FF AIGOO!!: BLIND SYSTEM
Author : YongGyu90 & Dio
Genre : Comedy, Friendship, CG
Main Cast : B.A.P
Special Cast : Kim Shin Young (comedy artist)
Length : Series
Note : * (adaptation) Huru Hara Rako series
by Dio
·
Moon Jongup harus jadi
cewek di sini, karakternya tomboy.
Anyeong BABYs^^
Ini seri ke 3 dari serial AIGOO!!
Sekali lagi min minta maaf jika ada yang tak berkenan dengan cast nya atau
bahasa yang min gunakan, karena ini comedy jadi min pake bahasa non baku *apa
ini???* Penasaran dengan ceritanya??? Cek it out! Jangan lupa RCL nya ne^^
Chapter 2
Sepulang
sekolah Daehyun dan Zelo nongkrong di
kantin seperti biasa, ditemani oleh sohib-sohib mereka. Dan seperti yang bisa
ditebak, topic yang diobrolkan adalah perihal latihan mengetik maut yang
diadakan Shin young seonsangnim.
“Sebenernya
sih kalo lu udah biasa, ngetik blind system itu gak susah kok,” Himchan, sang
presidn sekolah, berkata dengan bijak, “Asal sering latihan, rajin berzakat dan
tidak sombong, pasti bisa lancar. Buktinya hasil ketikan gua kemaren jadi yang
paling bagus kan Jongup ah?”
“iya,
tapi waktu itu lo kan ngintip, MONYONG!!” Jongup nempeleng Himchan.
“JUSTRU
ITU JONGUP AH! Karena gua rajin berzakat dan tidak sombong itulah makanya gua
diberikan kemudahan sama Yang Di Atas! MAKANYA ORANG-ORANG YANG BERIMAN,
HENDAKLAH KALIAN SEMUA BERSOD__”
“UDAH,
KAGAK USAH NGASIH KULTUM KALO OTAK LO MASIH BEJAT. Tapi ngomong-ngomong Daehyun
ah, yang barusan di omongin sama Himchan ini ada benernya juga lho. Gua bilang
sih, asalkan lo banyak latian, pasti lo bakalan bisa ngetik blind system,”
Young jae memberitahu.
“Bener
juga Young jae ah. Kita bisa kan karena biasa,” Zelo ikutan nyabung.
“Kayak
kalo kita ngetik SMS. Saking udah biasa, sampe gak perlu liat tuts nya lagi
kan?” Jongup member contoh.
“Mencet
remote TV juga gak perlu sambil ngeliat.” Yongguk datang enyerobot makanan
Zelo. Zelo Cuma bisa menelan ludah melihat makanannya di embat yongguk.
“Iya.
Belon lagi kalo__ ANJROT. AWAS JONGUP AH, ADA PREMAN DI BELAKANG LO!!!” Himchan
berseru.
DUAKKK!!!
Tonjokan
Jongup langsung melayang ke belakang. Padahal pandangannya tetap lurus ke
depan. Sayangnya tinjunya bukan mendarat di muka preman, melainkan di muka
Zelo.
“Aduh…
sori Zelo ah… kirain preman beneran,” jongup berucap, sementara zelo berkunang-kunang.
“Tuh
kan, si Jongup langsung bisa nonjok orang tanpa ngeliat, karena udah biasa,”
Youngjae menyimpulkan. Daehyun manggut-manggut.
“EH GUA
GAK SEGITUNYA YAH. LO KIRA GUA SEBEGITU BIADABNYA KAH SAMPE TEGA NONJOKIN TEMEN
SENDIRI??”
“ya
enggak juga sih… soalnya__AWAS JONGUP AH
ADA TUKANG PALAK!!!” teriak Yongguk Histeris.
DUAKKK!!
Tinju
ke dua kembali melayang ke muka Zelo.
“YA
OLOH. HADUH… HADUH ZELO AH! Sori…sori.. banget… reflex,” Jongup berucap. Zelo
kejet-kejet.
Setelah
menghirup-hirup inhalernya dengan nafsu tingkat tinggi, barulah Zelo pulih.
Ajaibnya Zelo masih memiliki kekuatan untuk bicara. “I..Iya… sama juga kalo
kita jalan pulang ke rumah, sambil bengong juga nggak bakal nyasar saking udah
terbiasa.” Giliran temen-temennya manggut-manggut, mendengarkan.
“Sama
juga kaya kita mondar-mandir dalam sekolah sendiri. Saking udah terbiasanya,
dengan mata tertutup pun kita masih bisa nemuin kelas kita.” Zelo menambahkan.
“wah..
kalo itu sih gua gak setuju zelo ah,” Daehyun berkata kemudian.
“Iya.
Mana bisa nyampe kelas dengan selamat kalo mata kita tertutup?” Himchan
menimpali.
Giliran
Zelo yang keliatan kaget. “Hloh… kalian semua ada gak bisa ya? Heran gua. Gua
aja bisa.”
“Serius
lo?” Yongguk enasaran.
Zelo
tersenyum. “Gua tuh di anugrahi bakat photographic memory, jadinya bisa cepet
inget segala sesuatu di dalem kepala. Jadinya walau mata gua ditutup sekalipun,
gua masih bisa mondar-mandir di sini dengan sentosa.”
“Ajegile…
keren bener. Praktekin Zelo ah! PRAKTEKIN!!” Youngjae menyemangati Zelo.
“Baiklah.”
Zelo menyanggupi. Namja kurus tinggi ini pun bangkit dari kursinya, lalu
menutup matanya dan kemudian mulai berjalan.
Satu
langkah… enam langkah… sepuluh langkah…
“WEEEEEEEEEIIIIITTTTSS!!!
KEREN ZELO AH! KEREENNNN!!! DEDDY CORBUZIER
LEWAT DEH!” Jongup tak percaya.
Zelo
mendengus, “CIH. DEDDY CORBUZIER MAH GAK LEVEL!
PANGGIL GUA SI BUTA DARI GUA HAN__”
DUAKKK!!
Zelo
nabrak pilar. Yang lain langsung pura-ura gak kenal.
***
Hari
udah menunjukkan pukul lima sore saat Daehyun di panggang dalam Bus yang AC nya
gi mati. Untungnya dari tadi Daehyun disibukkan dengan menghafal tuts mesin
tik. Tangannya memegang kertas lecek bergambar tombol-tombol mesin tik hasil
kreasi jongup. Sayang karena kemampuan menggambar Jongup setara dengan
gajah-gajah di Waykambas, maka gambarnya agak sulit ditangkap oleh otak Daehyun yang rada-rada lamban.
Seorang
penupang masuk ke dalam bus. Daehyun pun bergeser ke kiri, memberikan tempat
bagi yang di maksud. Tak lama kemudian, hal yang tidak dibayangkan terjadi: sopir
mulai memutar kunci, mesin mulai menderu dan bus mulai melaju. [ini bagian
mananya yang aneh? -_-]
Daehyun
masih asik menempelkan matanya(?)-yang sekarang udah rada juling- ke kertas
yang dipegangnya saat sebuah suara familiar menyapanya.
“HEI.”
Merasa
bukan dia yang dipanggil, Daehyun tetap cuek dan mengarahkan matanya –yang
sekarang mengalami gejala-gejala kebutaan- ke atas kertas. “Hei,” suara itu
kembali memanggil. “Daehyun???”
Mendengar
namanya disebut, daehyun langsung menoleh. Dan nyaris kena serangan jantung.
Orang yang memanggilnya tadi tak lain dan tak bukan adalah Sulli, Yeoja mungil
berparas cantik yang ditaksir Daehyun sejak pertama kenalan di bus. Waktu itu
HP Sulli kecopetan dan dan daehyun –dengan sedikit keberuntungan- berhasil
mengambil HP tersebut dari sang copet dan mengembalikannya pada Sulli.
“Hei,”
Daehyun menyapa balik.
“Pulang
sekolah ya?” Sulli bertanya.
“Iya,”
Daehyun mengangguk, “lo juga?”
Daehyun
berhenti saat melihat Sulli nggak memakai seragam. Yeoja itu mengenakan blouse
pink selutut dan blazer putih selutut yang senada.
‘Buset
sekolah macam apa yang ngijinin muridnya pake baju bebas?’ pikir Daehyun.
Sulli
terkikik, “Sekolah sih bukan jamannya gua lagi kali. Gua abis dari kampus.”
JGLEK!!
Daehyun
ngerasa jakunnya ketelen. ‘Dia anak kuliahan? Anak kuliahan?? CEWEK YANG GUA
TAKSIR TERNYATA ANAK KULIAHAN???’
“Oh,
sori. Kirain masih sekolah,” daehyun buru-buru minta maaf, “Abis… mukanya anak
sekolahan banget sihh…”
“Ah
masa??”
“Iya.”
“Bohong
ah!”
“Iya,
suer.”
“Ah,
bohong ah! Bohong! Hentikaaan!”
“Ya
udah deh, ya udah… gua bohong.”
“Yahhh….
Kok bohong??”
“….
@@$#$%^%^%&….”
“ANYWAY,
lo sekolah di mana?” Sulli bertanya.
“SMA
TS,” Daehyun menjawab, “lo?”
“Gua
kuliah di SM.”
Daehyun
mengangguk-anggukkan kepala. Menit berikutnya, baik daehyun dan Sulli, saling
engobrol berbagai hal. Dari mulai topic-topik wajar seperti “tinggal di mana?”,
“topic nostalgia seperti, “HP lo gak kecopetan lagi kan?” sampe topic-topik
yang gak layak bahas : “Seoul kok dingin sekali ya…” dan “Lihat…awannya putih
sekali…” [daehyun lebay ah -_-]
Bus
telah melaju cukup lama dan para penumpang pun satu persatu mulai turun, hingga
akhirnya tiba giliran Sulli untuk mengucapkan salam perpisahan.
Sulli
pun turun dan hanya sempat mengucapkan, “DAAAHHH!!” dan dib alas lambaian oleh
Daehyun. Detik berikutnya daehyun mepuk-nepuk kepalanya lantaran lupa minta
nomor HP.
Setibanya
di rumah daehyun langsung melemparkan dirinya ke kasur. Perasaannya capur aduk
layaknya JJampyeong ramyun.
‘Anjrit,
yeoja yang gua taksir ternyata anak kuliahan? Yeoja yang gua taksir lebih tua
daripada gua? Lebih pinter. Lebih berpengalaman. Dan pastinya dia gak bakal
nganggep gua apa-apa.’
Daehyun
mendengus. Sayup-sayup terdengar lagu Noona Neomu Yeoppo-nya SHINee di
telinganya. Saat lagu tersebut daehyun kembali berpikir. ‘Emangnya kenapa juga
kalo yeoja yang gua taksir lebih tua daripada gua? Emangnya kenapa juga kalo
dia lebih pinter? Lebih berpengalaman? Bukankah itu malah bisa memacu gua untuk
jadi lebih baik lagi kan?’
Suara-suara
hati tersebut membuat senyum terkembang di wajah daehyun. Di balik senyum
terkembang di wajah daehyun-dibalik otak daehyun yang berjalan lambat- ternyata
namja tersebut berhasil menyimpulkan sesuatu.
“CINTA
ITU NGGAK NGELIAT KASTA. CINTA ITU NGGAK KENAL WARNA KULIT. LOVE DON’T COST A
THING. DAN YANG JELAS, CINTA JUGA GAK MENGENAL USIA.”
Senyum
daehyun makin lebar ketika ia berhasil menyadari fakta lain. Bahwa dalam hal
ini, ternyata bukan Cuma urusan ketik mengetik saja yang pake blind system.
“AFTER
ALL, ISN’T LOVE BLIND???”
Selesai^^
tbc next series
Tidak ada komentar:
Posting Komentar