Lebih baik kau antarkan aku pulang ke apartemen.” Julia
mengerlingkan mata kirinya. “aku tadi sudah minum obat” imbuhnya lagi.
“tapi
kau sedikit demam. Atau kau ingin aku antar pulang ke rumah bibi?”
“ahhh
jangan jangan jangan!!!! Jangan sampai mama tau please!” Julia memohon dengan
memasang wajah menyedihkannya.
“oh..
tuhan… kalau saja aku bukan kakak sepupumu pasti aku sudah jatuh cinta padamu
karena sifat anehmu ini.” Hoya mendengus.
“dan
untungnya kau sepupuku. Jadi kau tak bisa menyukaiku. Lagi pula aku bisa di
bunuh eunji karena merebut hatimu darinya” Julia menjulurkan lidahnya mengejek.
Pletak!!
Hoya
menjitak Julia.
“ya..
kau kakak kejam sekali eoh???!!!” juliaa memegangi kepalanya yang baru saja di
jitak hoya.
“ini
tanda sayang! Ayo kita pulang! Apa kau benar-benar tak bisa berjalan??? Jangan
bilang aku harus menggendongmu.!” Hoya berjingkat mendelikkan matanya curiga.
“aishhh….
Pabo oppa! Aku hanya sedikit terkilir. Tapi tak apa jika kau menggendongku. Kau
tak pernah menggendongku sejak kita dewasa.” Julia menggembungkan pipinya.
“araseo…
naiklah!” hoya tersenyum dan berjongkok memunggungi Julia yang duduk di sofa.
Julia tersenyum dan naik ke punggung hoya.
Tak
berapa lama mereka telah sampai di apartemen Julia. Hoya menggendong Julia di
punggungnya menaiki lift.
“oppa…
“
“hmm… “
hoya sedikit menolehkan wajahnya.
“apa
yang harus ku lakukan?” Julia mulai terisak dan memeluk hoya erat dan
menelungkupkan kepala di bahu hoya.
“yaa…
jangan menangis, percayalah semua akan baik-baik saja. Ada oppa di sini!” hoya
mencoba menghibur dan kemudian berjalan keluar setelah pintu lift terbuka.
“oppa…
kenapa kau harus jadi oppaku?? Dan kenapa kau harus jadi pacar eunji?? Aku jadi
merasa kehilanganmu.” Julia mengerucutkan mulutnya.
“chhh
kau ini!! Jangan menggoda oppa!”
“hehe”
Julia tersenyum jahil.
Hoya
menoleh ke kanan kiri setelah menurunkan Julia di ruang tamu, dia seperti
mencari-cari sesuatu.
“di
mana calon sepupuku? Ahh aku ingin melihatnya.” Hoya mengedarkan pandangannya.
“dia
bilang ingin pergi menemui seseorang”
CKLEK!!! Terdengar suara pintu
terbuka, hoya dan Julia menoleh kea rah pintu. Seorang pria berambut merah
dengan blazer warna hitam terbuka melekat di tubuhnya memperlihatkan kaos putih
yang dia kenakan tengah melepas sepatu dan berjalan menuju mereka.
Hoya hanya terdiam kemudian dia
menoleh kea rah Julia. Terlihat Julia mengangguk membalas tatapan hoya.
“siapa dia???” sunggyu menoleh kea
rah Julia berharap gadis itu menjawabnya.
“ohhh… aku lee howon panggil aku
hoya, senang bertemu denganmu kim
sungkyu,” hoya memperkenalkan dirinya
sendiri dan mengulurkan tangan kanannya.
“oohh senang bertemu denganmu
juga!” sungkyu merasa canggung dan menyambut tangan hoya.
Terdengar suara be mine dari
handphone hoya.
“ne anyeonghaseo?!!” hoya menerima
telpon itu, Julia hanya menatap hoya dari duduknya.
“anyeonghaseo oppa!” terdengar
suara seorang perempuan dari seberang.
“wae chagi??”
“oppa bisa nanti mampir ke rumah
setelah mengantar julia??”
“sudah malam chagi, wae? Kau
merindukanku??” hoya tertawa pelan.
“ahh… tidak, ehh iya… ahhh pasti
aku merindukanmu oppa,tapi bukan itu, hanya saja…” eunji menjawab gugup.
“wae???” hoya tertawa di sela
jawabannya.
“….!”
“haha baiklah aku datang!”
Tut.. hoya memutus sambungan
telepon.
“aku harus pulang dulu, kau harus
banyak istirahat ya!” hoya mengacak rambut Julia.
“ne oppa! Salam buat eunji.” Julia mengerlingkan
matanya.
“ne!” hoya tersenyum dan beranjak
keluar.
“mau ke mana?” sungkyu datang dari
arah dapur membawa 2 kaleng softdring dalam genggamannya.
“ahh aku harus menemui yeoja
chinggu ku. Aku pergi! Jaga dia untukku!” hoya tersenyum dan berjalan
meninggalkan apartemen Julia.
Sungkyu masih mencerna perkataan
hoya dengan memicingkan sedikit matanya dan berjalan menuju Julia. Julia
terlihat berusaha berdiri. Terlihat mimic kesakitan dari wajahnya. Dia mulai
berjalan dan akhirnya terjatuh. Sungkyu yang melihat Julia kesakitan langsung
berlari mendekati Julia.
“yaa..
han joo lie, ahh jinja??? Kau ceroboh sekali!!!” sungkyu berusaha membantu
Julia berdiri.
“aaahhh….!”
Julia terjatuh lagi dan sungkyu menahannya.
“kenapa
dengan kakimu??” tanpa izin dari Julia sungkyu menggendong Julia dan di bawanya
ke kamar Julia.
“yaaa lepaskan aku kim sungkyu!!” Julia berusaha memukul dada kim
sungkyu berkali-kali. “AHHH!!!” pekik
Julia ketika Sungkyu menjatuhkan Julia di tempat tidurnya.
“yaa..
bukannya berterima kasih tapi kau malah memukulku!” sungkyu berkacak pinggang.
“mianhae
sungkyussi!” Julia mencoba mengakat kepalanya untuk duduk.
“kau
bodoh atau apa, itu bisa jadi infeksi.” Sungkyu memegang luka Julia.
“yaaa
babo! Itu sakit! Jangan memegangnya.” Julia memukul tangan sungkyu.
“aishhh
jinja??? Dari tadi kau memukulku terus!!” sungkyu menyentil luka Julia.
“KYAAA
MAMA…. APPO… hiks !!!” Julia berteriak kemudian menangis.
“mi…mi…mianhae…
aku tak bermkasud begitu.” Sungkyu merasa bersalah dan khawatir.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar